Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Penyuntingan Tanda Baca Pada Cerpen Jasmine Karya Gola A Gong
30 November 2022 10:40 WIB
Tulisan dari Windi Agustin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menulis merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengungkapkan ide, gagasan, bahkan juga emosi dari penulisnya. Dapat diartikan bahwa menulis adalah keterampilan yang perlu terus dikembangkan atau dipraktikkan. Akibatnya, menulis dan keterampilan selalu identik (Pudiastuti, 2014). Dari pengetahuan ini dapat dipastikan bahwa menulis adalah disiplin praktis yang membutuhkan pengembangan dan pengalaman untuk menyempurnakannya.
ADVERTISEMENT
Terdapat berbagai jenis tulisan yang bisa dilakukan dan dipelajari oleh seorang penulis mulai dari menulis artikel, berita, karangan dan sebagainya. Dalam menulis terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan mulai dari penggunaan ejaan tanda titik, koma, huruf kapital, pemilihan kata, kesesuaian isi tulisan dengan ide yang ingin disampaikan, dan kepaduan antar kalimat. Apabila sebuah tulisan tidak sesuai dengan kaidah kebahasaan maka penulisan tersebut termasuk dalam kesalahan berbahasa.
Analisis kesalahan berbahasa sendiri merupakan upaya untuk mencari letak kesalahan dalam berbahasa pada sebuah tulisan maupun tuturan. Parera (1997: 98) mendefinisikan analisis kesalahan bahasa sebagai penelitian dan tindakan formal yang sistematis untuk menemukan tantangan, hambatan, dan rintangan dalam pembelajaran bahasa bagi orang-orang dari berbagai latar belakang bahasa. Sedangkan menurut Tarigan, 1988: 141 Kesalahan berbahasa adalah cacat baik dalam tuturan maupun teks, tidak menggunakan bahasa Indonesia dengan cara yang tidak sesuai dengan norma sosial atau faktor yang menentukan komunikasi tidak menggunakan bahasa yang baik atau pantas.
ADVERTISEMENT
Dalam Cerpen Jasmine Karya Gola A Gong terdapat kesalahan berbahasa berupa tanda baca. Tanda baca adalah simbol yang mewakili urutan dan struktur karya tulis serta intonasi dan jeda yang dapat dibuat selama membaca. Hal tersebut tidak terkait dengan fonem (bunyi) atau kata atau kalimat dalam suatu bahasa. Kesalahan yang terdapat dalam cerpen ini berupa tanda seru (!), tanda tanya (?) dan tanda titik (.).
1. Kesalahan Tanda Baca Seru
Tanda seru digunakan untuk ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
Data 1.
“Pakai maskernya.” Aku menyodorkan kepada istriku. Lalu bergegas masuk ke ruangan dalam. Tujuanku sekarang ke kamar Jasmine. Shalat isya bisa ditunda sebentar.”
ADVERTISEMENT
Terdapat kesalahan tanda baca pada kutipan di atas, yaitu di mana kalimat “Pakai maskernya”. Tanda baca yang seharusnya digunakan yaitu tanda seru (!), karena tanda seru diperlukan saat pernyataan yang berupa perintah dalam kalimat tersebut. Di sisi lain, penulis mengakhiri frasa dengan titik. Hal ini menunjukkan kesalahan berbahasa dalam tanda baca.
Data 2.
“Kamu tarik kursinya ya. silahkan duduk”. Terdengar suara kaki kursi bergesekan dengan lantai keramik. “Kenal dimana sama Jasmine?”
Pada kutipan di atas, terdapat kesalahan pada tanda baca yang terdapat pada kutipan “Kamu tarik kursinya ya. silahkan duduk”. Kutipan tersebut jelas menunjukkan tanda perintah kepada tokoh yang sedang diajak berbicara, namun penulis menggunakan tanda baca titik. Seharusnya, tanda baca yang digunakan dalam kalimat tersebut adalah tanda seru (!) karena kalimat tersebut merupakan kalimat perintah.
ADVERTISEMENT
2. Kesalahan Tanda Baca Tanya
Tanda tanya adalah salah satu tanda baca yang digunakan untuk menandakan akhir kalimat pada kalimat pertanyaan.
Data 1.
“Hallo, anybody home!” Tiba-tiba istriku muncul di pintu kamar. “Tamunya, Ma?” Jasmine cemas melihat ibunya. “Mama suruh pulang”.
Tanda baca di awal kalimat “Hallo, anybody home” yang berarti "Hallo, ada orang di rumah?". Dalam kalimat tersebut terdapat kesalahan tanda baca seru (!), seharusnya tanda baca yang digunakan yaitu tanda baca tanya (?). karena kalimat tersebut termasuk dalam kalimat tanya.
3. Kesalahan Tanda Baca Titik
Tanda titik adalah tanda baca yang digunakan untuk menandai akhir dari sebuah kalimat dalam berbagai bahasa. Tanda ini terdiri atas titik kecil yang ditempatkan di akhir suatu baris dari sebuah kalimat, seperti di akhir kalimat.
ADVERTISEMENT
Data 1.
“Aku menahan tawa! Apa aku bilang! memancing perhatian putriku hanya dengan sebuah kursi? Hah! Kursi bus kota lagi! Lalu aku ambil masker di rak buku”.
Pada kutipan di atas, kesalahan berbahasa terletak pada penggunaan tanda baca seru (!) pada kalimat “aku menahan tawa”. Kalimat tersebut merupakan kalimat penjelas, bukan kalimat seruan atau perintah. Oleh karena itu, penggunaannya seharusnya menggunakan tanda baca titik (.) bukan tanda seru (!)
Dapat disimpulkan bahwa kesalahan tanda baca yang paling banyak ditemukan dalam cerpen Jasmine karya Gola A Gong yaitu tanda baca seru. Kesalahan tanda baca seru ditemukan sebanyak dua data, tanda baca tanya sebanyak satu data dan tanda baca titik sebanyak satu data.
ADVERTISEMENT