Underpass Simpang Lima Mandai Makassar Akan Difungsikan H-7 Lebaran

20 April 2017 7:25 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Underpass Simpang Lima Mandai Makassar. (Foto: Dokumentasi Kementerian PUPR  )
zoom-in-whitePerbesar
Underpass Simpang Lima Mandai Makassar. (Foto: Dokumentasi Kementerian PUPR )
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah membangun Underpass Simpang Lima Mandai di Kota Makasar, Sulawesi Selatan. Pembangunan underpass ini untuk mengatasi kemacetan di Simpang Lima Mandai dengan memisahkan lalu lintas ekonomi regional Makasar - Maros - Parepare dengan lalu lintas keluar- masuk Bandara Sultan Hasanuddin.
ADVERTISEMENT
Proyek pembangunan Underpass Simpang Lima Mandai terus berjalan. Meski belum rampung seluruhnya, namun Underpass Lima Mandai tetap bisa fungsional pada saat Lebaran tahun ini.
Underpass Simpang Lima Mandai Makassar. (Foto: Dokumentasi Kementerian PUPR  )
zoom-in-whitePerbesar
Underpass Simpang Lima Mandai Makassar. (Foto: Dokumentasi Kementerian PUPR )
"Kami instruksikan kontraktror untuk bekerja 3 shift selama 7 hari seminggu sehingga target fungsional H-7 Lebaran bisa tercapai. Kita akan lengkapi underpass ini dengan asesori yang dipersyaratkan sesudahnya" kata Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XIII Makassar Bastian S. Sihombing dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/4).
Pembangunan underpass ini dijadwalkan akan rampung pada 11 Juli 2017. Namun untuk memperlancar arus mudik lebaran, underpass ini akan dibuka untuk dapat dilalui kendaraan pada masa Lebaran atau sekitar 19 Juni 2017. Hal ini dimaksudkan untuk melayani lalu lintas regional maupun keluar-masuk bandara yang diprediksi akan meningkat.
ADVERTISEMENT
Underpass Simpang Lima Mandai Makassar. (Foto: Dokumentasi Kementerian PUPR  )
zoom-in-whitePerbesar
Underpass Simpang Lima Mandai Makassar. (Foto: Dokumentasi Kementerian PUPR )
Underpass ini memiliki panjang efektif 1.050 meter dengan konstruksi terowongannya sepanjang 110 meter. Saat ini terowongan baik arah Makasar dan arah Maros dengan lebar 2 x 9 meter sudah selesai. Secara keseluruhan progres fisik konstruksi kini sudah mencapai 74,77 persen, termasuk sistem drainase dan pintu air untuk mengantisipasi terjadinya genangan pada terowongan, akibat kenaikan elevasi banjir dari sungai terdekat.
Pembiayaannya menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Multiyears tahun anggaran 2015-2017 dengan biaya Rp 169,63 miliar. Kontraktor pelaksana adalah PT Adhi Karya dan PT Wijaya Karya.