Konten dari Pengguna

Meneropong Masa Depan Demokrasi Indonesia Pasca Pemilu 2024

Wildan Mutaqin
Mahasiswa Adminisitrasi Publik Kader IMM Fisip UMJ Universitas Muhammadiyah Jakarta
21 Mei 2024 15:36 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wildan Mutaqin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Manajemen Aksi. Foto Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Manajemen Aksi. Foto Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Meneropong masa depan demokrasi Indonesia pasca Pemilu 2024 memerlukan pemahaman yang mendalam tentang dinamika politik, sosial, dan ekonomi yang akan mempengaruhi negara ini. Pemilu 2024 di Indonesia merupakan salah satu titik penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia yang masih muda, namun sudah penuh dengan berbagai tantangan dan pencapaian.
ADVERTISEMENT
Salah satu aspek utama yang perlu diperhatikan adalah bagaimana Pemilu 2024 akan memperkuat atau justru menguji institusi demokrasi yang ada. Indonesia telah mengalami beberapa kali pemilu yang relatif damai dan adil, tetapi tantangan seperti politik identitas, disinformasi, dan politik uang masih menjadi masalah yang harus diatasi. Keberhasilan atau kegagalan dalam menanggulangi tantangan-tantangan ini akan sangat mempengaruhi kualitas demokrasi di masa depan.
Indonesia telah melaksanakan perhelatan pesta demokrasi pada tanggal 14 Februari 2024. Pemilihan umum tahun 2024 dilaksanakan mulai dari pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, DPD-RI, DPR-RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. Pemilu hari ini bukan hanya pemilu yang hanya bersifat simbolistik demokrasi tetapi lebih dari itu kita punya harapan untuk pemimpin bangsa kedepan dan mulai dari Pemilu menjadi titik pertama kita semua untuk memilih pemimpin terbaik sebagi wakil rakyat untuk lima tahun kedepan yang mampu memberikan keadilan.
ADVERTISEMENT
Pemilu 2024 merupakan tonggak penting dalam sejarah demokrasi Indonesia untuk terus memperbaiki kualitas demokrasi kita. Perjalanan panjang memilih sistem demokrasi pasca tragedi besar Reformasi 1998, kita memulai perjalanan republik ini untuk memperbaiki sistem negara dengan memilih sistem demokrasi dengan ditandai setiap lima tahun sekali kita melaksanakan pemilu. Momen ini bukan hanya sekedar ajang pergantian kepemimpinan, tetapi juga peluang untuk memperkuat fondasi demokrasi yang telah dibangun selama ini.
Kualitas pemimpin yang terpilih akan sangat menentukan arah kebijakan dan pembangunan negara. Harapan besar masyarakat adalah terpilihnya pemimpin yang berintegritas, kompeten, dan visioner. Pemimpin yang mampu merangkul seluruh lapisan masyarakat, mengatasi berbagai tantangan dengan solusi inovatif, dan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik dalam berbagai sektor seperti ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Kepemimpinan yang kuat dan berwawasan luas akan menjadi kunci untuk mewujudkan harapan rakyat Indonesia untuk mengatasai problem yang ada di bangsa ini.
ADVERTISEMENT
Partisipasi aktif masyarakat dalam proses demokrasi juga tidak boleh berhenti setelah pemilu selesai. Demokrasi yang sehat membutuhkan partisipasi yang berkelanjutan dari warga negara dalam pengambilan keputusan dan pengawasan terhadap kinerja pemerintah. Masyarakat harus dilibatkan secara aktif dalam berbagai forum publik, dan pemerintah harus memastikan adanya mekanisme transparansi dan akuntabilitas yang memungkinkan masyarakat memberikan masukan serta kritik yang konstruktif. Hanya dengan partisipasi yang terus-menerus, kita dapat menjaga demokrasi bangsa ini dengan baik.
Dari pemilu 2024 kemarin dengan gejolak dan perbedan politik menjadi hal yang wajar dalam pesta demokrasi Indonesia tentu saja kita juga perlu untuk melakukan penguatan lembaga-lembaga demokrasi seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Mahkamah Konstitusi. Lembaga-lembaga ini harus memiliki kapasitas yang memadai untuk menjalankan tugas mereka dengan baik. Independensi mereka harus dijaga agar dapat bekerja tanpa intervensi dari pihak manapun. Dengan lembaga demokrasi yang kuat, kita dapat memastikan bahwa proses pemilu berjalan dengan jujur dan adil.
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan Pasal 2 UU No. 7 Tahun 2017 (UU Pemilu) yang bunyinya bahwa Pemilu dilaksanakan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Tentu saja pasal ini akan menjadi saksi bahwa pemilu yang berkualitas adalah pemilu yang kita laksanakan secara luber dan jurdil.
