Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Pengenalan Produk Fortifikasi oleh Mahasiswa KKN: Langkah Awal Cegah Stunting
19 Agustus 2024 9:49 WIB
ยท
waktu baca 3 menitTulisan dari Wiwiting Dyah Putri Pradnya Paramita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Klaten (25/7). Fortifikasi merupakan salah satu topik mata kuliah yang dipelajari oleh Wiwiting Dyah Putri Pradnya Paramita sebagai mahasiswa S1 program studi Biologi, Universitas Diponegoro. Sebagai salah satu bentuk penerapan ilmu yang telah dipelajari, dilakukan pertemuan dengan ibu-ibu yang memiliki balita serta ibu hamil yang berada di Desa Pesu untuk membahas mengenai pentingnya produk-produk fortifikasi sebagai salah satu cara mencegah stunting. Pelaksanaan program kerja ini ditemani oleh Bidan Desa Pesu dan bertempat di Polindes pada tanggal 25 Juli 2024, pukul 09.00 hingga 10.30 WIB. Bersama para ibu-ibu yang memiliki balita serta ibu hamil yang berada di Desa Pesu, diberikan materi pentingnya mengenali produk-produk yang sudah mengandung fortifikan sebelum dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
Fortifikasi merupakan salah satu metode penambahan vitamin serta mineral tertentu ke dalam bahan pangan yang merupakan sebuah peluang dalam menyediakan pangan bergizi. Beberapa produk yang masuk dalam kategori wajib untuk difortifikasi diantaranya adalah garam, tepung terigu dan minyak goreng. Fortifikasi yang dilakukan adalah dengan penambahan zat besi pada tepung terigu, iodium pada garam, dan vitamin A pada minyak goreng. Seperti yang diketahui, masih banyak produk-produk bahan makanan yang dikemas sedemikian rupa dalam bentuk kiloan tanpa ada keterangan kandungan gizi yang terdapat di dalam produk tersebut.
Produk-produk bahan makanan seperti tepung terigu dan minyak goreng kiloan masih banyak beredar di pasaran, dimana masih sering dijangkau oleh ibu-ibu dikarenakan harganya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan produk tepung terigu dan minyak goreng kemasan yang bermerek. Dengan adanya pembahasan mengenai pentingnya produk fortifikasi, ibu-ibu muda dan ibu hamil bisa mulai menyeleksi produk yang harus dibeli dengan memperhatikan kandungan gizi terutama zat gizi mikro yang terkandung di dalam produk.
ADVERTISEMENT
"Ternyata sudah ada keterangannya juga ya, 'difortifikasi' kalau di kemasan tepung bermerek, saya kira semua produk bahan makanan sama saja, ternyata lebih jelas kandungannya di produk yang bermerek." Ujar salah satu ibu yang hadir. Hal ini menunjukkan bahwa para ibu juga menginginkan yang terbaik untuk pemenuhan gizi anak-anaknya, baik dalam usia balita maupun yang masih di dalam kandungan.
Harapannya dengan program keilmuan ini, para ibu di Desa Pesu menjadi lebih paham dan aware terhadap bahan pokok makanan yang akan dikonsumsi oleh keluarga khususnya anak-anak untuk pemenuhan gizi yang seimbang demi mencegah stunting sedari dini.
Penulis: Wiwiting Dyah Putri Pradnya Paramita - S1 Biologi Universitas Diponegoro
Dosen Pembimbing Lapangan: Ir. Ari Wibawa Budi Santosa, S.T., M.Si.
ADVERTISEMENT
KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024 Desa Pesu, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten.