Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Program Pertukaran Pelajar di Era Kurikulum Terbaru MBKM
13 November 2022 12:45 WIB
Tulisan dari Wildani Aulia Fitri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Potret kegiatan belajar di kelas perkuliahan. Sumber: Dokumentasi Pribadi](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01ghk2xfsp1tvt7nngmarygk87.jpg)
ADVERTISEMENT
Kurikulum MBKM atau Merdeka Belajar Kampus Merdeka adalah program baru pemerintah dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran dan kualitas pendidikan. Program ini menggantikan kurikulum yang sebelumnya terealisasikan selama 8 tahun terakhir yaitu, Kurikulum 2013. Sampai akhirnya pada tahun 2020 di tengah pandemi yang mengiringi, seluruh aspek kehidupan terutama pendidikan mengalami pembaruan kurikulum yaitu Kurikulum Merdeka Belajar yang tertuang dalam Permendikbud (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Di dalamnya terdapat peraturan tentang menghargai keanekaragaman budaya, kepercayaan dan pandangan agama, serta pendapat atau temuan orisional orang lain, dan juga bekerja sama serta memiliki kepekaan sosial dan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Kurikulum baru MBKM juga merupakan budaya baru yang mengiringi jalannya proses pendidikan di Indonesia khususnya. Sehingga properti dan rancangan yang ada tidak dibuat sembarangan. Karena diharapkan program ini dapat melahirkan lulusan yang berkompeten dalam berkompetensi di dunia kerja. Salah satu program dari Kurikulum Merdeka adalah program pertukaran pelajar.
Seperti yang kita ketahui, program pertukaran pelajar telah menjadi tradisi yang lumrah di dunia pendidikan Indonesia yang kemudian dilanjutkan dalam kurikulum ini, bahkan menjadi topik penting yang diperhatikan. Di dalam bukunya, Fajriyah dkk menyatakan bahwa, pembelajaran seperti ini menjadi tantangan mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi dirinya dalam hal kognitif, afektif, psikomotorik dan kooperatif sesuai yang dapat diaplikasikan secara langsung oleh mahasiswa di dalam problematika dan dinamika dunia kerja (Fajriyah dkk: 2021).
ADVERTISEMENT
Menurut Faiz dan Purwati (2021: 649-655), kegiatan pertukaran pelajar selain menjadi ajang mengembangkan potensi juga berperan sebagai ajang menumbuhkan sikap saling menghargai keberagaman budaya, perspektif, bahkan agama. Hal tersebut mendorong pelajar untuk menumbuhkan kepedulian masyarakat di lingkungan tempat belajar dan bekerja pada nantinya. Beberapa penelitian membuktikan bahwa kegiatan pertukaran pelajar juga dapat menambah pengetahuan pelajar di luar bidang ilmunya dan di luar bidang studinya, sehingga ia dapat berpikir secara fleksibel dan komperehensif. Walaupun manusia terlahir dengan kemampuan yang terbatas atau tidak bisa menguasai semua aspek keilmuan yang ada, tetapi setidaknya dapat memecahkan kebuntuan dan memberi pencerahan dalam berfikir kritis.
MKMB ini diprakarsai oleh Mendikbud Nadiem Makarim, dengan kebijakan visioner yang diharapkan mampu memberikan dampak positif dalam dunia pendidikan. Kebijakan ini patut diapresiasi, terlebih dengan latar belakang Mendikbud yang pada dasarnya bukan dari kalangan yang terfokus pada dunia pendidikan tetapi mampu mendobrak kebijakan yang dirasakan dari berbagai kalangan demi kemajuan pendidikan di Indonesia. Demikian adalah harapan yang diinginkan oleh Nadiem Makarim yang pada saat ini menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam upaya terwujudnya generasi unggul pada tahun 2045.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh salah satu penelitian tentang program pertukaran pelajar kepada mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Sidereng. Program ini menjadi pilihan yang paling banyak diminati oleh para mahasiswa dibandingkan program magang/praktek dan asistensi mengajar. Sebanyak 56,5% mahasiwa setuju dan 39,1% sangat setuju bahwa program pertukaran pelajar dapat meningkatkan kemampuan pemahaman dalam pembelajaran (Insani dkk: 2021).
Baron mengungkapkan, berdasarkan penelitiannya dampak kehadiran siswa luar/Internasional terhadap siswa domestik membawa dampak positif karena mendapat kesempatan memperoleh ilmu yang dari pandangan yang berbeda, relasi baru, dan juga budaya yang baru. Akan tetapi hal ini juga memiliki dampak negatif seperti halnya kasus rasisme dan kesulitan berkomunikasi (Barron, 2006). Tetapi jika dianalisis lebih lanjut, dampak negatif ini disebabkan oleh pilihan mata kuliah yang dipilih. Jenis mata kuliah yang dipilih adalah yang kebanyakan mata kuliah hitungan dan teori, hanya sedikit yang memerlukan diskusi. Maka sisi negatif seperti ini sebenarnya dapat diatasi dengan memilih mata kuliah yang di dalamnya sering dilakukan diskusi dalam hal ini dapat melatih komunikasi dan kemampuan bahasa para pembelajar.
ADVERTISEMENT
Kurikulum MBKM memiliki salah satu konsep yang berkaitan dengan kurikulum General Education. Kurikulum General Education atau Liberal Arts sendiri bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa membuka konsep baru dengan berkolaborasi terhadap ilmu lain. Contoh mahasiswa dengan program studi Ilmu Teknik Komputer membicarakan topik tentang aplikasi terkait Ilmu Pertanian. Hal ini memberikan paradigma dan inovasi agar mahasiswa serta dosen dapat berkolaborasi dan luwes atau bergerak bebas terhadap sudut pandang yang lain sebagaimana ungkapan Henry bahwa General Education tidak mengarahkan pada pemikiran yang kaku, melainkan dapat meningkatkan aspek antara satu ilmu dengan ilmu yang lain (Henry: 2016)
Jika mengutip dari kurikulum General Education, program lanjutan pertukaran pelajar MBKM ini diantaranya; mengikuti pembelajaran atau perkuliahan dikampus lain, membangun relasi antar mahasiswa internal maupun eksternal, mengadakan proses pendidikan yang dapat menutupi disparitas pendidikan (Tohir: 20020). Program ini memiliki pesan bahwa keilmuan dapat diperoleh dari berbagai cara dan perspektif, dengan cara mengenal sesama kemudian mempererat hubungan persatuan dan kesatuan melalui budaya, suku, ras, dan agama, bahkan bahasa.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian program pertukaran pelajar pada kurikulum terbaru MBKM adalah program lanjutan yang diharapkan dapat terealisasikan lebih baik dari kurikulum sebelumnya. Pemerintah juga mengantisipasi agar program tersebut mendapat lebih banyak dukungan dari dalam maupun luar instansi yang mengikuti program tersebut. Seperti memberikan dukungan agar pemerataan program ini dapat terealisasikan oleh seluruh instansi pendidikan sehingga para pelajar dapat menjadi lulusan yang berfikir kolaboratif dan luwes terhadap budaya maupun hal baru.