Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Apa Itu Sustainable Fashion dan Eksistensinya di Indonesia
10 Juli 2024 6:27 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Wini Nur Azizah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dampak Lingkungan dari Tren Fashion
ADVERTISEMENT
Saat ini tren fesyen di Indonesia semakin berkembang setiap harinya. Gaya berpakaian terus berganti mengikuti tren yang sedang ramai diminati. Daya beli konsumen yang meningkat pun membuat produsen pakaian berlomba-lomba menciptakan produk secara massif dalam waktu singkat. Fenomena tersebut dinamai dengan fast fashion.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, hal ini dapat menimbulkan efek tidak baik terhadap lingkungan karena dapat menyebabkan emisi gas rumah kaca, mengurangi sumber daya tak terbarukan, serta menghabiskan air dalam jumlah besar. Dari dampak tersebut, tercipta beberapa konsep keterbalikan yang merupakan sebuah gerakan dalam mengurangi fast fashion untuk mencegah pencemaran lingkungan. Salah satunya adalah konsep sustainable fashion.
Mengenal Apa Itu Sustainable Fashion
Sustainable fashion merupakan sebuah konsep yang dinilai benar karena berfungsi sebagai tenaga kerja, ikatan bahan mentah, dan lingkungan yang menggunakan desain klasik, menggunakan cara tradisional dalam mengolahnya, serta tidak bersifat musiman sehingga dapat dikenakan dalam jangka waktu panjang.
Konsep ini pun turut serta melestarikan kearifan lokal, lebih ramah lingkungan, dan mencegah eksploitasi para pekerja. Sustainable fashion merupakan kebalikan dari tren fast fashion di mana produsen pakaian berlomba-lomba menciptakan produk secara massif dalam waktu singkat. Kehadirannya mengedepankan nilai-nilai lingkungan dan kemanusiaan serta bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat dalam melestarikan lingkungan dari sisi produsen maupun konsumen.
ADVERTISEMENT
Jurnal penelitian berjudul “Analisis Strategi Komunikasi Pemasaran Sejauh Mata Memandang Sebagai Sustainable Fashion Brand Melalui Media Sosial Instagram” oleh Wildan dan Nurfebiaraning menjelaskan bahwa karena produksi yang besar-besaran, fast fashion berkontribusi besar dalam pencemaran lingkungan. Pada akhirnya, konsep sustainable fashion ini diciptakan guna mencegah permasalahan lingkungan, menghilangkan sifat hedonisme, serta menghilangkan impulsive buying.
Isu lingkungan ini dapat dikomunikasikan melalui Sustainable Development Goals (SGDs), yaitu pembangunan berkelanjutan global yang mampu menghadapi berbagai tantangan demi kesejahteraan planet dan manusia. Penelitian mengenai komunikasi lingkungan dan sustainable fashion dengan judul “Greenwashing and sustainable fashion industry” oleh Julia Adamkiewicz, Ewa Kochanska, Iwona Adamkiewicz dan Rafal M. Lukasik, menyebutkan bahwa industri fesyen baru saja mulai mengadopsi pola yang sama untuk mengatasi tantangan, terutama dalam konteks lingkungan.
ADVERTISEMENT
Di antara generasi milenial, yang mewakili seperempat populasi dunia dan segmen-segmen yang terlibat dalam isu-isu global, 71% menginginkan merek fesyen yang lebih ramah lingkungan dan beretika, dan sebanyak 61% ingin lebih terhubung dengan isu-isu sosial.
Penelitian lain berjudul “Sustainable fashion: current and future research directions” oleh Amira Mukendi, Iain Davies, Sarah Glozer dan Pierre McDonagh, menjelaskan bahwa beberapa konsumen sudah mulai menghindari fast fashion karena beberapa alasan, termasuk kualitas produk yang buruk, keinginan untuk mendukung merek lokal, kurangnya kreativitas dan orisinalitas dalam pilihan pakaian.
Di Indonesia, tren fesyen ramah lingkungan seperti, ecoprint, animal- test free, dan peralihan pada penggunaan bahan organik seperti katun dan wol ini mulai mengalami peningkatan kesadaran masyarakat sehingga memunculkan perusahaan-perusahaan yang mengampayekan sustainable fashion.
ADVERTISEMENT
SukkhaCitta dan Dedikasinya Pada Sustainable Fashion
Salah satu perusahaan yang sejak awal kemunculannya telah mengadopsi konsep ramah lingkungan adalah SukkhaCitta. Dikutip dari swa.co.id, SukkhaCitta merupakan merek pakaian lokal bersertifikasi B Corp yang memanfaatkan hasil alam untuk memproduksi pakaian berkualitas yang tahan lama tanpa mencemari lingkungan.
SukkhaCitta didirikan pada tahun 2016. Mengusung konsep #Farm-to-Closet dan #VillagesNotFactories, SukkhaCitta berusaha menciptakan perbaikan ekonomi untuk para perajin dan petani khususnya perempuan di Indonesia serta menjaga regenerasi bumi dan melestarikan alam.
SukkhaCitta memperkenalkan standar #MadeRight yaitu, harus bisa menjaga lingkungan, harus bisa memenuhi kehidupan para perajin, dan keberlanjutan dari kebudayaan Indonesia. SukkhaCitta secara konsisten merawat bumi dengan memilih materi yang ramah lingkungan dan melakukan produksi secara tradisional menggunakan tangan perajin dengan tetap memperhatikan standar (ethically handcrafted).
ADVERTISEMENT
Peran Masyarakat dalam Eksistensi Sustainable Fashion
Sebagai masyarakat yang tentu memerlukan pakaian, penerapan sustainable fashion dalam kehidupan sehari-hari dengan memilih pakaian yang berkualitas hingga dapat digunakan dalam jangka waktu panjang, memilih pakaian berbahan organik, mendaur ulang pakaian, atau membeli pakaian preloved (bekas) dapat membantu industri pakaian berkelanjutan ramah lingkungan semakin berkembang.
Produksi pakaian yang lambat mungkin bagi sebagian orang terbilang tidak praktis. Namun, perlu kita perhatikan bahwa prioritas yang harus dicapai dalam menjaga lingkungan adalah kualitasnya bukan seberapa banyak kuantitasnya. Oleh karena itu, mari kita mulai membiasakan penerapan fesyen berkelanjutan untuk mengurangi sampah serta limbah tekstil yang selalu bertambah setiap harinya.