Konten dari Pengguna

Zebra Cross di Titik Rawan, Buat Celaka Pejalan Kaki

Wini Nur Azizah
Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran
26 Juni 2024 11:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wini Nur Azizah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Zebra cross berbahaya di Jatinangor | Foto pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Zebra cross berbahaya di Jatinangor | Foto pribadi
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Universitas Padjadjaran pasti sudah tidak asing lagi dengan permasalahan satu ini. Tepat di tikungan jalan depan kantor kecamatan Jatinangor, terdapat sebuah tanda penyeberangan atau zebra cross yang letaknya sangat tidak strategis dan membuat pejalan kaki merasakan “uji nyali” ketika melintas di sini.
ADVERTISEMENT
Penempatannya yang unik ini bisa dibilang sangat membahayakan orang-orang yang berlalu lalang, apalagi zebra cross ini selalu digunakan oleh mahasiswa yang hendak pergi ke kampus. Kita tidak pernah tahu seberapa cepat kendaraan-kendaraan besar yang didominasi oleh bus dan truk ini menginjak rem-nya di tikungan setelah melalui jalan yang menurun.
Posisi zebra cross ini tentu selalu dikeluhkan penempatannya karena bisa menimbulkan kecelakaan lalu lintas, apalagi jika pengendara tidak mengetahui ada penyeberangan di ujung tikungan tersebut dan sedang dalam kecepatan tinggi. Pejalan kaki pun merasa kesulitan untuk melintas karena tidak jarang kendaraan-kendaraan tersebut tidak mau mengalah, berhenti dan terus melaju dengan kencang.
"Jalanannya selalu rame, ditambah zebra cross yang posisinya kurang aman ini bikin aku kadang takut buat nyebrang sih. Apalagi kalo nggak ada temen" ungkap Shahla, salah satu mahasiswa yang kerap menggunakan zebra cross tersebut.
ADVERTISEMENT
Belum dibenahinya fasilitas umum yang membahayakan ini tentu mengecewakan. Mengingat Jatinangor merupakan tempat berdirinya banyak perguruan tinggi dengan mahasiswa yang tidak terhitung jumlahnya. Seharusnya pemerintah dapat membuat Jatinangor menjadi rumah yang aman dan nyaman bagi para pendatang yang merantau dari tempat jauh. Persoalan ini harus segera ditemukan solusinya.
Ada beberapa opsi yang seharusnya bisa dilakukan oleh para pihak terkait. Pertama, memindahkan posisi zebra cross. Permasalahan di sini adalah posisi zebra cross yang terlalu dekat dengan tikungan yang mana para pengendara biasanya tidak berantisipasi untuk memelankan laju kendaraannya karena zebra cross memang tidak seharusnya ada di sana. Akan lebih aman jika tanda penyeberangan ini dipindahkan beberapa meter lebih jauh dari tikungan agar pengendara bisa melihat kondisi jalan terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Opsi selanjutnya adalah dengan membangun Jembatan Penyeberangan Orang atau JPO untuk kemudahan pejalan kaki. JPO merupakan aspirasi yang selalu disuarakan oleh para mahasiswa, tetapi belum direalisasikan hingga saat ini. Melihat kawasan jalan Jatinangor yang selalu ramai, pengadaan JPO ini bisa dijadikan sebagai langkah tepat dalam mengurangi risiko kecelakaan bagi pejalan kaki. Tidak perlu banyak, cukup bangun satu JPO di tempat yang strategis dan hilangkan zebra cross “mematikan” itu.
Jatinangor semakin ramai setiap tahunnya dengan kedatangan para mahasiswa baru. Ajaran baru akan segera dimulai. Besar harapan agar pemerintah dapat mengambil momentum ini untuk bisa menciptakan kawasan yang aman dan nyaman serta membenahi fasilitas-fasilitas umum agar Jatinangor dapat menciptakan kesan yang baik bagi setiap orang yang singgah dan tinggal di dalamnya.
ADVERTISEMENT