Konten dari Pengguna

Usia Keemasan Anak adalah Kegiatan Belajar Orang Tua

Wilda Yanti
Mahasiswa Universitas pamulang Sastra Indonesia
3 Juli 2024 6:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wilda Yanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Pribadi: Dua anak dengan usia keemasan
zoom-in-whitePerbesar
Foto Pribadi: Dua anak dengan usia keemasan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anak adalah titipan yang maha kuasa, orang tua memiliki kewajiban terhadap tumbuh kembang dan kesseimbangan pola asuh terhadap anak. Pengetahuan orang tua kepada ilmu mendidik anak wajib memiliki wawasan yang luas, salah satunya edukasi tentang periode anak dengan usia emas (golden age), anak pada masa keemasan ini memiliki potret tumbuh kembang yang harus diperhatikan dan pada usia ini juga terdapat tingkatan paling penting dari usia manusia selama hidup, usia ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan yang akan datang serta orang tua harus memiliki komitmen bahwa edukasi tanpa paksaan dan amarah adalah poin penting mendidik anak. Karena jika anak merasa senang, aktivitas yang dilakukan akan menjadi sukarela.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Jurnal Pendidikan Anak, the golden age (usia keemasan) merupakan masa yang sangat efektif dan darurat untuk dilakukannya optimalisasi, berbagai potensi kecerdasan yang dimiliki oleh anak manusia untuk menuju SDM (sumber daya manusia) yang berkualitas. Keberhasilan ataupun kegagalan pengembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual seorang anak sering terletak pada tingkat kemampuan dan kesadaran orang tua dalam memanfaatkan peluang pada masa keemasan ini. Peran orang tua sangat penting atas keberlangsungan anak pada usia ini, maka dari itu orang tua wajib perhatikan pola asuh yang diberikan.
Tingkat optimal otak anak sangat dipengaruhi oleh pengasuhan orang tua, selain dengan karena peran orang tua dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan orang tua merupakan contoh dari terjadinya kegiatan yang dilakukan anak pada lingkungan, apa yang dilihat maka itu yang akan tersimpan pada ingatan anak. Kebiasaan yang anak lakukan tak jarang adalah bukti dari contoh apa yang orang tua lakukan, namun selain itu, kondisi bahan makan pun harus diperhatikan dengan baik agar terpenuhi gizi yang sempurna.
ADVERTISEMENT
Selain dari edukasi orang tua yang harus konsisten terhadap pertumbuhan anak usia emas, nutrisi dan bahan makan harus diperhatikan karena pada anak dengan usia emas tumbuh kembang hari ini sangat berpotensi pada kehidupan selanjutnya, bahan pangan yang diperhatikan harus menyeimbangankan sumber bahan pokok 4 sehat dan 5 sempurna, karena keseimbangan gizi dibutuhkan pada tubuh anak hingga usianya berjalan dewasa, dengan begitu keseimbangan edukasi dan nutrisi jadi seimbang sehingga generasi sehat, kuat, dan kesehatan mental yang terjaga lahir sebagai pupuk utama bangsa agar tetap sejahtera dan keluarga yang bahagia.