Konten dari Pengguna

Siapa Roehana Koeddoes? Begini Faktanya

Wildan Rifai Anwar
Mahasiswa Jurusan Sejarah Universitas Negeri Semarang
15 April 2022 16:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wildan Rifai Anwar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Roehana Koeddoes sebagai wartawati pertama di Indonesia, Sumber : Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Roehana Koeddoes sebagai wartawati pertama di Indonesia, Sumber : Dokumen Pribadi
ADVERTISEMENT
Hello gaes, bagaimana kabar kalian? Semoga sehat selalu dan bisa membaca artikel yang saya buat. Ngomong ngomong apakah kalian tau dengan sosok yang bernama Roehana Koeddoes atau Rohana Kuddus? Mungkin dari beberapa orang kurang tau atau mengenal sosok Roehana Koeddoes. Beliau adalah pahlawan perempuan Indonesia yang berada di antara R.A Kartini dan Cut Nyak Dien.
ADVERTISEMENT
Roehana Koeddoes lahir pada 20 Desember 1884 di Kota Gadang,Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Beliau merupakan kakak tiri dari Sutan Syahrir. Beliau tumbuh dengan keadaan yang tertekan dan kurangnya kebebasan karena pada era tersebut tidak mendukung perempuan berpendidikan.Beliau juga merupakan sosok yang menjadi pelopor pergerakan perempuan pada masa hidupnya serta berjuang melawan ketidakadilan.
Roehana Koeddoes adalah seorang wartawati pertama di Indonesia yang sekaligus menulis surat kabar sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajah dengan menyebarkan dan menyuarakan ke seluruh rakyat Indonesia untuk mengobarkan semangat kemerdekaan dan upaya emansipasi perempuan. Bagaimana fakta tentang Roehana Koeddoes? Berikut penjelasannya
Menjadi Jurnalis Perempuan
Karir jurnalis Rohana bermula ketika ia menjadi penulis di surat kabar bernama Poetri Hindia pada 1908 sebelum surat kabar tersebut dibredel oleh pemerintah Belanda. Setelah itu, Rohana yang sudah mendirikan Sekolah Kerajinan Amai Setia, yaitu sekolah untuk perempuan yang berisikan pelajaran mengenai keterampilan, berkeinginan untuk membuat perempuan memiliki pendidikan yang lebih baik dan diberikan ruang untuk menulis.
ADVERTISEMENT
Ia pun mengirimkan surat ke pimpinan redaksi Oetoesan Melajoe di Padang dan disambut sangat baik oleh Maharadja, seorang senior wartawan. Ia tak hanya diberi ruang untuk penulis perempuan. Ia bahkan didirikan surat kabar khusus perempuan yang diberi nama Soenting Melajoe yang diurus oleh Rohana bersama anaknya yang bernama Ratna Juwita.
Saat Belanda meningkatkan tekanan dan serangan terhadap pribumi, Roehana ikut serta membantu pergerakan politik dengan tulisan yang membakar semangat juang para pemuda. Ia juga menjadi pelopor berdirinya dapur umum dan badan sosial untuk membantu para gerilyawan. Ia mencetuskan ide brilian dalam aksi penyelundupan senjata dari Kotogadang ke Bukittinggi melalui Ngarai Sianok dengan cara menyembunyikan dalam sayuran dan buah-buahan kemudian dibawa ke Payakumbuh dengan kereta api.
ADVERTISEMENT
Seorang poliglot dan mahir banyak bahasa
Masa kecil Rohana Kudus dihabiskan dengan mengarungi lembaran-lembaran buku yang diberikan oleh teman-teman ayahnya. Beliau memperoleh berbagai buku asing dengan bahasa berbagai bahasa seperti Belanda. Beliau juga membaca literatur berbahasa Arab yang memuat berbagai topik. Kemampuan berbahasa beliau berkembang dari belajar bersama dengan ayahnya.
Pendiri sekolah khusus perempuan
Keprihatinan Roehana Koeddoes terhadap nasib perempuan di desanya mendorong beliau untuk mendirikan sebuah yayasan pendidikan yang menghimpun para perempuan desa. Beliau membagi ilmu dan pengetahuan yang beliau terima dari belajar bersama ayahnya dan perempuan-perempuan Belanda istri teman ayahnya.
Yayasan pendidikan tersebut berwujud sekolah khusus perempuan yang diberi nama Sekolah Kerajinan Amai Setia. Sekolah ini mendapatkan pengakuan dari pemerintah setempat dan diresmikan secara hukum, sehingga menarik perhatian banyak perempuan di desa. Sekolah ini memberikan keterampilan dalam merancang busana seperti menjahit serta memberikan pelajaran agama dengan harapan memberikan kemampuan bagi para perempuan untuk memperoleh kemandirian ekonomi.
ADVERTISEMENT
Mempelopori surat kabar Sunting Melayu
Selain mendirikan yayasan pendidikan, Roehana Koeddoes dikenal sebagai perempuan pribumi pertama yang berkecimpung di dunia pers. Beliau mendirikan surat kabar Sunting Melayu yang mengangkat berbagai topik mengenai perempuan.
Surat kabar ini memuat berbagai kritik dan diskusi terhadap posisi perempuan di masyarakat, dan mengangkat isu keikutsertaan perempuan dalam budaya, ekonomi, politik, kesehatan, dan pendidikan. Surat kabar ini berhasil memantik semangat para perempuan pribumi sekaligus menarik simpati para kolonialis terhadap nasib perempuan pribumi.
Ruhana Kuddus menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 17 Agustus 1972, tepat pada perayaaan kemerdekaan Indonesia. Jasa beliau dikenang dan memperoleh berbagai penghargaan sepeninggal beliau. Salah satunya adalah Bintang Jasa Utama yang diberikan kepada beliau pada 2007 dan pemberian gelar pahlawan sehingga bersanding bersama Kartini dan pahlawan perempuan lainnya.
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa fakta Roehana Koeddoes yang penuh dengan perjuangan emansipasi perempuan. Beliau dikenang hingga hari ini, bahkan diberikan sebuah karikatur oleh Google Doodle di halaman utamanya. Semoga kepahlawanan beliau menginspirasi perempuan lainnya, terutama dalam upaya emansipasi di era modern.