Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Pria Bertato Anggota FPI yang Ramai Diperbincangkan
11 Juni 2017 19:05 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Seorang pria bertato perempuan di lengannya menjadi perbincangan. Sebenarnya tato ini tergolong biasa, mungkin ada juga orang yang bertato dengan gambar lebih seram.
ADVERTISEMENT
Tapi siapa pemilik tato itu yang menjadi ramai. Tato itu ada di lengan kiri anggota FPI Jawa Tengah. Maka tak heran kalau kemudian menjadi viral dan menjadi pembahasan.
Kok bisa anggota FPI bertato? Kok bisa tatonya cewek? Pertanyaan-pertanyaan itu hadir.
Foto itu viral pada Sabtu (10/6), dan sebenarnya ini bagian rentetan dari kasus disetopnya rombongan FPI di Rembang, Jawa Tengah.
Kapolres Rembang AKBP Sugiarto menyetop rombongan FPI yang hendak membantu mengamankan acara di Ponpes Al Anwar pada Jumat (9/6).
[Baca juga: Anggota FPI Dilucuti di Rembang Hoax ]
Keterangan Polda Jawa Tengah, rombongan FPI diminta mengganti seragam mereka dengan seragam yang disiapkan pihak kepolisian. Langkah ini dilakukan karena ada ancaman dari pihak tertentu yang menolak FPI.
ADVERTISEMENT
Namun memang berita yang menyebar anggota FPI dilucuti pakaiannya. Polda Jawa Tengah segera merilis kalau kabar itu hoax.
Kembali ke soal tato, di foto itu ada anggota FPI yang tengah berganti pakaian. Di sebelahnya ada Kapolres Rembang AKBP Sugiarto.
Ketika foto itu muncul di media sosial, banyak yang berkomentar. Ada yang membully dan ada juga yang membela. Sayangnya AKBP Sugiarto yang dikonfirmasi kumparan (kumparan.com) soal foto itu sejak Sabtu kemarin hingga Minggu pagi ini hanya membaca pesan whatsapp saja.
kumparan coba menanyakan soal percakapan saat itu. Sebenarnya apa yang terjadi, karena foto itu riuh di media sosial.
kumparan akhirnya memberikan foto yang ramai di media sosial itu ke Jubir Slamet Maarif. Sayangnya Slamet tak mau mengungkap sosok pria itu.
ADVERTISEMENT
"Jangan dong," beber dia Minggu (11/6).
Namun diakui Slamet kalau pria itu adalah anggota FPI. Slamet meminta agar publik tak menghakimi seseorang karena tato.
Seseorang mungkin punya masa lalu, dan kini sudan tak melakukannya lagi. Banyak juga selebriti atau juga preman yang bertato lalu insyaf.
"Itu anggota FPI yang kemarin. Alhamdulillah tadinya preman dan bertaubat menjadi muslim yang taat setelah dibina FPI," tegas Slamet.
Siapapun dia, dengan tato apapun tentu tak pantas dihakimi. Apalagi saat itu dia tak melakukan pidana, hanya sekedar tato saja di lengan.
Orang yang bertato bukan berarti dia jahat bukan?