Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Memanah Bagi Muslimah: Melatih Fokus dan Pertahanan
23 Januari 2017 16:04 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
![Ilustasi panahan (Foto: Pixabay)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1485147058/yfjfrlyhccjlkm9sth3a.jpg)
Komunitas memanah mulai menjamur di Indonesia, khususnya di kampus-kampus. Salah satu komunitas memanah yang hingga kini masih aktif adalah Youth Islamic Study Club (YISC) Universitas Al Azhar.
ADVERTISEMENT
Salah satu muslimah yang bergelut di komunitas ini adalah Nur Astri Mufthia Sonjaya. Ia mulai aktif di komunitas ini pada tahun 2016.
Mengapa Ia memilih memanah?
"Karena di satu sisi itu salah satu sunah, kan dapat pahala juga. Terus pengin aja kayak seru gitu," kata Astri saat dihubungi kumparan, Senin (23/1).
Awal latihan rasanya begitu berat. Ia menjelaskan, menarik busur kemudian melontarkannya ke sasaran butuh tenaga ekstra.
"Awal-awal itu suka nyasar. Pas pertemuan pertama pasti bangun-bangun pasti pegel-pegel karena nggak biasa," tuturnya.
![Muslimah memanah (Foto: Youtube/Imam Sarjono)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1485147723/lme5kqcthqqgguovdyrx.gif)
Dalam latihan sepekan sekali yang dia jalani, begitu terasa manfaat olahraga ini bagi kehidupan Astri. Dulu, Ia orang yang mudah terganggu fokusnya.
Namun setelah memanah, hidupnya mulai teratur dengan perencanaan-perencanaan yang matang.
ADVERTISEMENT
"Latihannya kan benar-benar sistematis. Awalnya jaraknya 5 meter. Kalau konsisten dan nilainya baik lanjut ke 7 meter. Sampai paling jauh 10 meter. Kalau nggak konsisten nggak bakal naik tingkat," ungkap dia.
"Sehari-harinya menjadi lebih fokus, jadi lebih belajar mengerjakan sesuatu sesuai rencana. Dulu itu kan kalau ngerjain apa-apa suka terdistraksi. Nah kalau serius itu kan ngaruh," imbuhnya.
![Ilustrasi panahan (Foto: Pixabay)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1485146948/jyrg8zdyws7tyjrjr4zh.jpg)
Selain Astri, ada juga pengalaman pemudi asal Bogor yang menggemari olahraga panahan, Siti Putri Rahma. Baginya, panahan bisa menjadi alat untuk bela diri.
"Ini kan melatih otot tangan juga kan ya. Nariknya itu berat banget. Saya juga pernah denger cerita di Pesantren Daarut Tauhid milik Aa Gym. Dulu sebelum ada ekskul panahan di sana sering ada kejadian kehilangan barang. Tapi setelah ada panahan, kejadiannya mulai berkurang dan hilang," tutur Putri terpisah.
ADVERTISEMENT
Memanah sebagai kunci pertahanan memang sudah diajarkan sejak masa kenabian. Sa'ad bin Abi Waqqash adalah muslim pertama kali melepaskan anak panah dalam sebuah perang melawan musuh Islam.