Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
“Cantiknya Tembok Sekolahku” Menciptakan Kreatifitas Tinggi Menuju Masa Depan
24 Agustus 2024 12:23 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Wiwin Wulan Sari S,T tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat ini generasi Indonesia dituntut untuk dapat berpikir kreatif dan inovatif. Sejak tahun 2011, Indonesia telah memasuki era Revolusi Industri 4.0 atau yang lebih dikenal sebagai revolusi industri keempat. Periode yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi ini memberikan kesempatan besar bagi negara dan perusahaan untuk meningkatkan produktivitas, serta efisiensi dan pertumbuhan. Walaupun Indonesia terus berkembang dan banyaknya teknologi canggih yang ingin menggantikan peran manusia, namun dibalik itu aktivitas yang paling sulit digantikan oleh teknologi adalah pekerjaan yang membutuhkan kemampuan pengambilan keputusan, perencanaan, atau pekerjaan kreatif. Hal ini menunjukkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan penting untuk dimiliki individu dalam menghadapi tantangan (Allen, 2012). Individu yang kreatif mampu untuk melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda, sehingga bisa menemukan solusi yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Individu yang kreatif juga lebih mampu melihat peluang-peluang baru, sehingga bisa menghasilkan karya yang inovatif seperti yang dibutuhkan di zaman ini. Maka dari itu, anak-anak perlu distimulasi sejak dini untuk mengembangkan kreativitasnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan yang dilakukan oleh kelompok 12 dari Program Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri Universitas Muhammadiyah Malang bertema “Cantiknya Tembok Sekolahku” merupakan salah satu program yang dilakukan sebagai “Upaya Peningkatan Happiness Of Education Menggunakan Pendekatan Bermain” yang menunjukkan cara kebahagian dengan belajar tanpa adanya paksaan maupun tekanan serta menggunakan cara-cara yang unik untuk membangun motivasi anak dalam semangat belajar dan membangun kreativitas serta inovasi anak-anak sejak usia dini. Program Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri adalah salah satu program yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Malang sebagai sarana bagi mahasiswa untuk memberikan kontribusi positif dan bermanfaat kepada sekolah maupun kepada masyarakat. Program Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri terdiri dari 5 anggota kelompok kecil yaitu ada Maulida Viaristi, Alfiani Sahara, Gabriella Arienasya M, Nur Hasni, dan Naila Rozana Al Adawiyah dengan dosen pembimbing lapangan (DPL) bapak Ardik Praharjo, S.AB.,M.AB.,
Bersama para ibu guru TK Dharma Wanita Persatuan 1 Tegalweru ingin menumbuhkan kreativitas anak-anak TK dalam bekerja sama untuk melakukan pengecatan tembok sekolah. Pengecatan ini bertujuan untuk menumbuhkan dan menciptakan kreativitas anak-anak yang semulanya tembok tampak polos menjadi berwarna dan bergambar menarik. Inovasi dan kreativitas anak-anak dituangkan dengan lukisan yang kemudian di cat sehingga menghasilkan Senin yang memiliki arti dan makna di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini dilakukan pada hari senin-kamis dari tanggal 13-16 Agustus 2024, pada pukul 07.00-11.00 WIB pada saat waktu pelajaran. Tempat pelaksanaan kegiatan dilakukan pada kawasan TK Dharma Wanita Persatuan 1 Tegalweru. Dimana orang-orang yang terlibat dalam permainan ini semua murid TK A dan TK B, beserta para guru-guru dan seluruh anggota Program Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri Universitas Muhammadiyah Malang yang ikut mengamati anak-anak dalam melakukan pengecatan tembok sekolah.
Alat dan bahan yang perlu disiapkan antara lain pensil, kuas ukuran terkecil hingga terbesar (sejumlah yang diperlukan), cat dinding warna hitam, biru, kuning, merah, hijau, ungu, pink, orange, dll sesuai dengan kebutuhan, dan juga bensin.
Proses yang pertama, setiap guru dan juga anggota dari (PMM) Bhaktiku Negeri bertanggung jawab untuk 5 siswa, Kemudian setiap siswa di ajukan pertanyaan ingin memberikan gambar apa pada tembok sekolah yang masih polos itu, Lalu setiap guru dan juga anggota dari (PMM) Bhaktiku Negeri menggambarkan sketsa menggunakan pensil terlebih dahulu sesuai dengan keinginan siswa, Jika semua sketsa tembok telah selesai setiap anak di ajukan pertanyaan kembali warna apa yang mereka inginkan, Dan mengecat tembok sekolah pun dimulai. Kendala yang dihadapi adalah siswa/murid di sana mudah merasa bosan dan lebih tertarik untuk mencampurkan warna daripada mengecat sesuai dengan bentuk yang telah ada pada tembok sekolah.
ADVERTISEMENT