Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Penggemar Maruko Chan
27 Agustus 2018 23:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Tulisan dari Wisnu Prasetyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kabar meninggalnya kreator Chibi Maruko Chan membuat saya terpaksa bernostalgia.
ADVERTISEMENT
Buat anak 90an, siapa tidak pernah dengar soundtrack Maruko? Rasanya masa kecilmu kurang indah. Hehe.
Ah menyenangkan. Mengingat momen-momen itu. Maruko adalah tontonan wajib di Minggu pagiku.
Maruko yang lucu dan apa adanya membuat saya tak bisa melewatkannya. Dia tidak pintar, malas, dan tidak beruntung.
Eits, tapi Maruko adalah anak kecil yang bahagia dan pembahagia! Dia punya banyak teman dan setia tentunya.
Dia menyebalkan juga tapi di saat yang sama ia menyenangkan. Hehe.
Saya pernah punya teman yang begitu menggemari Maruko. Dulu, cover WhatsAppnya selalu wajah Maruko. Kadang wajah yang happy, pernah juga memasang wajah Maruko yang tengah jengkel.
Dia seperti Maruko, menyebalkan tapi menyenangkan.
Setiap malam ada saja yang saya bicarakan dengan penggemar Maruko itu. Dari soal kuliah, masa depan atau hal yang nggak penting sama sekali.
ADVERTISEMENT
Hampir tiap malam dia jadi teman begadang hampir enam bulan. Menonton Dunia Lain, sambil mengomentari ekspresi orang orang yang ikut uji nyali, cerita soal film film romansa barat dan banyak hal menyenangkan lainnya.
Penggemar Maruko ini menyebalkan. Satu waktu pernah dia marah karena saya tidak percaya diri dalam berbahasa Inggris. Sampai pada akhirnya kita buat perjanjian, setiap Senin, Rabu dan Jumat kami wajib berkomunikasi dengan bahasa Inggris.
Setiap saya salah menggunakan kata atau bahkan grammar, dia membetulkannya. Ya sabar sekali memang, untuk mengajari mahasiswa dengan nilai Bahasa Inggris C seperti saya.
Yang diajarkannya berguna? Tentu. Standar berbahasa Inggris saya meningkat, meski hanya 0, sekian persen. Tapi yang paling penting saya jadi percaya diri berkomunikasi dengan bahasa internasional itu.
ADVERTISEMENT
Singkatnya, hari-hari dengan fans Maruko selalu berbeda, selalu menyenangkan.
Ah, teman saya yang menggemari Maruko itu.
Yasudahlah, saya cuma senang mengingatnya.