Bekerja dengan Penuh Kesyukuran

Winarni
ASN di Badan Riset dan Inovasi Nasional
Konten dari Pengguna
28 April 2021 12:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Winarni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
foto: PNS Kebun Raya Cibodas - LIPI (Trisno Utomo)
zoom-in-whitePerbesar
foto: PNS Kebun Raya Cibodas - LIPI (Trisno Utomo)
ADVERTISEMENT
Mempunyai pekerjaan adalah berkah yang patut disyukuri. Masih banyak di luar sana yang belum memiliki pekerjaan, masih berjuang ke sana ke mari mengirimkan lamaran berharap ada rejeki di sana. Semakin banyak angkatan kerja di Indonesia yang memiliki background pendidikan tinggi dan kemampuan di atas rata-rata. Maka, sudah sepatutnya yang telah bekerja, harus bersungguh sungguh melakukan pekerjaannya dan bekerja dengan penuh kesyukuran. Memberikan yang terbaik agar hasil pekerjaan kita optimal dan berkah.
ADVERTISEMENT
Aku adalah seorang PNS di sebuah lembaga penelitian di Indonesia. Aku mulai bekerja di sini sejak 1 Juni 2006 walaupun SK yang aku terima terhitung mulai 1 April 2006. Sebagai pendatang di daerah baru dan berbeda suku denganku, banyak hal yang perlu aku pelajari. Dari adat istiadat dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana bersikap dengan masyarakat maupun sesama pegawai. Beruntung sekali, warga masyarakat di sini sangat baik terutama para pegawai. Kami banyak diberi tahu hal-hal yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan.
Sekian tahun bekerja di sini membuatku semakin akrab dengan seluruh pegawai. Bahkan untuk sepuluh orang teman seangkatan , sudah tertanam perasaan seperti saudara sendiri. Tidak mudah memang menjadi perantau di daerah yang berbeda suku. Hal pertama yang sulit dimengerti adalah bahasa. Aku asli suku jawa, walaupun pernah berteman dengan beberapa orang sunda, tetapi tidak banyak kosakata yang aku tahu. Baru di tempat inilah aku benar-benar belajar bahasa sunda.
ADVERTISEMENT
Selain bahasa, yang perlu kita pelajari adalah sopan santun apabila bertemu orang. Saat bertemu seseorang, baik yang dikenal maupun tidak, maka kita harus bilang permisi dengan bahasa sunda "punten" atau “parunten” dalam bentuk jamaknya. Setiap melewati orang, baik yang dikenal atau tidak, aku selalu menyapa ”punten”, “pak”, atau “bu”. Terkadang, yang kita sapa malah bingung, itu siapa, pikirnya mungkin. Tapi demi menjaga sopan santun, “terus we kitu”.
Dalam beberapa forum, bahasa yang digunakan biasanya menggunakan Bahasa Indonesia, tetapi lebih sering menggunakan Bahasa Sunda. Nah, jika sudah begini, biasanya kami akan langsung bertanya kepada teman yang mengerti, jika tidak ada maka kami akan meraba-raba atau menerka apa maksud dari pesan yang disampaikan tersebut.
ADVERTISEMENT
Orang sunda itu baik, ramah dan senang membantu. Hal tersebut membuatku makin akrab dengan beberapa orang asli sunda. Kedekatan tersebut membuat kami gampang untuk curhat masalah pekerjaan dan sebagainya. Seperti hari itu, kami ngobrol dengan beberapa teman yang bukan PNS. “Saya bertahan bekerja di sini dengan gaji kecil karena berharap akan diangkat menjadi PNS, mbak” begitu ungkapnya padaku waktu itu. Aku terhenyak, tak dapat berkata-kata, betapa posisiku dan temen-temen PNS lain sangat diimpikan oleh mereka yang belum memiliki kesempatan dan keberuntungan seperti kami, pegawai PNS.
Ia adalah salah satu pegawai honorer di unit kerjaku. Ia bergabung bersama kami menjadi seorang pegawai harian lepas, sebutan pagi pegawai honorer. Mereka mempunyai tanggung jawab yang sama dengan PNS tetapi gaji yang mereka terima di bawah kami dan tentu saja tidak mendapatkan fasilitas lain seperti tunjangan kinerja dan uang makan.
ADVERTISEMENT
Begitupun cerita beberapa teman pegawai harian lain yang bekerja bersama kami. Tetapi kenyataan tak selalu sesuai harapan. Bahkan yang lebih buruk, mereka malah berhenti atau diberhentikan sebagai pegawai harian.
Teman-teman mungkin pernah mendengar cerita tentang perjuangan seorang pegawai honorer atau pegawai harian lepas seperti di atas. Atau mungkin pernah mendengar perjuangan seorang guru honorer yang mengabdi puluhan tahun, tetapi belum bisa menikmati pekerjaan tetap sebagai PNS.
PNS merupakan pekerjaan yang sangat menarik dan diharapkan oleh sebagian orang Indonesia. Hal tersebut terjadi karena dalam benak sebagian besar masyarakat, PNS itu waktu bekerjanya teratur, gaji sudah pasti, tunjangan apalagi dan jaminan uang pensiun yang akan diterima setelah memasuki masa purna bakti. Selain itu susahnya mendapatkan pekerjaan saat ini dan ketatnya persaingan semakin membuat mereka ingin menjadi PNS.
ADVERTISEMENT

Bekerja dengan kesyukuran

Allah Subhanahuwata’ala berfirman “Dan sesungguhnya telah kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu: Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Luqman:12).
Dari ayat di atas sudah jelas bahwa sebagai manusia yang mendapatkan hikmah dalam bentuk apapun dari Allah, wajib bersyukur. Bagaimana kita bersyukur kepada Allah, adalah dengan memujiNya atas banyaknya nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Rasa syukur harus dijalankan dengan hati, lisan dan anggota badan. Maksud dari anggota badan adalah dengan mencurahkan usaha terbaiknya dalam menunaikan rasa syukur. Apabila kita bersyukur dengan pekerjaan yang telah kita miliki, maka kita akan mencurahkan segenap kemampuan diri untuk menjalankan pekerjaan tersebut sebaik mungkin.
ADVERTISEMENT
Rasa syukur sebagai seorang PNS dapat dilakukan dengan mematuhi aturan disiplin pegawai. Seperti yang tertuang dalam PP nomor 53 tahun 2010 yang berisi tentang kewajiban, larangan dan hukuman disiplin PNS. Selain aturan disiplin, PNS juga harus memenuhi kewajiban yang tertuang dalam PP nomor 30 tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS). Aturan ini dibuat untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang didasarkan pada sistem prestasi dan karier.
Sudah jelas, PNS harus bekerja dengan penuh tanggung jawab, bersedia belajar untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kapasitas agar menjadi PNS yang efektif, kreatif, inovatif dan dinamis.
Selamat bekerja, selamat berkarya dan terus bertumbuh.
Winarni