Curhat Mahasiswa tentang Pahit Manisnya Kuliah Daring

Windi Agustin
Mahasiswi Sastra Indonesia, Universitas Pamulang
Konten dari Pengguna
28 Desember 2021 17:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Windi Agustin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswi sedang kuliah secara daring. Foto: https://pixabay.com/id/photos/gadis-laptop-perlengkapan-sekolah-5662435/
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswi sedang kuliah secara daring. Foto: https://pixabay.com/id/photos/gadis-laptop-perlengkapan-sekolah-5662435/
ADVERTISEMENT
Seorang mahasiswi salah satu universitas swasta di Pamulang mengeluh tentang perkuliahan daring yang kerap mengalami trouble pada akses internet. Terlebih lagi posisi rumahnya di daerah pegunungan, hal itu membuat sinyal semakin sulit untuk didapatkan. "Saya sering banget kesusahan nyari sinyal, walaupun sudah pakai kartu prabayar yang sinyalnya bagus tapi tetep saja kadang sinyal hilang," ujar Winda.
ADVERTISEMENT
Winda berpendapat bahwa kuliah secara online itu ada manisnya dan ada pula pahitnya. "ada pahit sama manisnya, kalau kuliah daring itu kita jadi bisa lebih santai, bisa sambil ngemil dan deadline tugasnya juga lebih panjang,". Selain itu, keuntungan yang dimiliki saat kuliah online yaitu hemat biaya untuk transportasi dan juga hemat sewa kost.
Winda bercerita bahwa ada temannya yang sudah mulai kost di Pamulang walaupun kuliah belum diperbolehkan secara offline. Dia bealasan agar bisa aktif mengikuti kegiatan organisasi kampusnya. Jika dihitung benyaknya biaya yang dikeluarkan di antara keduanya tentu Windalah yang paling hemat. Karena temanya tersebut harus membayar uang bulanan kost, biaya untuk makan sehari-hari, biaya kuota internet untuk kuliah online, belum lagi iuran organisasi setiap minggunya.
ADVERTISEMENT
Namun, di balik keuntungan kuliah daring tersebut ada juga kekurangannya. "Seperti yang saya jelaskan tadi di awal, kalau pahitnya kuliah daring ada sinyal yang ilang-ilangan. Kadang sampai bikin emosi juga pas ada tugas presentasi malahan sinyal trouble, apalagi pas dosen sedang menjelaskan materi tiba tiba buffering, akhirnya gak paham dengan materi yang diajarkan," ujar Winda.
Selain masalah yang timbul disebabkan sinyal yang kadang hilang sendiri, ada masalah lain yaitu saat ada mata kuliah praktik. Mendengarkan penjelasan dosen saja kadang terputus-putus, kalau praktik pun juga tidak akan efektif juga. Jika kuliah offline kan bisa diskusi dengan teman kuliah secara langsung. Imbuh Winda. Selain itu, karena rumah Winda terletak agak jauh dari kota. Kadang listrik di desanya padam, sehingga mau tidak mau Winda harus pergi ke kota.
ADVERTISEMENT
"Ya... Beginilah hidup di desa kalau kuliah online, yang jelas ada susahnya dan ada senengnya. Tapi gapapa, jalani dulu apa yang ada, dan syukur jangan lupa. Harapanya sih semester 4 nanti sudah mulai kuliah offline." ujar Winda.