Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Yang Diharapakan Puan Maharani dari Peringatan HKSN adalah Terbangunnya Gotong Royong
21 Desember 2017 16:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
Tulisan dari Wirang Galeng tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) serlalu dirayakan tiap tahun. Memang, sebagai sebuah perayaan tahunan, ini adalah seremonial yang baik untuk merefleksikan solidaritas sosial nasional. Tapi bagi Puan Maharani, HKSN tidak boleh hanya diperingati sebagai seremonial belaka.
ADVERTISEMENT
Puan Maharani menegaskan agar HKSN – selain dirayakan juga – memiliki manfaat dan mengakar di rakyat. HKSN bagi Puan Maharani haruslah punya nilai penting sebagai perekat persatuan. Sebab bila itu berhenti sekedar sebagai seremonial, maka hal itu potensial untuk ditinggalkan. Ia sekedar diperingati tetapi nilai-nilainya tidak dihayati dengan kuat. Di sinilah relevansi ketegasan Puan Maharani tentang HKSN. Acara HKSN ini diperingati tiap pada 20 Desember.
Nilai persatuan dan kerekatan masyarakat Indonesia adalah suatu hal – meskipun terdengar klise sebab sudah begitu sering terdengar – yang mesti terus dikuatkan. Puan Maharani menyadari pentingnya persatuan bangsa ini. Bila membaca situasi politik saat ini, politik tidak hanya berhenti pada perihal preferensi dan segala bentuk perbedaan pandangan. Politik telah membuat bangsa ini terpolarisasi.
ADVERTISEMENT
Keterbelahan, keterkotakan dan bahasa lainnya tentu saja adalah situasi yang tidak boleh dibiarkan. Semangat untuk menjaga dan menyatukan haruslah perlu ada. Seremoni HKSN tentu saja penting. Peran dari keberadaan HKSN dan diadakannya tiap tahun adalah sebagai bentuk pengingat yang memiliki daya imbau agar orang-orang merefleksikan. Daya imbau itu, yang dimaksudkan oleh Puan Maharani, harus membawa HKSN agar tidak berhenti sebagai seremoni belaka.
Gelaran tersebut, dengan kata lain, haruslah menggugah, merangsang dan menumbuhkan semangat persatuan dan gotong royong yang kuat. Semangat gotong royong itu terus menjadi identitas bangsa ini dan mewujud dalam tindakan nyata. Taruhlah, HKSN adalah sebuah gelaran. Gelaran itu digelar dengan sebuah tujuan. Target yang ingin dicapai adalah menguatkan semangat gotong royong. Jika hal itu yang terjadi, maka tiadalah sia-sia apa yang disampaikan oleh Puan Maharani.
ADVERTISEMENT
Jika sebaliknya yang terjadi, maka tentu ini adalah persoalan. Maka peringatan hari-hari penting, jika problemnya adalah kita merayakan sekedar sebagai seremonial, tidak akan memberi nilai lebih. Tentu saja ini yang kita perhitungkan. Gelaran semacam itu, jika tidak menumbuhkan semangat atau nilai-nilai kepada masyarakat, tentu saja suatu hal yang rugi. Puan Maharani menggugah kesadaran ini.
“Diharapkan HKSN ini bisa semakin merekatkan, menyatukan, kebersamaan diantara seluruh rakyat Indonesia yang ada di seluruh provinsi, kabupaten/kota, hingga desa yang ada di Indonesia. Memang tempatnya berbeda-beda, namun kita harus sama-sama lakukan secara bergotong royong”, tegas Puan Maharani.