Konten dari Pengguna

Berpikir Kritis: Seberapa Penting Mengenalkan Hak dan Kewajiban Pada Siswa SD

Winda Tri Nugroho
Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar
11 Desember 2024 12:07 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Winda Tri Nugroho tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Flipbook Materi Ajar (Sumber : Data Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Flipbook Materi Ajar (Sumber : Data Pribadi)
ADVERTISEMENT
Banyak tenaga pendidik telah mengupayakan untuk meningkatkan sikap berpikir kritis sebagai penanaman profil pelajar pancasila dalam kurikulum merdeka. Kurikulum Merdeka merupakan inisiatif yang diperkenalkan oleh Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim. Kurikulum ini dirancang untuk mengoptimalkan pembelajaran intrakurikuler dan kokurikuler, memberikan keleluasaan bagi siswa untuk memperdalam konsep serta memperkuat kompetensinya. Melalui program Merdeka Belajar, siswa didorong untuk mengeksplorasi potensinya, berinovasi, dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Wali Kelas di SDN Ngadirgo 03 mengungkapkan bahwa "Siswa ada yang masih kesulitan membedakan antara hak dan kewajiban mereka mbak" ujarnya saat diwawancarai. Tenaga pendidik dapat mempertimbangkan media seperti flipbook untuk mengenalkan kepada siswa terkait hak dan kewajiban yang harus mereka dapatkan dan laksanakan. Model pembelajaran juga dapat mempengaruhi proses pembelajaran, sehingga untuk mendorong siswa mampu berpikir kritis pendidik dapat menggunakan model problem based learning atau pembelajaran berbasis masalah secara kontekstual yang mendorong mereka mampu berpikir kritis dengan menemuka ide gagasan yang baru.
ADVERTISEMENT
Penting untuk mengenalkan hak dan kewajiban siswa mulai dibangku sekolah dasar terutama pada siswa dikelas tinggi. Hal ini diharapkan dapat membentuk karakter sebagai warga negara Indonesia yang terbiasa untuk mematuhi aturan-aturan dan mengetahui bahwa dirinya mempunyai hak sebagai warga negara. Mengenalkan hak dan kewajiban siswa dapat melalui mata pelajaran Pendidikan Pancasila.
Mata pelajaran pendidikan pancasila memiliki peran krusial dalam membentuk karakter peserta didik dalam memahami konstitusi negara dengan mulai memberikan pemahaman di bangku sekolah dasar. Tentunya sangat penting untuk memberikan fasilitas belajar mengajar sebagai pendidik agar proses pembelajaran dapat diterima dengan baik oleh siswa. Siswa dibangku sekolah dasar harus sadar akan pentingnya memahami serta menghargai hak-hak yang warga negara miliki dan siswa juga harus mempunyai rasa tangung jawab untuk menjalankan kewajiban sebagai warga negara Indonesia.
ADVERTISEMENT
Agar siswa mampu mengenal dengan baik hak dan kewajiban mereka, pendidik dapat memberikan materi hak dan kewajiban dimulai dari hak dan kewajiban siswa ketika di rumah. Dalam proses pembelajaran yang efektif pendidik harus menentukan media dan model yang sesuai agar siswa tidak kebingungan dalam memahami materi. Pemilihan media flipbook audio visual dan model problem based learning diharapkan dapat mendorong pemahaman siswa untuk mengenal hak dan kewajiban mereka. Wali kelas SDN Ngadirgo 03 mengungkapkan bahwa "Belum pernah menggunakan media flipbook yang berisi video animasi hak dan kewajiban saat proses pembelajaran" Ujarnya.
Video Animasi Hak dan Kewajiban dirumah (Sumber : Data Pribadi)
Flipbook audio visual merupakan materi ajar yang dikemas dalam platfrom digital dan berisi video animasi yang menarik sehingga cenderung menarik perhatian siswa, sehingga lebih mudah dipahami. Selain itu, media ini juga mempermudah guru dalam menyampaikan materi pembelajaran (Dewi, dkk 2021). Penggunaan video animasi dapat digunakan pendidik dengan model problem based learning sehingga dapat digunakan sebagai acuan permasalahan untuk siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis serta melatih siswa untuk menyampaikan ide gagasan baik secara lisan maupun tertulis terkait hak dan kewajiban dirumah. Menurut Sumarmo dkk. (2019), model Problem Based Learning (PBL) merupakan pendekatan pembelajaran yang didasarkan pada teori konstruktivisme. Pendekatan ini memiliki beberapa ciri, yaitu siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran, menghubungkan pengetahuan yang sudah dimiliki dengan informasi baru untuk membangun pemahaman yang bermakna, serta menekankan pada kegiatan investigasi dan penemuan. Model Problem based learning memanfaatkan permasalahan dari dunia nyata sebagai titik awal pembelajaran, sehingga siswa dapat melatih kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah.
