Butterfly Hug: Meredakan Kecemasan dengan Memeluk Diri Sendiri

Ilustrasi Butterfly Hug. Gambar: Shutterstock

“A desire to be in charge of our own lives, a need for control, is born in each of us. It is essential to our mental health, and our success, that we take control.” – Robert F. Benett

Apakah kamu pernah mengalami trauma atau bahkan gangguan kecemasan? Merasakan emosi sedih, marah, panik, stres, namun tidak tau apa yang harus dilakukan untuk menenangkan diri? Saat merasakan hal tersebut, ternyata kita bisa meredakannya dengan cara memeluk diri sendiri, loh! Dalam dunia psikologi, cara ini disebut dengan Butterfly Hug. Pencinta drama korea terutama bagi yang menonton It's Okay to Not Be Okay pasti tidak asing dengan metode yang satu ini.

Namun, apa ya Butterfly Hug itu?

Butterfly Hug adalah metode untuk mengatasi trauma tanpa bantuan orang lain. Metode ini mudah dilakukan setiap individu. Butterfly Hug pada awalnya dikembangkan oleh praktisi bernama Lucina Artigas dan Ignacio Jarero saat bekerja di Acapulco, Mexico pada tahun 1998 dengan para penyintas badai Pauline. Setelah itu, Butterfly Hug menjadi praktik standar bagi para dokter di lapangan saat bekerja dengan para penyintas bencana sejak tahun 2009. Banyak juga terapis yang menggunakan metode ini untuk mengurangi kecemasan terutama mereka yang menderita trauma.

Bagaimana cara melakukan metode ini?

Cara melakukannya adalah dengan menyilangkan tangan di depan dada dengan telapak tangan berada di bawah tulang selangka. Dapat dilakukan dengan mata tertutup atau tertutup sebagian dengan melihat ujung hidung. Lakukan gerakan tangan menepuk pelan seperti kepakan sayap kupu-kupu bergantian kiri dan kanan. Bernapaslah dengan perlahan dan dalam (menggunakan pernapasan perut). Kamu bisa pikirkan seolah-olah mengamati awan yang sedang lewat. Lakukan berulang sampai merasa tenang.

Mengapa Butterfly Hug dapat membantu mengatasi kecemasan?

Manusia memiliki pikiran dan tubuh yang saling terhubung. Apa yang kita pikirkan dan rasakan memengaruhi keadaan tubuh atau respons fisik kita dan sebaliknya. Saat tubuh rileks, sinyal berjalan ke otak dengan pikiran yang rileks serta emosi yang lebih tenang sehingga dapat meredakan panik atau pikiran negatif yang ada.

Penderita gangguan trauma bisa mengalami gejala kembali yang dipicu oleh rangsangan yang membawa kembali ingatan dari peristiwa traumatis pada masa lalu. Salah satu cara mengelola pemicu ini adalah dengan melatih keterampilan menenangkan diri. Metode Butterfly Hug adalah jenis stimulasi bilateral yang dapat mengontrol emosi, kreativitas, logika, pola, dan kontrol secara bersamaan. Metode ini baik untuk meredakan cemas, mengatasi emosi, dan dapat menyeimbangkan otak kiri dan kanan sehingga dapat menghindari gejala yang sering muncul serta emosi yang dirasakan dapat lebih dikontrol.

Jika kamu merasa Butterfly Hug tidak membantu, jangan takut untuk meminta bantuan ahli terapis atau psikolog, ya!

“There is no health without mental health.” – David Satcher.

DAFTAR PUSTAKA

Luber, M. (2009). Eye movement desensitization and reprocessing (EMDR) scripted protocols: Basics and special situations. Springer Publishing Company.

Kromroy, S. (2021). The Butterfly Hug – Wild Tree Psychotherapy. Retrivied 20 November 2021, from https://wildtreewellness.com/butterfly-hug/

Try the Butterfly Hug to Help with PTSD Symptoms. (2021). Retrieved 20 November 2021, from https://www.counselingconnectionsnm.com/blog/try-the-butterfly-hug-to-help-with-ptsd-symptoms

Jarero, I., Artigas, L., & Luber, M. (2011). The EMDR Protocol for recent Critical Incidents: Application in a Disaster Mental Health Continuum of Care Context. Journal of EMDR Practice and Research, 5(3). https://doi.org/10.1891/1933-3196.5.3.82

Transformations Treatment Center. (2018). EMDR: Self-sooting at home [Video]. Youtube. https://youtu.be/xUufXf_cTec

The Younique Foundation. (2019). Grounding Techniques: Butterfly Hug [Video]. Youtube. https://youtu.be/eOarGok-pK4