Suasana Mencekam Saat Novel Disiram Air Keras

11 April 2017 11:02 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Masjid tempat Novel Baswedan salat Subuh. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid tempat Novel Baswedan salat Subuh. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
Penyidik KPK Novel Baswedan pagi ini disiram air keras oleh dua orang tidak dikenal. Kejadian ini terjadi saat Novel dalam perjalanan pulang usai menunaikan salat subuh di Masjid Al Ihsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
ADVERTISEMENT
Saksi mata yang berada di lokasi saat kejadian, Wisnu Broto, mengungkapkan sempat mendengar keributan tak lama setelah salat subuh berjemaah dilakukan.
"Sebetulnya kejadian kita nggak bisa lihat langsung karena waktu itu kita masih di masjid, masih zikir. Biasanya Pak Novel beberapa menit sebelum berakhir dia selalu pulang duluan karena mau kerja. Tiba-tiba ada orang teriak-teriak kenceng sekali kayak orang kesakitan. Kita pikir orang berantem atau penculik apa gimana.," ujar Wisnu, warga yang tinggal di sebelah TKP di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/4).
Barang bukti air keras Novel Baswedan (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Barang bukti air keras Novel Baswedan (Foto: Aria Pradana/kumparan)
Setelah mengetahui itu adalah suara Novel, jemaah masjid yang tengah berzikir segera berhamburan ke luar untuk memberikan pertolongan. Saat mereka keluar, Novel sedang mencuci wajahnya yang terkena air keras di tempat wudu yang terletak di luar masjid.
ADVERTISEMENT
"Dia kucurin terus sambil bilang 'tolong, saya bawa ke rumah sakit'. Sama tetangga di bawa ke sana. Saya juga ikut," tambah Wisnu.
Ia menambahkan, warga dengan sigap langsung membawa Novel ke Rumah Sakit Mitra Keluarga menggunakan Pajero hitam milih pengurus masjid, Abdurrahim Hasan.
Novel Baswedan pasca disiram air keras (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Novel Baswedan pasca disiram air keras (Foto: Dok. Istimewa)
"Pak Novel karena kepanasan lari ke masjid. Dia mungkin nggak lihat, lalu nabrak pohon nangka. Waktu lari masih sadar, masih lari, bisa teriak-teriak. Kopiah sama sendal ditinggal langsung lari," tambah Wisnu.
Namun ia menyayangkan karena tidak sempat melihat pelaku yang menyiram Novel dengan air keras.
"Katanya berdua (pelakunya). Mungkin yang satu nyiram, satu lagi nyetir," tambah Wisnu
Garis polisi di depan rumah Novel Baswedan (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Garis polisi di depan rumah Novel Baswedan (Foto: Aria Pradana/kumparan)