Arti Ayatullah yang Disematkan Prabowo ke Amien Rais

20 April 2017 12:55 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Zulkifli Hasan dan Amien Rais di kediaman Prabowo. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan julukan baru untuk sesepuh PAN, Amien Rais, yakni Ayatollah. Julukan itu diberikan saat konferensi pers pasca kemenangan Anies-Sandi di Pilgub Jakarta versi quick count.
ADVERTISEMENT
Tak lama setelah hasil quick count dirilis berbagai lembaga survei, Prabowo menggelar jumpa pers di kediamannya di Jl Kartanegara, Jaksel, Rabu (19/4). Dia sempat berpidato sesaat soal kemenangan Anies-Sandi sekaligus menyampaikan ucapan selamat.
Dari hasil quick count, Anies-Sandi memang unggul jauh dengan angka sekitar 57 persen melawan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang memperoleh 43 persen.
Setelah itu, beberapa tokoh yang hadir diperkenalkan, terutama mereka yang berjasa besar terhadap kemenangan tersebut. Nama yang pertama disebut adalah Presiden PKS Sohibul Iman, lalu dia juga memanggil ketua umum PAN Zulkifli Hasan, sampai Ketua Umum Perindo Hary Tanoesudibjo. Selanjutnya, Prabowo memanggil Amien Rais.
Prabowo bersama Amien Rais (peci merah putih) (Foto: Dedi Wijaya/Antara)
Amien Rais disapa dengan panggilan istimewa.
ADVERTISEMENT
“Tokoh nasional pemimpin, bapak reformasi kita Amien Rais yang punya gelar khusus Ayatullah Indonesia,” ucap Prabowo disambut tawa hadirin.
Apa makna Ayatullah?
Ayatullah adalah gelar tertinggi yang diberikan kepada ulama Syi'ah. Kata ini bermakna "Bukti dari Allah".
Mereka yang memiliki gelar tersebut ahli dalam studi tentang Islam. Ilmu-ilmu yang dipelajari antara lain Syari'ah (hukum Islam), filsafat, etika, mistik dan biasanya mengajar di sekolah pengetahuan tentang Islam atau hauzah - istilah pesantren di Indonesia-.
Bagaimana gelar ayatullah diberikan kepada seseorang?
Presiden Iran Hassan Rouhani (Foto: Reuters/President.ir)
Gelar ayatullah diberikan secara konsensus. Gelar ini diberikan kepada seorang pelajar atau murid relijius yang mendapatkan kehormatan dan kekaguman dari guru-gurunya untuk pengetahuan dan tingkah laku setelah menyelesaikan sekolah hauzah.
ADVERTISEMENT
Setelah itu ia dapat mengeluarkan fatwa tersendiri dengan bersumber pada : Alquran, Sunnah, Ijma dan Aql/akal. Ayatullah kemudian dapat mengajar di hauzah sesuai dengan keahliannya dan dapat berlaku sebagai referensi bagi pertanyaan relijius dan sebagai hakim dalam bidang agama.
Pada 1979 itu, ada sekitar 2.000 ayatullah di dunia. Pada hakikatnya, seorang ayatullah adalah seorang mujtahid. Ia memiliki hak khusus untuk berijtihad. Karena itu, selain mengajar, seorang ayatullah juga berhak menafsirkan seluruh ajaran-ajaranSyiah.
Meski demikian, di atas gelar ayatullah, masih terdapat gelar ayatullahal-‘uzhma. Dengan demikian, jika kita urutkan secara hierarkis, setelah hujjatulIslam adalah ayatullah dan setelah ayatullah adalah ayatullah al-‘uzhma.
Hierarki internal seperti ini pertama kali dibentuk, diratifikasi, disesuaikan dengan tingkat dan prestise keilmuan seorang ulama pada abad ke-19 M.
ADVERTISEMENT
Prabowo. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)