Konten dari Pengguna

Terhalang Ketimpangan Gender: Perempuan yang Sulit Menggapai Pekerjaan

Wisna Kiki Tonapa
Mahasiswa Universitas Bosowa Jurusan Hubungan Internasional
14 Januari 2025 12:53 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wisna Kiki Tonapa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Laporan terbaru menunjukkan bahwa ketimpangan gender masih menjadi tantangan utama bagi perempuan dalam mencari pekerjaan, Senin (13/1). Dilansir dari European Commission, hambatan ini mencakup diskriminasi di tempat kerja, minimnya kebijakan yang mendukung perempuan, dan stereotip budaya yang melekat.
ADVERTISEMENT
“Perempuan bahkan biasa diberikan pekerjaan ganda, yang rentan pelecehan, kekerasan dan sering menjadi bias gender,” pidato Maudy Ayunda di G20 Indonesia 2022.
Secara rinci, laporan tersebut menyebutkan, salah satu hambatan terbesar adalah kurangnya akses ke pendidikan dan pelatihan yang setara. Jumlah angkatan kerja perempuan terpaut 25% lebih rendah daripada laki-laki. Di beberapa daerah, perempuan hanya memiliki peluang 40% lebih kecil dibandingkan laki-laki untuk mendapatkan pelatihan kerja. Selain itu, 60% perempuan yang bekerja melaporkan mengalami diskriminasi gaji berdasarkan gender di sektor swasta.
Ironisnya, hal ini terjadi di tengah upaya global untuk meningkatkan kesetaraan gender. Organisasi internasional, seperti PBB, bahkan telah menetapkan target untuk menghapus ketimpangan gender di dunia kerja pada tahun 2030. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa perjuangan masih jauh dari kata selesai.
Foto ini diambil pada tanggal 16 desember 2024, dimana salah satu dari mereka mengangkat poster tentang kesetaraan gender. Dan merea menolak
ADVERTISEMENT