Konten dari Pengguna

Melihat Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek di SDN Sukasari 4 Tangerang

Winastwan Gora
Pemerhati Pendidikan. CEO Edukasi101/Kelase
1 Februari 2023 8:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Winastwan Gora tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bau tidak sedap yang terkadang tercium hidung para peserta didik di SDN Sukasari 4 Tangerang, Banten membuat belajar di kelas tidak nyaman. Bau tersebut berasal dari sampah Pasar Babakan yang berada tidak jauh di belakang sekolah mereka.
ADVERTISEMENT
Agar mereka dapat menerima pelajaran dengan nyaman tanpa harus terganggu dengan bau sampah, para murid diberi tantangan untuk mencari solusi dari persoalan lingkungan yang mereka hadapi tersebut.
Polusi udara yang disebabkan bau tidak sedap dari pasar itu kemudian oleh para Guru dijadikan tema dalam Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) yang dikerjakan bersama oleh anak-anak yang duduk di bangku kelas satu dan empat.
Di awal pembelajaran, peserta didik terlebih dahulu berdiskusi untuk mencari tahu penyebab bau tidak sedap itu. Untuk mencari tahu asal muasal bau tidak sedap tersebut, pada akhir November tahun lalu, para murid-murid diajak untuk mengunjungi pasar untuk melakukan wawancara dengan pedagang dan petugas kebersihan serta melakukan observasi lapangan untuk melihat langsung sumber bau.
Para siswa SDN Sukasari 4 Tangerang melakukan wawancara dengan pedagang di Pasar Babakan pada bulan November 2022
Dari hasil pengamatan siswa, polusi udara yang mengganggu saat belajar itu, ternyata berasal dari berbagai jenis sampah yang ada di pasar. Berbagai macam sampah yang ada di Pasar Babakan seperti sampah sayuran, sampah plastik, sampah buah buahan, sampah ikan dan daging merupakan sumber bau yang mereka temukan.
ADVERTISEMENT
"Bau tidak sedap itu selain dari sampah pasar juga disebabkan pedagang dan pengunjung yang membuang sampahnya sembarangan" ungkap Abdul, seorang petugas kebersihan yang di wawancara siswa. "Petugas biasanya akan menegur jika ada pengunjung atau pedagang yang membuang sampah tidak pada tempatnya" masih ungkap Abdul.
Tumpukan sampah di Pasar Babakan yang diamati oleh para siswa SDN Sukasari 4 Tangerang
Setelah mengetahui permasalahan yang terjadi, maka para siswa mendiskusikan solusi-solusi apa saja yang perlu dibuat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Untuk mengusir bau di kelas karena sampah pasar, salah satu ide solusi dari para siswa adalah membuat aroma terapi yang dapat digunakan di kelas untuk mengeliminir bau yang ada supaya mereka nyaman dalam belajar.
Untuk membuat aroma terapi, berikutnya para murid mempersiapkan bahan dan alat yang diperlukan seperti botol kecil, cairan pewangi pakaian, cuka, dan daun atau bunga aromaterapi. Setelah bahan dan peralatan dikumpulkan, kemudian pada pertemuan selanjutnya para siswa melanjutkan ke proses pembuatan.
Siswa kelas 1 SDN Sukasari 4 Tangerang dan Guru mereka memamerkan produk aromaterapi yang mereka buat untuk mengurangi bau tak sedap akibat sampah pasar
"Penggunaan aromaterapi cukup diletakan di dinding kelas, dengan sendirinya aromaterapi itu akan mengeluarkan bau wangi ke ruangan kelas. Dengan aromaterapi yang dibuat sendiri oleh para siswa mampu mengusir bau tidak sedap saat tercium di kelas waktu jam pelajaran" ujar Destiani, Guru Kelas 1 yang membimbing para siswa dalam pembelajaran berbasis proyek.
ADVERTISEMENT
Penerapan pembelajaran berbasis proyek ini merupakan salah satu manfaat yang diterima Destiani dan guru-guru lainnya dalam Program Mandiri Edukasi yaitu sebuah program pendampingan sekolah dasar oleh Bank Mandiri. “Dalam mengikuti pelatihan Mandiri Edukasi Alhamdulillah berkesan sangat baik dan menambah wawasan (pengetahuan) kami khususnya guru-guru SDN Sukasari 4 mengenai kurikulum merdeka, dan juga bisa mengetahui cara penyusunan modul projek P5,” kata Destiani.
Tidak hanya membuat aromaterapi tetapi ada sejumlah karya peserta didik lain yang dibuat dalam penerapan pembelajaran berbasis proyek sebagai bagian dari penerapan Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dari Kurikulum Merdeka ini. Hasil karya para murid lainnya yaitu membuat jamu berbahan kunyit dan jahe yang ditanam di Sekolah.
Produk jamu berbahan kunyit dan jahe dari kebun sehat sekolah yang dibuat oleh siswa SDN Sukasari 4 Tangerang
Jamu buatan anak-anak kelas 4 ini berkhasiat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah kena penyakit. Selain produk kesehatan berupa jamu, karya peserta didik lainnya adalah membuat produk Batik Ecoprint memanfaatkan sampah daun yang berasal dari lingkungan sekolah.
Batik eco-print karya siswa SDN Sukasari 4 Tangerang yang dibuat memanfaatkan sampah daun yang ada di lingkungan sekolah
Berbagai hasil kreatifitas lainnya dari peserta didik SDN Sukasari 4 beberapa waktu lalu telah diperkenalkan ke masyarakat dan orang tua siswa lewat pameran yang bertajuk "Gaya Hidup Berkelanjutan" yang selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Pameran ini diselenggarakan selama satu hari yaitu pada 30 Januari 2023 bertempat di halaman SDN Sukasari 4 dan 5 Tangerang.
Para siswa SDN Sukasari 4 Tangerang berpose dengan karya mereka di salah satu stand pameran bertajuk "Gaya Hidup Berkelanjutan" yang diselenggarakan pada 30 Januari 2023 di sekolah mereka
"Acara ini diselenggarakan Berdasarkan Surat Keputusan dari Kemendikudristek nomor 044/H/ KR/ 2022. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila” kata Romlah, Kepala Sekolah SDN Sukasari 4 Tangerang.
Salah satu stand siswa di pameran "Gaya Hidup Berkelanjutan" yang diselenggarakan pada 30 Januari 2023 bertempat di halaman SDN Sukasari 4 Tangerang
Tidak hanya menunjukan hasil karya para siswa SDN Sukasari 4 Tangerang, di acara pameran sehari yang juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang ini juga diselenggarakan berbagai kegiatan pendukung untuk yang relevan dengan penguatan pendidikan karakter seperti pentas seni, senam bersama, lomba lukis, sunatan massal, sumbangan kepada korban Gempa Cianjur Jawa Barat, dan donor darah.
ADVERTISEMENT