Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Puan Maharani: Kecintaan Ibu Kepada Anak Harus Diiringi Kesungguhan Menyiapkan Masa Depan
23 Desember 2017 15:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
Tulisan dari Wirang Galeng tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa arti cinta dari seorang ibu kepada sang anak? Puan Maharani mengatakan bahwa cinta ibu kepada seorang anak sangatlah besar. Ibu
adalah lambang dari cinta sejati. Begitu besar pengorbanan yang dijalani oleh seorang ibu untuk merawat anak-anaknya.
ADVERTISEMENT
Puan Mengatakan: “Ada begitu banyak pengorbanan ibu yang dilakukan dalam kehidupan demi anak-anaknya” (tribunnews).
Misalnya seorang ibu merawatnya dalam kandungan selama sembilan bulan. Setelah itu, dia harus menghadapi situasi yang gawat namun sangat diharapkan: proses kelahiran sang bayi. Dalam situasi itu, nyawa ibu dipertaruhkan. Tetapi demi cinta dan kasih sayang yang tinggi dari seorang ibu, ia rela asalkan sang anak lahir ke dunia. Di saat lahir, ibu memberi kasih sayangnya untuk merawatnya hingga kelak sang anak perlahan tumbuh sebagai anak-anak, remaja dan masa-masa tua.
Sang anak lahir dan tumbuh menjalani masa-masa kecil hingga dewasa lewat perasaan cinta yang luar biasa dari seorang ibu. Inilah yang disebutkan oleh Puan Maharani sebagai “begitu banyak pengorbanan ibu” yang diberikan kepada anak-anaknya. Maka tidak salah jika banyak kemudian cerita-cerita legenda tentang seorang anak yang dikutuk jadi batu karena durhaka kepada orang tua (cerita Si Malin Kundang). Legenda itu diceritakan sebagai sebuah penegasan moral agar sang anak selalu mengingat apa yang telah terjadi di hari-hari yang ia lewati bersama sang ibu. Cerita itu adalah untuk menegaskan betapa cinta sang ibu begitu besar dan penuh perjuangan dan pengorbanan.
ADVERTISEMENT
Tapi bagi seorang ibu, tugas mencintai tentu saja tidak berhenti sekedar bagaimana merawat sang anak. Lebih dari itu, sang ibu harus mengenali dan memahami cara menyiapkan sang anak menghadapi masa depan. Puan Maharani menyebut wujud nyata dari cinta dari seorang ibu adalah bagaimana ia mampu menyiapkan masa depan sang anak.
Salah satu yang ditegaskan oleh Puan Maharani adalah soal kesehatan dan pendidikan anak. Seorang ibu yang mencintai anaknya haruslah juga membekali diri dengan pengetahuan-pengetahuan penting, misalnya soal kesehatan. Sang ibu harus menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan seorang anak. Dalam menjaga kesehatan sang anak, tentu saja banyak hal yang harus diperhatikan: memberikan makanan yang sehat, mengajarkan dan mengenalkannya dengan pola hidup sehat, hidup bersih dan hal-hal lainnya yang menunjang bagi kesehatan.
ADVERTISEMENT
Kedua, hal penting lainnya yang harus dimiliki oleh sang ibu, menurut Puan Maharani, adalah kesadaran para ibu tentang pentingnya pendidikan. Seorang ibu yang membekali dirinya dengan pengetahuan-pengetahuan yang penting tentu saja akan lebih baik dalam cara mendidik anak-anaknya. Mereka akan tumbuh menjadi anak yang pintar dan cerdas.
Bagi Puan Maharani, dua hal itu – dan banyak hal penting lainnya – adalah salah satu wujud dari cinta seorang ibu. Dan di zaman sekarang, seorang ibu harus memiliki pengetahuan dalam merawat anak. Negara menginginkan anak-anak bangsa yang cerdas. Dan karena itu, negara menginginkannya melalui peranan ibu. Bahkan negara hadir kepada para ibu yang tidak mampu. Tujuannya agar sang anak yang diasuhnya tetaplah menjadi anak yang pintar dan cerdas dan bermanfaat bagi nusa dan bangsa.
ADVERTISEMENT