Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Kita, Kata, dan Matematika
10 Juli 2023 7:45 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Winda Ardi Rahmawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Satuan jarak dalam matematika yang sering bikin rindu yaitu cm km, cintaku padamu seperti nilai tan 90 derajat, tak terhingga. ciaaaah.
ADVERTISEMENT
Begitulah kata-kata para pujangga cinta tentang matematika
Tak heran saat ini banyak orang yang merasa pusingnya menghadapi matematika sampai akhirnya muncul celetukan lucu sebagai hiburan dan plesetan.
“Ooh ternyata ada gunanya juga ya, haha," gumam mereka.
Judul tulisan ini pun sudah membuat enggan untuk dibaca karena ada kata ‘matematika’, seperti halnya Aini, ketika mendengar kata matematika, lantas jadi keringat dingin, perut mules, dan kepala yang tiba-tiba sakit.
Math anxiety adalah salah satu kecemasan seseorang ketika menghadapi matematika. Seperti yang kita tahu bahwa matematika memang telah menjadi masalah bukan hanya di negara berkembang tapi banyak di negara maju. Lebih dari 80% murid dalam setiap kelas mengalami kesulitan.
“Coba pemerintah tak mengganti berhitung menjadi matematika, takkan sesulit itu hitungan-hitungan itu!” kata Aini. Bagi Aini matematika telah menggelapkan hidupnya, matematika baginya adalah musuh, yang harus ia hadapi mau tidak mau di meja tempatnya ia menimba ilmu.
ADVERTISEMENT
“Math is like respect, you have to give it, to get it” salah satu kutipan dalam novel "Guru Aini karya Andrea Hirata yang cukup membangun semangat kita untuk belajar matematika. Matematika adalah respek, kau harus memberi respek, untuk mendapat respek. Masalahnya bagaimana respek kita saat ini dengan matematika? Hmmm yaa tetap sulit, katanya.
Dalam proses belajar matematika memang tidak selamanya mendapatkan hasil yang benar dan sesuai harapan, namun di situlah jiwa-jiwa kita sedang dilatih. Menjadi guru matematika tak lebih sama masalahnya, di saat harus mempersiapkan pelajaran dengan belajar, dalam mengajarkannya pun tak ubah kadang kaki jadi kepala, kepala jadi kaki. hahaha
ADVERTISEMENT