Konten dari Pengguna

Koperasi Solusi Formalisasi Pekerja Informal

Wildanshah
Komisaris Perkumpulan Warga Muda. Direktur Utama PT Gerakan Masa Depan. CEO Gorengin. Deputi Riset dan Manajemen Pengetahuan Indonesian Consortium for Cooperatives Innovation. Anggota Asosiasi Ilmu Politik Indonesia.
25 April 2022 13:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wildanshah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi pekerja informal, sumber: https://realdemocracymovement.org/boo-the-gig-economy/
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi pekerja informal, sumber: https://realdemocracymovement.org/boo-the-gig-economy/
ADVERTISEMENT
Generasi muda menjadi penduduk mayoritas di Indonesia. Sebagian besar dari mereka menganggur dan tidak berani memulai berwirausaha. Bila suasana ini terus terjadi, sangat mungkin Indonesia akan dikepung berbagai masalah sosial ekonomi yang serius.
ADVERTISEMENT
Kaum muda kita, memang begitu banyak terlibat masalah saat memasuki dunia kerja. Mulai dari pengalaman yang minim, akses yang terbatas dan pendidikan yang tidak relevan dengan kebutuhan industri.
Tidak semua perusahaan mau menerima pegawai yang tak punya pengalaman. Ini yang membuat anak muda selalu mendapatkan pekerjaan yang tidak layak. Sebuah pekerjaan yang tidak memanusiakan generasi muda.
Masa transisi dari sekolah ke dunia kerja bagi generasi muda adalah hal vital untuk mencegah kemerosotan ekonomi bangsa. Disini, merupakan pintu gerbang untuk memformulasikan pendidikan yang kompatibel dengan kebutuhan industri.
Karena sering kali perusahaan tidak mampu merekrut lulusan dengan kualifikasi yang tepat. Di sisi lain, di negara-negara berkembang 87 persen dari generasi mudanya masih banyak yang menganggur dan terpaksa bekerja di sektor ekonomi informal dengan kondisi yang buruk.
ADVERTISEMENT
Tantangan bagi kita semua adalah meningkatkan kualifikasi para pekerja muda atau mendorong mereka menciptakan lapangan pekerjaan baru. Selain itu, ketimpangan infrastruktur pendidik semakin memperbesar jurang ketimpangan antara keterampilan pemuda kota dengan pemuda desa.
Untuk menyelesaikan tumpukan masalah tersebut. Kita memerlukan perusahaan yang tidak hanya mengenjot profit semata. Koperasi perlu mengambil peran lebih, karena koperasi memiliki peran tidak hanya untuk mencari keuntungan, tetapi juga membangun kualitas sumber daya manusia untuk mendapatkan pekerjaan layak.
Definisi dari pekerjaan layak atau decent work adalah pekerjaan yang diambil atas keinginan pribadi dan memberikan penghasilan yang dapat membiayai hidup yang bermartabat baik secara fisik, psikologis dan sosial.
Koperasi bisa berkontribusi membuka lapangan pekerjaan dan memfasilitasi penciptaan lapangan kerja dengan mendorong anak muda berwirausaha.
ADVERTISEMENT
Tentunya, model ini sangat cocok dioperasikan bagi wilayah perkotaan maupun pedesaan. Karena koperasi yang baik, adalah koperasi yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat dengan berbagai bentuk pemberdayaan masyakat.
Bergabung atau membangun koperasi merupakan opsi terbaik bagi generasi muda. Karena memungkinkan bagi mereka untuk mengumpulkan dana atau modal usaha yang seringkali terbatas buat memulai usaha.
Koperasi memiliki mekanisme berbagi keuntungan dan berbagi resiko dengan setara, dimana para pemodal merupakan para pekerja di saat yang sama. Mekanisme ini yang menciptakan pekerja tidak hanya bekerja tetapi mereka juga di stimulus untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan.
Langkah strategis yang bisa diambil koperasi adalah melakukan formalisasi pekerja informal dengan mengonsulidasi aset dan sumber daya kolektif untuk menjamin perlindungan sosial secara berkelanjutan. Misalnya koperasi membantu asoasi pedangan sayur, sopir, laudry kiloan, penulis, desainer dan lain-lainnya.
ADVERTISEMENT