news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PERKEMBANGAN TEORITIS KOMUNIKASI INTERNASIONAL DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF

Konten dari Pengguna
8 Oktober 2018 9:17 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari winona wardhani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
OLEH : WINONA WARDHANI
Letak perbedaan antara hubungan internasional dan komunikasi internasional yaitu pada sifat kecenderungan saling mempengaruhi, atau teori-teori yang dianut oleh negara tersebut, dimana ide suatu negara, kepentingan, kehendak dan upaya menguasai pikiran negara lain yang ditransfer dalam bentuk kemasan komunikasi dengan berbagai motivasi, maka hubungan internasional telah beralih ke komunikasi internasional. kedua istilah ini sering bercampur baur. Dalam komunikasi internasional kecenderungan interaksi lebih dipengaruhi oleh kebijaksanaan negara dalam memenuhi kepentingan negara tersebut. Bahkan wujud komunikasi antar bangsa lebih memicu kepada hubungan politik yang dikembangkan ke hubungan bidang-bidang lainnya.Komunikasi internasional sebagai sebuah bidang kajian memfokuskan perhatian pada keseluruhan proses melalui data dan informasi mengalir melalui batas-batas negara. Subyek yang ditelaah bukanlah sekedar arus itu sendiri, melainkan juga struktur arus yang terbentuk, sarana yang digunakan, efek yang ditimbulkan, serta motivasi yang mendasarinya. Dengan melalui pendekatan-pendekatan berbagai cara dan hal yang melandasinya serta mendasari hal tersebut terjadi.Dalam perkembangannya, terdapat empat pendekatan dominan dalam disiplin komunikasi internasional. Masing-masing pendekatan memiliki kekuatan dan kelebihannya sendiri-sendiri, sehingga mata kuliah ini tak akan menggunakan hanya salah satu pendekatan tersebut. Istilah teori kritis pertama kali ditemukan Max Hokheimer pada tahun 30-an. Awalnya teori kritis berarti pemaknaan kembali gagasan-gagasan ideal modernitas berkaitan dengan nalar dan kebebasan. Pemaknaan ini dilakukan dengan mengungkap deviasi dari gagasan-gagasan ideal tersebut dalam bentuk saintisme, kapitalisme, industri kebudayaan, dan institusi politik borjuis. Seperti beberapa penjelasan macam-macam teori yang di percaya atau dilakukan pada saat itu di negara-negara tertentu.
ADVERTISEMENT
Teori Imperialisme Struktural
Teori imperialisme struktural merupakan teori yang berpandangan mengecam dominasi negara maju terhadap negara berkembang dan Johann Galtung adalah salah satu tokoh yang mengemukakan hal atau teori tersebut. Galtung mendefinisikan imperialisme secara sederhana yaitu corak hubungan dimana sebuah masyarakat mendominasi masyarakat lainnya, ini bisa berlangsung secara parsial (sebagian-sebagian) atau secara struktural (keseluruhan). teori ini menjadi bagian dari teori dependensi yang lebih menitik beratkan pada persoalan keterbelakangan dan pembangunan negara Dunia Ketiga, karenanya dianggap mewakili suara negara-negara pinggiran untuk menantang hegemoni ekonomi, politik, budaya dan intelektual dari negara maju. Teori dependensi muncul sebagai kritik terhadap arus pemikiran utama persoalan pembangunan yang sebelumnya didominasi oleh teori modernisasi.
ADVERTISEMENT
Free flow of informations
Merupakan teori yang muncul menjelang akhir Perang Dunia II, dimulai di AS. Pada dasarnya teori ini menjelaskan tentang pasar bebas dan liberal yang diperjuangkan oleh pemilik media untuk mendapatkan hak mereka dalam menjual atau berbagi informasi secara bebas. Negara-negara Barat memiliki cara hidup kapitalisme dan teori ini dikedepankan untuk memasarkan barang dan jasa mereka ke luar negeri melalui media karena pada saat itu, media di Barat tidak diresepkan di pasar global.
Modernization theory
Menurut Pearsons, teori modernisasi merupakan teori yang berhubugan dengan pandangan mengenai pentingnya westernisasi dalam upaya mendongkrak karakteristik negara berkembang untuk mengikuti pola pembangunan yang dilakukan oleh negara di eropa barat. Contoh Kasus teori modernisasi dalam kehidupan sehari-hari terutama di Indonesia, misalnya saja dalam kehidupan sehari-hari masyarakat kita seolah tidak bisa lepas dari media sosial yang ternyata menjadi kebutuhan, media sosial berperan penting dalam menjaga interaksi sosial dalam masyarakat. Padahal sebelum media sosial ditemukan masyarakat melakukan interaksi dengan cara tradisional, salah satunya menggunakan cara berkunjung (silaturrahmi) sebagai adat budaya asli Indonesia.
ADVERTISEMENT
Critical theory
Teori Kritis Teori kritis adalah teori yang menekankan penilaian refleksi dan kritik dari masyarakat dan budaya dengan pengetahuan terapan dari ilmu sosial dan humaniora. Kemanusiaan adalah studi tentang bagaimana membuat atau mengangkat manusia agar lebih manusiawi dan berbudaya. Menurut prinsip-prinsip dari teori kritis, Adorno, dan Habermasmenyebutkan bahwa ciri khas teori kritis ini tidak lain ialah bahwa teori ini tidak sama dengan pemikiran filsafat dan sosiologi tradisional. Singkatnya, pendekatan teori ini tidak bersifat kontemplatif atau spektulatif murni. Pada titik tertentu, ia memandang dirinya sebagai pewaris ajaran Karl Marx, sebagai teori yang menjadi emansipatoris. Selain itu, tidak hanya mau menjelaskan, mempertimbangkan, merefleksikan, dan menata realitas sosial tetapi juga bahwa teori tersebut mau mengubah. Pada dasarnya, esensi teori kritis adalah konstruktivisme, yaitu memahami keberadaan struktur-stuktur sosial dan politik sebagai bagian atau produk dari intersubyektivitas dan pengetahuan secara alamiah memiliki karakter politis, terkait dengan kehidupan sosial dan politik.
ADVERTISEMENT
Dan yang terakhir yaitu Studi Budaya Perspektif tentang Komunikasi Internasional dan Wacan Globalisasi.
Studi budaya adalah bidang interdisipliner yang mengambil berbagai cara untuk melihat hubungan antara budaya atau budaya, studi budaya yang terdiri dari masalah, budaya, bahasa dan agama. Misalnya, bahasa Inggris Asia, Portugis. Sedangkan Wacana Globalisasi adalah proses memasuki ruang lingkup dunia secara sistematis dan masuk akal. Wacana globalisasi merupakan sebagai suatu proses dicirikan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat sehingga dapat mengubah dunia secara fundamental. Komunikasi internasional membutuhkan media yang dapat menghubungkan satu negara ke negara lain. Dengan globalisasi, media baru semakin memfasilitasi komunikasi internasional seperti teknologi dan organisasi yang semakin canggih yang disepakati oleh dunia.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu hubungan internasional dengan berbagai macam perspektif dan masing-masing teori yng dipercaya seringkali memunculkan perdebatan dari para pendukung masing-masing perspektif atau yang percaya akan kebenaran teori tersebut. Tidak terkecuali perdebatan dalam mengkritisi dua perspektif dominan dalam hubungan internasional yakni realisme dan liberalisme dengan masing-masing pengembangannya yang disebabkan kuatnya asumsi dasar dari kedua perspektif tersebut yang kemudian terus dikembangkan.