Konten dari Pengguna

Bunga Dandelion

Wiwit Putra Bangsa
Bekerja sebagai ASN di Bapas Purwokerto sebagai Pembimbing Kemasyarakatan. Menulis Buku Orang-orang Tersesat (Aglitera, 2021). Cerpennya terpublikasikan di beberapa media. Puisi Liana menjadi juara satu kompetisi online tingkat nasional (2023)
4 Januari 2024 19:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wiwit Putra Bangsa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Teh Dandelion Foto: Shutterstock/Chamille White
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Teh Dandelion Foto: Shutterstock/Chamille White
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seperti bunga Dandelion yang seharusnya tidak tumbuh pada tempat semestinya. Seperti kegigihannya memanfaatkan kekuatan batin untuk bertahan melewati tantangan hidup. Hingga ia dapat tumbuh di mana saja karena bijinya yang mudah tertiup angin.
ADVERTISEMENT
Dan aku sebetapa angkuhnya dilumat keras kehidupan, tidak peduli seberapa kencang badai yang menerpa dan tiada kuasa mengubah garis tangan.
Aku tidak menjamin masa depanku seindah yang kamu bayangkan. Karena, takaran keindahan setiap orang berbeda. Maka ku izinkan kamu memilih seperti apa kebahagiaan itu kelak. Jika memang tidak ada aku pada daftar itu. Tidak mengapa, karena aku bisa berdansa dengan bahagiaku sendiri, yang takarannya jelas sangat berbeda dengan milikmu.
Kehidupan akan terus berubah, dan kita tidak bisa egois dengan keinginan kita masing masing. Maka, hal yang paling tidak mustahil adalah kita tumbuh pada tempat masing-masing entah itu bisa disebut layak atau tidak. Kitalah yang harus bertransformasi dan bisa menjadi bagian dari ketidaklayakan itu.
ADVERTISEMENT
Oh, Dandelion yang cepat berlalu. Hingga kita menyadari banyak momen hidup terlewat dan tidak menghargai keindahannya. Bunga yang tidak ragu ditinggalkan matahari, karena dia sendiri bagian dari kehangatan.
Aku berusaha menghangatkan siapa pun peduli padaku, tetapi kenyataan menghentak. Tidak ada kepedulian, hanyalah pada seberapa bergunanya kita pada pencapaian orang lain. Seberapa bermanfaatnya kita membantu keinginan orang lain.
Tak usah terlalu dipikirkan, manusia memang memiliki keterikaitan dengan lainnya. Nyatanya aku masih tumbuh dan lebih kuat. Jika itu teman dansa kebahagiaanku.
Saat ini aku hanya berfokus pada tidak melukai dan merusak kebahagiaan orang lain. Setidaknya membuat bagian dalam diriku berguna untuk orang lain.
Termasuk untukmu. Aku ikhlas jika diriku seperti Dandelion yang patuh diterbangkan angin kemana pun ia mau. Aku ingin sari-sari bunga ini adalah kebaikan yang bisa tumbuh di mana pun.
ADVERTISEMENT