Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Pangan untuk Semua: Cerita dan Cita-cita Narakarsa
29 Oktober 2021 13:45 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Anicetus Windarto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Narakarsa, salah satu pemasok sayur dan buah yang cukup diandalkan oleh sejumlah hotel dan restoran di Kota Solo, Jawa Tengah. Pasokan yang diambil dari sejumlah pasar di Kota Solo, seperti Pasar Legi dan Pasar Gede, didistribusikan berdasarkan pesanan. Pesanan perhari mampu menghasilkan pendapatan kotor sebesar satu juta rupiah. Dari pendapatan itu, sekitar 80 persen dibelanjakan kembali dan dapat mencetak keuntungan sekitar 10-20 persen.
ADVERTISEMENT
Menarik bahwa dalam keseharian operasional Narakarsa dikerjakan sebelum mentari terbit di ufuk Timur. Itu artinya, sejak dini hari tatkala sebagian besar warga Kota Solo masih terlelap dan terbuai dalam mimpi, para pemasok ini sudah bergerilya di tengah para penjaja sayur dan buah yang sebagian besar adalah perempuan. Memang di pasar kuasa dan hasrat dari kaum yang bukan laki-laki tampil begitu dominan.
Maka, bukan kebetulan jika perempuan mampu menciptakan panggung domestik di ruang publik. Di panggung itulah bahasa tanpa menghiraukan status, apalagi kelas sosial, masih tetap berlaku hingga saat ini. Bahasa yang akrab dan hangat, serta terus-terang, khususnya dalam momentum tawar-menawar, menjadi media berkomunikasi yang tidak membuat rikuh, bahkan saling mencerminkan.
ADVERTISEMENT
Sebagai bagian dari hal itu, Narakarsa yang sejak awal dirintis oleh keluarga muda usia di kota Solo telah melalui beragam unit usaha mandiri, seperti roti bakar, frozen food, dan laundry. Namun, di atas segalanya tampak usaha sebagai pemasok sayur dan buah ini yang masih mampu bertahan, khususnya di kala pandemi. Adi, atau yang akrab disapa dengan Kethek (monyet, dalam bahasa Jawa), adalah sosok dan sekaligus pemeran utama dalam Narakarsa.
Dengan dibantu dan didukung oleh istrinya, Adi memang termasuk kepala keluarga yang tak mudah kalah, apalagi menyerah. Dengan semangat pantang surut langkah, Narakarsa dioperasionalkan secara mandiri dengan modal awal yang masih tersisa dari beragam usaha yang telah dijalankan sebelumnya. Hingga saat ini, Narakarsa masih tetap hadir sebagai pemasok sayur dan buah yang sudah dipercaya oleh sejumlah hotel dan restoran di Kota Solo.
ADVERTISEMENT
Melalui acara Festival UMKM Kumparan yang telah diagendakan pada 26-28 Oktober 2021 mendatang, kehadiran dari berbagai UMKM lokal di Indonesia, termasuk Narakarsa, tentu semakin dapat dihargai dan dimaknai. Dengan kata lain, kehadiran usaha/toko/jasa, seperti Narakarsa, tidak sekadar diperhitungkan untuk menjaga agar asap dapur dapat terus-menerus mengebul. Namun, hal itu sekaligus juga demi menumbuh-kembangkan daya dan kuasa masyarakat secara mandiri dan mampu berkolaborasi dengan semua pihak yang terkait. Jadi, tunggu apalagi, mari saksikan Festival UMKM Kumparan meski masih di tengah pandemi yang semakin lama telah berangsur-angsur menjadi endemi.