Jokowi soal Polemik Senjata Brimob: Tanyakan ke Menkopolhukam

1 Oktober 2017 10:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi di Gedung Sultan Suryansyah (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di Gedung Sultan Suryansyah (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Polemik soal penggunaan senjata kembali mencuat. Yang terbaru senjata yang dipesan Brimob tertahan di Bandara Soekarno-Hatta.
ADVERTISEMENT
Apa kata Presiden Joko Widodo?
Terkait hal tersebut Jokowi tak ingin bicara panjang lebar. Sebab, menurutnya soal persenjataan seperti itu urusannya ke Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto.
"Itu teknis. Tanyakan ke Menkopolhukam," kata Jokowi di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, Minggu (1/10).
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto sebelumnya telah menegaskan senjata yang tertahan berupa pelontar granat di bandara tersebut bukan barang ilegal. Menurutnya senjata tersebut tertahan juga bukan karena belum mengantungi rekomendasi dari Badan Intelijen Strategis (BAIS).
"Semuanya sudah sesuai dengan prosedur. Mulai dari perencanaan, proses lelang, kemudian proses berikutnya, sampai dengan direview oleh staf Irwasum (Inspektorat Pengawasan Umum Polri) dan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan)," jelas Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (30/9) malam.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, pelontar granat tersebut belum keluar dari gudang kargo karena masih dalam masa karantina. Setelah karantina rampung, barulah BAIS datang untuk memeriksa senjata.
"Apabila dalam pengecekan tidak sesuai maka dapat dire-export kembali. Tetapi, dalam pelaksanaannya tidak pernah seperti itu karena memang ini bukan yang pertama," sebut Setyo.