Konten dari Pengguna

Inspiratif! Remaja ini Raih Beasiswa Penuh ke Kanada

Willy Juanggo
Seorang Pembelajar dan Pendidik di Sekolah Pribadi Bandung. Pernah menuntut ilmu di jurusan Applied Linguistics and TESOL Newcastle University, UK.
8 Mei 2024 7:40 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Willy Juanggo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sosok Rafa Hazwan Abqary Andriansyah, Siswa SMA Pribadi bandung yang menerima Beasiswa Indonesia Maju angkatan ke-3
zoom-in-whitePerbesar
Sosok Rafa Hazwan Abqary Andriansyah, Siswa SMA Pribadi bandung yang menerima Beasiswa Indonesia Maju angkatan ke-3
ADVERTISEMENT
Bandung, 7 Mei 2024Press Release - Menuntut ilmu di luar negeri merupakan sesuatu yang diidamkan oleh banyak orang. Apalagi jika diterima oleh salah satu universitas terbaik dunia dan mendapatkan dukungan beasiswa dari pemerintah. Hal ini dialami oleh Rafa Hazwan Abqary Andriansyah, siswa kelas XII SMA Pribadi Bandung, yang baru-baru ini secara resmi diiumumkan sebagai penerima beasiswa penuh untuk melanjutkan studi ke University of British Columbia (UBC) Kanada pada program studi manajemen. Rafa, panggilan akrabnya, merupakan salah satu dari 5 siswa SMA Pribadi Bandung yang menjadi awardee Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Program Persiapan S1 Luar negeri angkatan ke-3. Setelah melewati perjuangan dan program persiapan selama kurang lebih satu tahun, Rafa dinyatakan lolos untuk mendapatkan pendanaan kuliah melalui skema Beasiswa Indonesia Maju (BIM) bergelar usai mengikuti tahap wawancara akhir.
ADVERTISEMENT
Perjalanan Rafa menuju Kanada tidaklah mudah. Ia harus bersaing dengan banyak siswa berprestasi lainnya dari seluruh Indonesia. Namun, Rafa tidak pernah menyerah. Ia terus belajar dan mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin.
Rafa bersama awardee BIM lainnya melaksanakan proyek sosial di kawasan Cikapundung, Bandung.
Kesuksesan Rafa tidak lepas dari persiapan matang yang dilakukan. Ia telah mengikuti berbagai program pembinaan, seperti persiapan IELTS, SAT, Summer Program dan proyek sosial yang didukung penuh oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), sebelum dinyatakan sebagai penerima beasiswa dan mendapatkan pendanaan untuk berkuliah.
Saat diwawancarai Rafa menuturkan bahwa ia tidak mampu menahan rasa gembira dan haru atas pencapaian tersebut. “Perasaan saya yang pasti senang, lega dan juga terharu karena harus melewati perjalanan panjang untuk mencapai titik di mana saya secara resmi dinyatakan sebagai penerima beasiswa luar negeri”, ungkap Rafa.
ADVERTISEMENT
“Awalnya saya ragu dengan kemampuan saya, namun dengan usaha keras dan kegigihan akhirnya saya bisa mendapatkan apa yang saya impikan”, ucapnya.
Sebelum memutuskan untuk memilih University of British Columbia (UBC) sebagai tujuan belajar, remaja kelahiran Karawang 18 tahun yang lalu ini telah diterima oleh belasan kampus bergengsi dunia, antara lain University of Sydney, University of Queensland, Curtin University, Monash University, University of Western Australia, University of Toronto, KU Leuven, University of Utah, Chinese University of Hong Kong serta Wageningen University Belanda.
Ketika ditanya tentang persiapan, Rafa menggarisbawahi pentingnya memiliki mental dan niat yang kuat serta kemampuan bahasa Inggris yang mumpuni. “Awalnya saya tidak begitu yakin dengan diri saya apakah bisa mendapatkan beasiswa S1 ke luar negeri karena memang peluang tersebut sangat sedikit. Namun seiring berjalannya waktu saat mulai menjalani program pembinaan dari BIM, mental saya terus ditempa dan saya semakin percaya diri. Selain itu, niat yang teguh dan kemampuan bahasa Inggris merupakan faktor penentu kesuksesan selanjutnya”, ucapnya.
Rafa dan awardee beasiswa lainnya berfoto di depan gedung Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek)
Rafa menambahkan bahwa kesuksesan yang ia raih tidak lepas dari dukungan keluarga dan sekolah. Ia mengungkapkan bahwa peran ibunya sangat penting dalam meningkatkan motivasi, memberikan dukungan baik secara fisik, materi, maupun mental. "Orang tua saya, terutama ibu, selalu memberikan semangat dan mencarikan informasi mengenai pendaftaran universitas beserta persyaratannya. Peran sekolah juga tidak kalah penting. Informasi mengenai beasiswa ini merupakan titik balik bagi saya untuk mengubah visi dan rencana kuliah di masa depan. Selain itu, sekolah juga memberikan dukungan penuh dalam berbagai hal sehingga saya merasa sangat terbantu," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Beasiswa Indonesia Maju: Memberikan Kesempatan bagi Peserta Didik Berprestasi
Beasiswa Indonesia Maju (BIM) adalah program beasiswa yang diluncurkan oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk memberikan kesempatan bagi siswa berprestasi baik dalam hal akademik maupun non akademik untuk menempuh pendidikan tinggi di perguruan tinggi ternama baik di dalam maupun luar negeri. Beasiswa ini mencakup pembiayaan penuh untuk biaya kuliah, hidup, dan akomodasi selama masa studi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan bagi siswa berprestasi dan mempersiapkan mereka menjadi pemimpin masa depan bangsa.
BIM terdiri dari dua jenis program, yaitu BIM Non-Gelar yang diperuntukkan bagi siswa yang ingin mengikuti program persiapan S1 di luar negeri. Program ini memberikan pembiayaan untuk mengikuti tes bahasa, mengikuti program persiapan, dan biaya lain-lain selama program berlangsung. Sedangkan BIM Bergelar diperuntukkan bagi siswa yang ingin melanjutkan studi S1 atau S2 di perguruan tinggi ternama di dalam dan luar negeri. Program ini memberikan pembiayaan untuk biaya kuliah, biaya hidup, dan akomodasi selama masa studi.
ADVERTISEMENT