Disisi lain Arsitoteles menjelaskan bahwa kita sebagai zoon politicon manusia politik kita perlu pendidikan politik bagi masyarakakt agar masyarakat yang terdidik secara politik akan lebih memahami hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara. Mereka akan lebih kritis terhadap informasi yang diterima dan tidak mudah terpengaruh oleh berita palsu atau propaganda. Pendidikan politik yang baik juga dapat mengurangi praktik politik uang dan korupsi yang sering kali mencederai proses demokrasi tentu saja hal ini harus terus kita perjuangkan untuk mencerdaskan publik secara politik agar kedepan pemipin yang kita pillih adalah pemimpin terbaik.
ADVERTISEMENT
Optimis Kaum Muda membangun Demokrasi Indonesia
Anak muda merupakan harapan besar bagi masa depan demokrasi Indonesia. Dengan semangat, energi, dan idealisme yang kami miliki, generasi muda optimis mampu membangun demokrasi yang lebih baik dan berkelanjutan. Generasi muda memiliki akses yang luas terhadap informasi dan teknologi. Dengan kemampuan ini, mereka dapat lebih mudah mengakses pengetahuan, memahami isu-isu terkini, dan berpartisipasi aktif dalam diskusi publik. Teknologi juga memungkinkan mereka untuk mengorganisir gerakan sosial dan kampanye yang bertujuan untuk mendorong perubahan positif dalam masyarakat. Media sosial menjadi alat yang efektif bagi anak muda untuk menyuarakan aspirasi kami dan mengawasi kinerja pemerintah.
Saat ini pendidikan yang semakin baik juga memainkan peran penting. Generasi muda Indonesia kini memiliki kesempatan yang lebih luas untuk mendapatkan pendidikan tinggi dan berkualitas. Pendidikan yang baik tidak hanya membekali kami dengan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga membentuk kami menjadi warga negara yang kritis dan berwawasan luas. Dengan pendidikan yang memadai, kami mampu memahami dan mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh demokrasi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dengan kualitas pendidikan yang semakin baik kesadaran politik di kalangan anak muda akan semakin meningkat. Kami menyadari pentingnya berpartisipasi dalam proses politik, baik melalui pemilihan umum, keterlibatan dalam organisasi masyarakat sipil, atau bahkan mencalonkan diri sebagai wakil rakyat. Kesadaran ini ditunjukkan dengan meningkatnya partisipasi anak muda dalam pemilu dan berbagai kegiatan politik lainnya. Kami tidak hanya menjadi pemilih yang pasif, tetapi juga aktor yang aktif dalam memperjuangkan perbaikan bagi demokrasi Indonesia.
Optimisme anak muda tercermin dalam berbagai inisiatif dan gerakan yang kami lakukan untuk memajukan demokrasi. Banyak anak muda yang terlibat dalam organisasi non-pemerintah, komunitas, dan proyek-proyek sosial yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi masyarakat dan mempromosikan nilai-nilai demokrasi. Kami berani melawan ketidakadilan, korupsi, dan pelanggaran hak asasi manusia. Dengan berbagai inisiatif. Kami menunjukkan bahwa demokrasi bukan hanya tentang politik elektoral, tetapi juga tentang kesejahteraan sosial dan keadilan bagi semua.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini optimisme anak muda perlu didukung dengan tindakan nyata dan kolaborasi antara generasi muda dan berbagai pemangku kepentingan. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat luas perlu memberikan ruang dan dukungan yang cukup bagi anak muda untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan demokrasi. Dengan demikian, potensi dan semangat anak muda dapat dioptimalkan untuk membawa Indonesia menuju demokrasi yang lebih baik dan berkelanjutan.
Pemimpin bangsa Indonesia kedepan tidak boleh kehilangan mimpi, anak muda tidak boleh kehilangan optimisinya apalagi kita sebagai mahasiswa dengan julukan agent of change harus punya semangat yang tinggi untuk terus memperbaiki demokrasi Indonesia. Anak muda dengan semangat yang tinggi untuk membangun bangsa ini sudah tidak kita ragukan lagi, kalau bukan kita mau siapa lagi, kita mulai dari sini untuk terus memperbaiki kualitas demokrasi kedepan. Mari kita kawal demokrasi kita menjadi demokrasi yang beribawa, akuntabel, transparan dan bermoral dan itu semua tidak akan lepas dari peran-peran kita sebagai anak bangsa.
ADVERTISEMENT
Sudah saatnya hari ini kita semua untuk mengambil peran mulai dari anak muda, sipil, aparat, politisi, guru, dan orang tua untuk mengambil peran untuk membangun bangsa ini, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang di bangun dengan semangat gotong royong.
Dengan semua potensi dan energi positif anak muda kita punya semangat yang dimilik untuk mendukung perbaikan demokrasi Indonesia kedepan, anak muda Indonesia optimis mampu membangun demokrasi yang lebih baik. Generasi muda tidak hanya menjadi harapan masa depan, tetapi juga agen perubahan yang nyata saat ini. Dengan keterlibatan aktif anak muda, masa depan demokrasi Indonesia akan lebih cerah, inklusif, dan berkeadilan untuk semua.
Oleh : Wildan Mutaqin, Mahasiswa Berprestasi III Universitas Muhammadiyah Jakarta.
ADVERTISEMENT