Cak Budi, Si Pengusaha Truk yang 'Dermawan'

4 Mei 2017 17:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Cak Budi. (Foto: Instagram @cakbudi_)
zoom-in-whitePerbesar
Cak Budi. (Foto: Instagram @cakbudi_)
Nama Cak Budi akhir-akhir ini ramai diperbincangkan oleh netizen. Awalnya dirinya dikenal sebagai seorang yang dermawan karena getol mengumpulkan donasi bagi masyarakat yang membutuhkan.
ADVERTISEMENT
Sampai kini pun dia terkenal. Bukan sebagai seorang yang dermawan, namun sebagai orang yang menggunakan uang donasi yang untuk membeli mobil Fortuner dan iPhone 7. Kedua barang tersebut diakuinya dibeli untuk menunjang kegiatan sosialnya.
Cak Budi memiliki nama asli Budi Utomo, warga Desa Talo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sehari-hari dia adalah penggiat sosial dan juga seorang pengusaha jasa angkutan, yaitu truk. Usahanya ini sudah dia geluti sejak puluhan tahun yang lalu, sebelum getol melakukan kegiatan sosial.
"Saya juga punya usaha sejak puluhan tahun yang lalu, yaitu jasa angkutan," ujarnya di Kementerian Sosial, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (4/5).
Kegiatan sosial yang dilakukan oleh Cak Budi telah dia geluti sejak April 2016. Kegiatan sosialnya ini dilakukannya bersama istri dan beberapa relawan tanpa berada di bawah naungan organisasi atau yayasan apapun.
ADVERTISEMENT
"Ada istri dan ada beberapa relawan lah. Kalau (relawan) di luar kota sih banyak," tuturnya.
Cak Budi melakukan donasi dalam bentuk sembako, bedah rumah, dan terkadang dalam bentuk pengobatan juga. Cak Budi melakukan kegiatan sosial semata-mata karena panggilan hati dan bukan karena ingin mendapat pujian.
"Ya memang saya dari nurani, panggilan hati. Jadi saya melakukan ini bukan karena pingin pujian manusia atau apa. Memang semata-mata mencari ridho Allah, gitu," katanya.
Selama melakukan kegiatan sosial, Cak Budi dan istrinya telah membantu masyarakat di Pulau Nias, Palu, dan Makassar. Sementara untuk wilayah di Pulau Jawa, Cak Budi mengaku sudah membantu di 95 persen wilayah Jawa.
"Pulau Jawa sebagian besar sudah kita datengin. Yang belum Kalimantan, Papua, dan Maluku yang belum kita datengin," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Cak Budi awalnya menggalang dana lewat media sosial karena diusulkan oleh temannya. Temannya lah yang mengajarkan Cak Budi memakai media sosial untuk menggalang dana donasi.
"Dari teman dulu. Teman yang ajarin ke ini aja. Siapa tahu dengan di sosial media nambah donasi biar lebih banyak yang ditolong, gitu," terangnya.
Cak Budi tidak menentukan berapa minimal ataupun maksimal jumlah donasi para donatur. Donatur bebas mengirimkan jumlah uang donasi seikhlas mereka.
"Kadang ada yang Rp 50 ribu, Rp 25 ribu pun terima," imbuhnya.
Hari ini, Cak Budi mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada publik terkait pembelian mobil Fortuner dan iPhone 7 itu. Dia mengaku sama sekali tidak tahu jika pembelian barang dengan menggunakan uang donasi merupakan pelanggar.
ADVERTISEMENT
"Soal Fortuner memang saya akui saya salah. Saya mengaku salah, mengaku bodoh karena saya nggak bisa memilih bantuan yang masuk. Mohon maaf yang sedalam-dalamnya untuk donatur yang telah membantu. Beribu-ribu maaf karena bodohnya saya nggak bisa me-manage bantuan yang masuk," ujarnya saat konferensi pers.
Mobil Fortuner itu kini sudah dijual Cak Budi seharga Rp 400 juta dan uang hasil penjualannya telah dialihkan ke ACT (Aksi Cepat Tanggap). Sementara untuk iPhone rencananya akan Cak Budi jual dalam waktu dekat ini.