ADVERTISEMENT
Pengaruh Media Flipbook Audio Visual Berbasis Problem Based Learning
Penerapan flipbook audio visual berbasis problem based learning yang memuat materi hak dan kewajiban dapat mendorong siswa SDN Ngadirgo 03 aktif dalam proses pembelajaran. Video animasi yang ada dalam flipbook dapat membantu pendidik dalam mengenalkan hak dan kewajiban siswa dirumah. Melalui permasalahan yang diberikan, siswa menunjukkan mampu menentukan ide gagasan baru terkait hak dan kewajiban mereka dirumah. Siswa mulai mampu mengenal kewajiban apa saja yang harus mereka laksanakan agar hak yang mereka miliki dapat diberikan oleh kedua orang tua mereka. Siswa mengungkapkan bahwa "Hak dan kewajiban berarti saling keterkaitan" ujarnya.
Dari ungkapan tersebut dapat disimpulkan bahwa mereka mampu mengenal dengan baik hak dan kewajiban, serta mereka juga sudah tidak kebingungan terkait hak dan kewajiban dirumah apa saja.
ADVERTISEMENT
Sebagai warga negara Indonesia yang sudah seharusnya menaati peraturan yang ada. Pendidik dapat mengenalkan hak dan kewajiban lainnya pada pertemuan selanjutnya agar mereka mampu mengenal, memahami, dan membedakan dengan baik hak dan kewajiban mereka sebagai siswa, masyarakat dan warga negara Indonesia.
Penguatan Materi Hak dan Kewajiban (Sumber : Data Pribadi)
Mengenalkan, Hak dan Kewajiban Mempunyai Dampak Positif untuk Siswa di Bangku SD
Masa kanak-kanak adalah periode penting dalam pembentukan karakter dan kepribadian seseorang. Salah satu fondasi utama yang perlu dikenalkan sejak dini adalah mengenalkan tentang hak dan kewajiban. Bagi siswa kelas 4 sekolah dasar, pemahaman ini memiliki dampak positif yang signifikan tidak hanya untuk perkembangan pribadi mereka namun juga untuk membangun masyarakat yang lebih baik di masa depan.
Mengajarkan hak dan kewajiban kepada siswa SD membantu mereka memahami posisi dan peran mereka dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Hak seperti mendapat pendidikan, bermain, dan perlindungan dan kewajiban seperti membantu orang tua, menghormati guru, dan menjaga kebersihan lingkungan, mengajarkan tanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Dengan memahami hak anak merasa aman dan percaya diri. Sedangkan melalui kewajiban, mereka belajar bahwa tindakan mereka memiliki konsekuensi yang memengaruhi orang lain. Kesadaran ini mendorong pembentukan sikap peduli terhadap lingkungan sekitar.
Dapat disimpulkam bahwa pengenalan hak dan kewajiban kepada siswa SD adalah investasi jangka panjang dalam pembentukan karakter mereka sejak usia dini. Dengan memahami hak mereka, anak-anak merasa dihargai dan aman. Sementara itu, menjalankan kewajiban melatih mereka menjadi individu yang bertanggung jawab dan peduli terhadap sesama. Dampaknya tidak hanya dirasakan secara pribadi tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi masyarakat luas. Oleh karena itu, mari bersama-sama mengenalkan hak dan kewajiban kepada anak-anak sebagai langkah awal menuju generasi yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Winda Tri Nugroho, Rika Ayu Azzahra,Susilo Tri Widodo, Eva Nur Hidayah, Program StudiPendidikan Guru Sekolah Dasar UNNES 2022.
Referensi :
Dewi, F. F. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran Video Animasi En-Alter Sources Berbasis Aplikasi Powtoon Materi Sumber Energi Alternatif Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 2530-2540.
Dina Restiana, S. (2023). PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA VIDEO UNTUK MENIGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA. Jurnal PPG Unpas, 2-9.
Nurul Fausiah, F. Y. (2024). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN PANCASILA. Jurnal Pendidikan Dasar, 108-120.
Teti Suharyati, H. S. (2023). Penerapan Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran PPKn di Kelas IV Sekolah Dasar. Jurnal Profesi Pendidikan, 45-54.
ADVERTISEMENT
Titin Tri Wahyuni, H. E. (2023). Penerapan Media Marhaban (Mading Bersama Hak dan Kewajiban) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Pada Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar. Wacana Akademika: Majalah Ilmiah Kependidikan, 168-175.