Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Terima Kasih Timnas U-16
11 Agustus 2018 22:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
Tulisan dari Wisnu Prasetyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saya cinta Timnas Indonesia, berapa pun kelompok usianya.
ADVERTISEMENT
Terus menyerang, kuat bertahan dan tampil dominan lawan Thailand. Ini jarang terjadi. Setidaknya begitu pengamatan saya dalam satu dekade terakhir.
Namun hari ini, Indonesia akhirnya mampu menjinakkan Thailand. Tanpa ampun, tanpa amnesty, menghadirkan prahara keretakan rumah tangga tim Gajah Putih.
Pertandingan dimulai dengan air mata. Adik-adik kita, yang lahir di era milenium datang dengan beban dan semangat membara.
Air mata ini menurut saya tidak biasa. Bukan bermaksud untuk membesar-besarkan, tapi menurut saya tangisan itu begitu istimewa.
Air mata itu pertanda cinta mereka ke Tanah Airnya begitu besar. Air itu keluar dari mata-mata tajam anak muda zaman now.
Anak zaman now yang rasa-rasanya sulit melampiaskan rasa cinta Tanah Air seperti mereka. Karena itu, sekali lagi, tangisan mereka istimewa.
ADVERTISEMENT
Ketika melihat Bagas Kaffa, saya teringat M Nasuha. Ketika melihat Bagus Kaffi, saya terbawa ke sosok Bambang Pamungkas. Ketika melihat Brilian Aldama, saya melihat sosok Bima Sakti.
Melihat determinasi Supriyadi saya begitu terharu. Menyaksikan kepemimpinan David Maulana saya begitu terkesima. Menjadi saksi aksi penyelamatan Ernando saya tak lagi bisa berkata-kata.
Kami, suporter Indonesia, pecinta sepak bola nasional begitu haus akan gelar. Memang untuk seusia mereka, gelar bukan target utama melainkan pembinaan.
Namun, mereka mampu menggapai ekspektasi kita semua. Mereka mampu menggenggam titel juara. Mereka mampu menyenangkan ratusan juta rakyat Indonesia.
Terima kasih timnas u-16. Tetap rendah hati, karena rakyat Indonesia ingin mendengar lagu Indonesia Raya diputar di pentas Piala Dunia.
ADVERTISEMENT
Terlalu berharap? Tidak! Karena saya percaya mereka.
Siapa kita? Indonesia.
Siapa kita? Indonesia.
Siapa kita? Indonesia.