Pantai Batu Hiu Pangandaran, Pesona Tanah Lot Jawa Barat

Gambar 1.1 Suasana Pantai Batu Hiu, Pangandaran di sore hari | Foto: Wini Nur Azizah

Sebagian orang mungkin masih asing dengan sebuah pantai bernama Batu Hiu. Memang, pantai satu ini terasa kurang populer, berbeda dengan saudara-saudaranya, sebut saja Pantai Barat Pangandaran dan Pantai Batu Karas. Agar lebih mengenal tentang pantai yang dijuluki sebagai "Tanah Lot-nya Jawa Barat" ini, kita perlu mengetahui letak lokasinya terlebih dahulu.

Pantai Batu Hiu merupakan salah satu pantai yang terletak di wilayah Desa Ciliang, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran. Berjarak sekitar 14 KM ke arah barat dari objek wisata Pangandaran dan 22 KM dari bundaran utama berbentuk Ikan Marlin. Perjalanan dari pusat objek wisata bisa memakan waktu sekitar 30-45 menit menggunakan kendaraan darat.

Apabila dibandingkan dengan pantai-pantai lain disekitarnya, Batu Hiu memiliki bebatuan yang cukup tajam, tebing yang curam serta ombak yang tinggi dan tidak bersahabat. Oleh karena itu, pantai satu ini tidak memperbolehkan pengunjungnya untuk berenang serta melakukan kegiatan olahraga air lain, seperti surfing, snorkeling, dan lainnya. Terdapat beberapa penanda berupa bendera merah di sepanjang bibir pantai yang cukup mencolok.

Keadaan ini mungkin menjadi salah satu alasan mengapa pengunjung lebih memilih pergi ke kawasan wisata Pantai Pangandaran untuk bertamasya sekaligus berenang dengan keluarganya karena dirasa lebih aman. Meskipun demikin, Pantai Batu Hiu tetap menyimpan daya tarik dan keindahannya tersendiri.

Hal pertama yang menarik perhatian ketika sampai di sini adalah pemandangan lautnya. Hamparan air laut Samudra Hindia yang sangat luas mengisi penglihatan sejauh mata memandang tanpa terlihat ujungnya. Hembusan angin terbilang cukup kencang, tetapi sangat menyegarkan. Apalagi pemandangan ketika sore hari mulai tiba. Langit berubah menjadi gradasi oranye-merah muda yang sangat indah.

Tidak lupa tebing-tebing di pinggir pantai yang membuat Pantai Batu Hiu dijuluki sebagai “Tanah Lot Jawa Barat”. Pengunjung dapat mencapai puncak tebing dengan menaiki anak tangga yang tersedia. Sedikit melelahkan, tetapi sepadan dengan pemandangan indah yang menyambut di atas.

Gambar 1.2 Tebing Batu Hiu yang dijuli sebagai "Tanah Lot-nya Jawa Barat" | Foto: Wini Nur A.

Pohon-pohon tinggi berada di sepanjang jalan menuju ujung tebing. Terdapat jalan setapak yang mempermudah pengunjung untuk berjalan di atas. Tidak lupa dengan batu karang di tengah laut yang jika diperhatikan dengan seksama terlihat menyerupai sirip ikan. Namun, abrasi oleh kikisan air laut membuat bentuk itu tidak terlalu tampak lagi.

Bagi pengunjung yang ingin menikmati hembusan angin di puncak tebing Batu Hiu sembari menyantap sesuatu, terdapat beberapa pedagang yang menyediakan makanan ringan dan minuman dingin. Di sekitarnya juga disediakan tempat-tempat duduk semacam gazebo agar pengunjung yang datang merasa nyaman.

Pantai Batu Hiu juga menyediakan tempat bagi para pecinta satwa. Terdapat konservasi atau penangkaran penyu yang dikelola langsung oleh Kelompok Pengawas Masyarakat Biota Laut (POKWASMAS). Konservasi ini sudah berdiri sejak tahun 2003 dan menjadi rumah bagi berbagai jenis penyu, seperti penyu sisik, pipih, tempayan, dan lainnya. Karena penyu memiliki siklus reproduksi yang tidak cepat, jadwal di penangkaran ini berjalan sesuai dengan siklus-siklus tersebut.

Meskipun Batu Hiu terkenal dengan keganasan ombak lautnya, mengunjungi pantai satu ini tetap sepadan dengan keindahan alam yang didapat. Pengunjung dapat menyaksikan ombak yang berkejar-kejaran sembari membenamkan kaki di bibir pantai, atau membuat istana pasir? Itu pun dapat dilakukan. Jangan lupa pemandangan sunset yang sangat memanjakan mata. Mengikuti alasan-alasan tersebut, Pantai Batu Hiu tentu dapat menjadi salah satu tempat yang masuk ke dalam daftar liburan Anda.