Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kisah Mahasiswa KKN Undip: Membebaskan Desa Muneng dari Serangan Hama
12 Agustus 2024 9:15 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Wisnu Firmansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Magelang (4/8) - Wisnu Firmansyah, mahasiswa Universitas Diponegoro yang tergabung dalam KKN Undip Tim II 2023/2024, telah berhasil mengembangkan alat pembasmi hama dengan memanfaatkan teknologi gelombang ultrasonik dan tenaga surya. Inovasi ini telah terbukti efektif dalam membantu petani di Desa Muneng mengatasi masalah hama tanaman.
ADVERTISEMENT
Masalah hama tanaman seringkali menjadi kendala bagi petani di Desa Muneng. Sebelumnya, mereka harus menggunakan pestisida kimia untuk memberantas hama, namun hal itu juga memberikan dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan. Oleh karena itu, ketika Wisnu dan timnya KKN Undip tiba di desa ini, mereka langsung terjun ke lapangan untuk mencari solusi yang efektif dan ramah lingkungan.
Alat pembasmi hama yang diciptakan Wisnu memanfaatkan prinsip gelombang ultrasonik untuk mengusir hama tanpa menimbulkan dampak negatif bagi tanaman atau lingkungan. Alat ini dilengkapi dengan panel surya sebagai sumber daya, sehingga pengoperasiannya tidak membutuhkan aliran listrik dari luar.
"Gelombang ultrasonik terbukti mampu mengusir berbagai jenis hama, seperti belalang, tikus, dan ulat, tanpa membahayakan tanaman. Sementara itu, tenaga surya menjadikan alat ini portable dan hemat energi, sehingga dapat digunakan di berbagai area pertanian," jelas Wisnu saat diwawancarai.
ADVERTISEMENT
Ketua Kelompok Tani Dusun Bendho Desa Muneng, Bapak Afifuddin, menyambut baik inovasi ini. Menurutnya, masalah hama tanaman seringkali menjadi kendala bagi petani di desa tersebut. Solusi yang ditawarkan oleh mahasiswa KKN Undip ini dinilai sangat membantu dalam meningkatkan produktivitas pertanian.
"Sebelumnya, kami harus menggunakan pestisida kimia untuk memberantas hama. Namun, hal itu juga memberikan dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan. Alat pembasmi hama ini benar-benar solusi yang tepat untuk kami. Kami sungguh bersyukur atas bantuan mahasiswa KKN Undip ini," ungkap Bapak Afifuddin.
Pada uji coba awal, alat ini terbukti efektif dalam mengusir berbagai jenis hama. Petani di Desa Muneng sangat antusias dengan kehadiran alat ini dan berharap dapat meningkatkan hasil panen mereka.
ADVERTISEMENT
"Kami berharap inovasi ini dapat direplikasi di desa-desa lain, sehingga lebih banyak petani yang dapat merasakan manfaatnya. Alat ini tidak hanya memudahkan kami dalam mengatasi hama, tapi juga ramah lingkungan," ujar Bapak Afifuddin.
Ke depannya, Wisnu dan timnya berencana untuk melakukan pendampingan dan pelatihan bagi petani di Desa Muneng dalam mengoperasikan alat pembasmi hama. Mereka juga akan melakukan evaluasi dan pengembangan lebih lanjut agar alat ini dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat.
Proyek ini tidak hanya berdampak positif bagi kehidupan petani di Desa Muneng, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana mahasiswa KKN dapat memberikan solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan di lingkungan sekitar. Inovasi Wisnu Firmansyah diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus berkreasi dan berkontribusi dalam pembangunan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Melalui kolaborasi antara mahasiswa KKN Undip dan masyarakat Desa Muneng, diharapkan masalah hama tanaman dapat teratasi secara efektif dan berkelanjutan. Alat pembasmi hama berbasis gelombang ultrasonik dan tenaga surya ini menjadi solusi yang ramah lingkungan dan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di desa tersebut.