news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pangdam Pattimura Tindak Prajurit yang Terlibat Penambangan Liar

19 Maret 2017 10:13 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Penambang emas di Gunung Botak, Kabupaten Buru. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Panglima Komando Daerah Militer XVI/Pattimura, Mayor Jenderal Doni Monardo, menindak prajuritnya yang terlibat penambangan liar. Ia tak menampik ada personel TNI yang terlibat penambangan liar di Maluku.
ADVERTISEMENT
"Ada anggota TNI di Maluku Utara yang (terlibat) sudah diamankan dan sekarang masih diproses di Pomdam (Polisi Militer Kodam)," kata Doni kepada kumparan.
Doni mendukung penuh penutupan tambang emas liar di Gunung Botak, Pulau Buru. Upaya menutup tambang yang menggunakan merkuri itu bukan perkara mudah. Perlu kerja sama dari banyak pihak.
Doni mengatakan, penutupan kawasan Gunung Botak secara bertahap dimulai tahun 2015, pada awal ia menjabat. Saat itu ia mengajak seluruh instansi terkait untuk menyadarkan warga agar tak lagi menambang emas dengan merkuri.
Ia bahkan melakukan langkah drastis dengan mengganti sejumlah jajarannya yang ikut "bermain" di lahan tambang.
"Saya merotasi semua pejabat TNI di Pulau Buru, dari Dandim (Komandan Distrik Militer) hingga Babinsa (Bintara Pembina Desa). Dengan demikian, saat operasi pembersihan, yang menangani adalah para personel baru yang tidak memiliki conflict of interest," kata Doni beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Yang ia maksud dengan conflict of interest adalah adanya oknum TNI yang justru "membiarkan" penambangan liar terjadi.
Saat penertiban dan pembersihan area Gunung Botak. (Foto: Dok. Istimewa)
Soal isu dugaan pengolahan merkuri yang dilakukan di kota Ambon, Doni Monardo sudah menelusuri kabar tersebut.
"Sudah kami lacak, tapi belum ketemu tempat pengolahan merkuri. Kalau itu benar, jangan sampai Indonesia bisa menjadi penghasil merkuri terbesar," tutur dia.
Gunung Botak, Kabupaten Buru, Maluku. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Sebelum November 2015, jumlah penambang liar di Gunung Botak diperkirakan mencapai 50.000 orang. Hingga sebelum November 2015, upaya penutupan Gunung Botak sudah berlangsung 24 kali. Namun selalu gagal.
Kegagalan diduga kuat karena banyak pejabat dan aparat di Pulau Buru dan Maluku yang terlibat penambangan liar. Kronologi Penutupan Gunung Botak 2015-2017
Hingga Gubernur Maluku Said Assagaff menginstruksikan penutupan area tambang bermerkuri di Buru, yakni Gunung Botak dan Gogorea, pada Jumat (17/3).
ADVERTISEMENT
Hari ini, Minggu (19/3), aparat keamanan akan kembali menyisir area Gunung Botak.
Saat penertiban dan pembersihan area Gunung Botak. (Foto: Dok. Istimewa)
Seperti apa sesungguhnya prahara emas bermekuri di Gunung Botak? Simak liputan khususnya Senin esok (20/3) di kumparan.