Pesan Menteri dan Praktisi Sambut Hari Pers Nasional 2017

8 Februari 2017 19:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Rudiantara (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rudiantara (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Sejumlah tokoh menghadiri rangkaian Hari Pers Nasional 2017 di Ambon, Maluku. Mereka menitipkan pesannya untuk kemajuan dunia pers di Indonesia di era arus informasi yang deras akan kabar hoax seperti saat ini.
ADVERTISEMENT
Mereka yang hadir antara lain Menteri Sosia Khofifah Indar Parawansa, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan praktisi media Budiono Darsono.
Rangkaian acara hari ini adalah konvensi nasional yang bertema "Integritas Media Nasional Dalam Lanskap Komunikasi Global: Peluang dan Tantangan" diikuti ratusan peserta dari pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pusat, provinsi, dan kabupaten/kota serta pimpinan perusahaan pers.
Dalam kesempatan itu, Mensos mengharapkan pers mampu menjadi pengawal perdamaian serta kebhinekaan dalam bingkai persatuan dan kesatuan. Jangan sampai ada karya jurnalistik yang justru memecah belah.
"Saya berharap rekan-rekan pers bisa menghadirkan karya jurnalistik yang lebih berkualitas. Semoga karya itu menyejukkan, merukunkan, mempersatukan, dan mencerdaskan bangsa," kata Mensos seperti dikutip dari Antara, Rabu (8/2).
ADVERTISEMENT
Mensos Khofifah Indar Parawansa (Foto: Puspa Perwitasari/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Mensos Khofifah Indar Parawansa (Foto: Puspa Perwitasari/Antara)
Menurut Khofifah, komitmen bangsa Indonesia dalam menjunjung dan menjaga kebhinekaan tengah diuji. Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga mengucapkan terima kasih kepada insan pers yang telah berperan aktif membantu pemerintah khususnya kementerian sosial dalam upaya mengatasi berbagai permasalahan sosial kemasyarakatan.
Tidak jarang, kata dia, penjangkauan Kementerian Sosial dilakukan setelah memperoleh info dari awak media.
Menurutnya, pers juga berkontribusi besar dalam mensosialisasikan berbagai program pengentasan kemiskinan yang digulirkan pemerintah. Kesuksesan Program Keluarga Harapan (PKH), E-Warong dan kecepatan respons tidak terlepas dari peran media, baik cetak, televisi, radio, maupun online.
"Sinergitas seperti inilah yang harus dijaga dan ditingkatkan," katanya.
Mensos berharap pers bisa menjadi garda depan untuk menggerakkan sikap kesetiakawanan sosial, kepedulian, dan rasa tanggung jawab sesama umat manusia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Menkominfo Rudiantara dalam sambutannya berharap, pemberitaan-pemberitaan yang dihasilkan pers dapat melahirkan suatu keindahan.
"Mudah-mudahan dunia pers memiliki dinamika yang baik, andaikan penyanyi ada partitur yang mengalun indah," kata Rudiantara.
Dalam kesempatan itu, ia memaparkan perkembangan proyek Palapa Ring. Rudiantara mengatakan bahwa proyek Palapa Ring merupakan pembangunan jaringan infrastruktur telekomunikasi serat optik yang akan menghubungkan seluruh wilayah Indonesia dalam jaringan internet.
Rudiantara di rangkaian Hari Pers Nasional 2017. (Foto: Embong Salampessy/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Rudiantara di rangkaian Hari Pers Nasional 2017. (Foto: Embong Salampessy/Antara)
Menkominfo menyebut pembangunan proyek itu dijadwalkan selesai pada 2018. Ketika seluruh pembangunan infrastrukturnya selesai maka masyarakat di seluruh Indonesia akan terhubung secara internet hanya melalui telepon pintar.
Untuk itu, katanya, perlu disiapkan berbagai regulasi untuk mengatur kondisi tersebut saat seluruh jaringan infrastruktur internet tetapi juga jangan kebanyakan regulasi yang justru dapat membingungkan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan praktisi media Budiono Darsono dalam konvensi itu mengatakan, media massa cetak harus beralih format atau platform ke media online agar tidak mati dalam mengikuti perkembangan teknologi informasi.
"Media memang takkan pernah mati, platformnya saja yang berubah, dulu cetak sekarang online, nanti ke depan belum tahu apa lagi," ungkap Budiono.
Budiono Darsono yang juga presiden komisaris kumparan ini mengatakan bahwa saat ini merupakan era digital dan berbagai media konvensional seperti media cetak mesti menyesuaikan format menjadi media digital.
Menurut dia, media cetak semakin menurun dan suatu saat akan mati bahkan sudah ada beberapa contoh media cetak yang sudah mati.
"Jangan pertahankan yang sudah ditinggalkan," pesannya.
Rangkaian Hari Pers Nasional dimulai tanggal 5 Februari dan puncaknya pada 9 Februari besok. Presiden Jokowi yang hari ini telah berada di Maluku akan menghadiri peringatan tersebut.
ADVERTISEMENT