Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Meneladani Karya dan Hidup Kardinal Angelo Sodano
1 Desember 2020 11:47 WIB
Tulisan dari Wildan Gunawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Kardinal Angelo Sodano merupakan seorang kardinal ternama dalam Gereja Katolik. Ia telah menghabiskan 70 tahun terakhir kehidupannya menjadi seorang imam di Gereja Katolik. Selain menjadi imam, Sodano juga sering menjadi diplomat Vatikan untuk berbagai negara, terutama daerah Eropa dan Amerika Selatan.
ADVERTISEMENT
Masa Awal Kehidupan
Sodano lahir pada 23 November 1927 di Italia. Sodano merupakan anak kedua dari enam bersaudara dari pasangan suami-istri Giovanni Sodano dan Delfina Sodano. Bapaknya merupakan seorang deputi dari partai Demokrat Kristiani di parlemen Italia selama tiga periode dari 1948 sampai 1963.
Pada masa awal kehidupannya, Sodano belajar filsafat dan teologi di seminari Asti lalu kemudian melanjutkan studi doktoralnya mengenai teologi dan hukum kanon di Pontifical Gregorial University and Pontifical Lateran University.
Masuk Dalam Hierarki Gereja Katolik
Sodano kemudian diangkat menjadi imam di Gereja Katolik pada 23 September 1950 oleh Uskup Umberto Rossi. Selama satu tahun pertamanya ia mendedikasikan dirinya untuk mengajar teologi dogmatis di seminari keuskupan dan juga kerasulan pemuda.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1959, Sodano bergabung menjadi seorang diplomat Vatikan setelah menyelesaikan studinya di Pontifical Ecclesiatical Academy. Ia kemudian diminta oleh Vatikan untuk menjadi diplomat di berbagai negara seperti Ekuador, Uruguay, Chili. Selain itu ia juga pernah ke Romania, Hungaria, dan Jerman Timur dalam misinya setelah ia ditunjuk menjadi Dewan Urusan Umum Gereja di Vatikan sejak 1968.
Setelah ia ditunjuk menjadi Dewan Urusan Umum Gereja di Vatikan, sepuluh tahun kemudian Sodano ditahbiskan menjadi Uskup Agung Titular Nova di Cesare dan Duta Besar Apostolik untuk Chili. Selama sepuluh tahun pengabdiannya di Chili, ia hampir pernah mengunjungi seluruh diosesan di Chili. Selain itu, Sodano juga berhasil untuk mendamaikan Chili dan Argentina yang sedang berkonflik mengenai teritori kedua negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Diangkat Menjadi Kardinal
Setelah 41 tahun berkarya sebagai diplomat untuk Vatikan dan juga dewan di Vatikan, pada tahun 1991 Sodano diangkat menjadi Kardinal Sekretaris Negara oleh Paus Yohanes Paulus II. Pengangkatannya ini untuk mengisi posisi Kardinal Sekretaris Negara yang telah kosong selama enam bulan sebab ditinggalkan oleh Kardinal Agostino Casarilo yang memutuskan untuk pensiun.
Sebelas tahun kemudian, pada 2002 Sodano diangkat menjadi Wakil Ketua Dewan Kardinal oleh Paus Yohanes Paulus II untuk menggantikan Kardinal Joseph Ratzinger yang juga naik menjadi Ketua Dewan Kardinal. Tiga tahun kemudian, Paus Benediktus XVI melantik Sodano menjadi Ketua Dewan Kardinal untuk menggantikan posisinya.
Pada satu tahun pertama Sodano menjadi Ketua Dewan Kardinal, ia juga tetap masih menjabat sebagai Kardinal Sekretaris Negara. Sodano merupakan orang pertama yang menjabat kedua posisi penting itu secara bersama-sama sejak 1828. Sodano kemudian mengundurkan diri dari posisi Kardinal Sekretaris Negara pada September 2006.
ADVERTISEMENT
Selama menjabat sebagai Kardinal Sekretaris Negara, Sodano telah mengeluarkan berbagai macam surat-surat untuk mewakili Sri Paus maupun dirinya sendiri. Salah satu surat yang dibuatnya adalah homili saat mengangkat Mgr. Leopoldo Girelli menjadi Duta Besar Vatikan untuk Indonesia pada tahun 2006. Dalam homili tersebut, Sodano meminta agar Girelli tetap mempertahankan hubungan baik antara umat beragama dan juga meningkatkan tingkat spiritualitas umat Katolik di Indonesia.
Setelah 14 tahun berkarya menjadi Ketua Dewan Kardinal, Sodano kemudian menyatakan pensiun pada 21 Desember 2019 setelah ia dinyatakan bersalah karena menutup-nutupi kasus pelecehan seksual. Vatikan menyatakan bahwa ia pensiun karena sudah lanjut usia, bukan karena dinyatakan bersalah dalam kasus pelecehan seksual.
Belajar dari Kardinal Angelo Sodano
Selama 70 tahun Sodano berkarya, ia tentu telah banyak memakan asam-garam kehidupan. Sodano telah setia untuk berada di dalam Gereja Katolik sejak awal penahbisannya sebagai imam Katolik. Karena kesungguhannya dalam mengerjakan sesuatu, Sodano berhasil sampai pada salah satu titik tertinggi dalam hierarki Gereja Katolik, yaitu menjadi kardinal. Selain menjadi kardinal, ia juga dipercaya menjadi ketua daripada dewan kardinal.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada banyak hal lain juga yang dapat kita pelajari dan ambil, baik dari kehidupan maupun pemikirannya. Salah satu pemikirannya tertuang pada homili saat mengangkat Mgr. Leopoldo Girreli yaitu untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan antar umat beragama.
Pada masa pandemi ini, ada banyak berita-berita bohong yang beredar untuk memecah belah bangsa kita. Tentu apabila kita meneladani pemikiran Sodano yaitu menjaga persatuan dan kesatuan, tentu upaya untuk memecah belah tidak akan berhasil dan kita akan tetap bersatu.
Selain itu, Sodano juga selalu setia pada Tuhan. Ia menyerahkan hidupnya kepada Tuhan dan meminta Tuhan untuk selalu membimbingnya dalam kesulitan-kesulitannya. Kita juga harus meneladani hal ini dan berdoa pada Tuhan untuk selalu dibimbing dan diberkati dalam perjalanan hidup kita.
ADVERTISEMENT
Tuhan memberkati.
Penulis merupakan mahasiswa semester satu Sekolah Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga.