Konten dari Pengguna

Fenomena Korean Wave: Peluang Meningkatkan Rasa Nasionalisme

Windy Salsabilla Meisya Putri
Saya adalah seorang mahasiswi Psikologi pada tahun pertama, di Universitas Negeri Jakarta. Selain tertarik pada dunia kesehatan fisik, mental, dan perkembangan diri, saya juga seorang penggemar Kpop idol yang memberikan saya banyak inspirasi menulis.
3 Juni 2024 16:27 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Windy Salsabilla Meisya Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Korean Style                                                                                                           Source: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Korean Style Source: Pixabay
ADVERTISEMENT
Fenomena Korean Wave yang terjadi di Indonesia bukanlah hal baru, budaya ini mulai marak masuk ke Indonesia sejak tahun 2010an dengan K-Pop dan drama korea. Dalam era globalisasi, fenomena ini telah menyebar luas dan memengaruhi budaya masyarakat Indonesia terutama pada generasi muda. Dalam konteks nasionalisme atau peran pendidikan kewarganegaraan, penting untuk memahami bagaimana cara Korean Wave dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan rasa nasionalisme pada diri generasi muda bangsa. Karena tak sedikit masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda yang terlalu membanggakan budaya lain daripada budaya sendiri. Tujuan dari hadirnya pendidikan kewarganegaraan yaitu meningkatkan kesadaran dan patriotisme individu terhadap negaranya. Sehingga dalam hal ini, fenomena Korean Wave dapat digunakan sebagai referensi dan motivasi generasi muda Indonesia untuk bisa lebih menghargai dan mencintai budaya nasional.
ADVERTISEMENT
Dalam artikel ini, saya akan membahas bagaimana pengaruh fenomena Korean Wave yang terjadi di Indonesia, bagaimana ini bisa dijadikan sebagai wadah untuk meningkatkan rasa nasionalisme bangsa, dan bagaimana fenomena ini dapat diintegrasikan dengan pendidikan kewarganegaraan, serta bagaimana fenomena ini dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan rasa cinta tanah air. Dengan demikian, pendidikan kewarganegaraan dapat menjadi lebih relevan dan efektif dalam mengembangkan nasionalisme generasi muda Indonesia.
Korean Wave memberikan dampak yang signifikan terhadap perilaku masyarakat Indonesia dalam menjaga nasionalisme. Dalam beberapa aspek, fenomena ini memengaruhi masyarakat dengan cara yang kompleks dan multifaktoral. Berikut beberapa contoh bagaimana Korean Wave memengaruhi perilaku masyarakat:
1. Pengaruh pada Nilai-nilai Kewarganegaraan: Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara Korean Wave dengan nilai kewarganegaraan di kalangan generasi muda. Semakin besar pengaruh Korean Wave, maka semakin besar pengaruhnya terhadap nilai kewarganegaraan. Sehingga Korean Wave dapat memengaruhi cara generasi muda memahami dan menghayati nilai-nilai kewarganegaraan.
ADVERTISEMENT
2. Pengaruh pada Identitas Budaya: Fenomena Korean Wave sedikit banyak telah memengaruhi cara masyarakat Indonesia dalam memahami dan mengidentifikasi diri mereka sendiri. Dengan mengikuti budaya Korea, masyarakat Indonesia dapat meningkatkan kesadaran untuk menghargai budaya mereka sendiri, hal ini merupakan sesuatu yang positif untuk tetap menjaga rasa nasionalisme dengan lebih baik. Di Korea sendiri penggunaan hanbok yaitu pakaian tradisional Korea di tempat rekreasi masih dibudayakan, sehingga itu yang membuat masyarakat Indonesia juga dapat melestarikan budaya sendiri seperti penggunaan kebaya sebagai pakaian tradisional Indonesia dalam beberapa kegiatan atau acara tertentu.
3. Pengaruh pada Perilaku Patriotisme: Fenomena ini juga berpengaruh terhadap perilaku patriotisme, dengan adanya tugas Wajib Militer yang diikuti oleh seluruh laki-laki berkebangsaan Korea Selatan karena banyaknya aktor maupun idol yang melakukan tindakan bela negara ini membuat masyarakat menjadi lebih sadar dan peduli terhadap keutuhan NKRI, walaupun di Indonesia sendiri tidak ada peraturan untuk melakukan Wajib Militer, hal tersebut dapat meningkatkan gairah generasi muda untuk dapat mencintai negaranya dan meningkatkan rasa nasionalisme.
ADVERTISEMENT
Tentu saja fenomena ini tidak hanya memberikan dampak positif tetapi juga dampak negatif pada masyarakat Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga kita perlu menjaga sikap nasionalisme masyarakat Indonesia agar tidak hilang dan berperilaku yang tidak semestinya, beberapa hal yang perlu kita lakukan ialah:
1. Mengajarkan Nilai-nilai Nasionalisme
Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan dan sosialisasi, generasi muda khususnya yang masih dalam bangku sekolah dapat diajarkan nilai-nilai nasionalisme yang kuat dan stabil, mendorong untuk meningkatkan rasa cinta tanah air, sehingga mereka tidak mudah terpengaruh oleh budaya luar yang tidak dapat dihindari yang dapat memudarkan jiwa nasionalisme.
2. Mengintegrasikan Budaya Indonesia dalam Kegiatan Sehari-hari
Masyarakat Korea sangat mencintai negaranya termasuk bahasanya sehingga dalam kesehariannya mereka menggunakan bahasa nasional mereka sebagai bahasa sehari-hari, hal ini dapat dijadikan sebagai contoh bagi masyarakat Indonesia untuk dapat menggunakan bahasa nasional Indonesia sebagai bahasa dalam kehidupan sehari-hari, bisa juga dengan mengenakan pakaian tradisional, atau mempelajari dan melestarikan budaya Indonesia seperti mempelajari lagu ataupun tarian daerah, juga budaya dalam masyarakat sehari-hari seperti sopan dan santun.
ADVERTISEMENT
3. Menggunakan Produk Indonesia
Masyarakat Korea sangat mencintai produk mereka, sehingga pada kesehariannya mereka cenderung menggunakan produk-produk yang diciptakan oleh negara mereka sendiri. Hal ini dapat dicontoh oleh masyarakat Indonesia dengan mengonsumsi produk-produk dalam negeri seperti mengenakan pakaian tradisional yaitu batik atau kebaya, memakai skincare dan makeup buatan Indonesia yang tentu formulanya sudah disesuaikan oleh kebutuhan konsumen di Indonesia, dan mengonsumsi atau mengeksplorasi makanan khas daerah nusantara. Selain hal ini dapat membantu masyarakat Indonesia dalam mencintai negaranya, juga dapat membantu pendapatan negara.
4. Mengembangkan Kesadaran Budaya
Generasi muda Indonesia dapat meningkatkan kesadaran budaya dengan mempelajari dan memahami budaya Korea dan budaya Indonesia sehingga dapat membantu generasi muda untuk memahami dan menghargai perbedaan yang ada, dengan mempelajari budaya sendiri juga dapat meningkatkan rasa bangga terhadap budaya sendiri. Bisa juga dengan memahami antarkultur masyarakat lebih mudah dalam mengenalkan budaya Indonesia ke kancah internasional dengan ciri khas yang hanya dimiliki oleh budaya Indonesia, sehingga budaya Indonesia dapat dikenali oleh masyarakat luar.
ADVERTISEMENT
5. Mengembangkan Kesadaran Patriotisme
Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti kegiatan kenegaraan seperti peringatan hari-hari besar nasional, mengikuti parade patriotik, atau mengikuti kegiatan yang terkait dengan perjuangan bangsa hingga mempelajari sejarah bangsa. Diharapkan hal tersebut dapat membangun semangat bangsa dan memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan serta jiwa nasionalisme yang tertanam dalam diri generasi muda bangsa.
Dengan demikian, cara menjaga sikap nasionalisme remaja dalam tengah masuknya Korean Wave dapat dilakukan dengan mengajarkan nilai-nilai nasionalisme, mengintegrasikan budaya Indonesia dalam kegiatan budaya Korea, menggunakan produk Indonesia, mengembangkan kesadaran budaya, dan mengembangkan kesadaran patriotisme. Selain mempelajari budaya lain, kita juga dapat lebih mendalami pengetahuan tentang budaya yang kita miliki sehingga budaya yang telah ada ratusan tahun akan tetap lestari dan diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
ADVERTISEMENT