Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
BANDARA INTERNASIONAL KERTAJATI BERDIRI DI TANAH TURUN TEMURUN KERATON KASEPUHAN CIREBON SELUAS 1800 HEKTAR
15 Mei 2018 9:39 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Tulisan dari wonderfulcirebon admin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Majalengka, www.wonderfulcirebon.com – Status tanah Keraton Kasepuhan Cirebon setelah berlakunya Undang – Undang Pokok Agraria adalah merupakan tanah hak turun temurun atau tanah wewengkon Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan berdasarkan surat-surat kepemilikannya. Tanah wewengkon Keraton Kasepuhan Cirebon berdasarkan surat-surat kepemilikanya tersebar di Cirebon, Indramayu, Kuningan, Majalengka dan Sumedang.
ADVERTISEMENT

Bandara Kertajati seluas 1800 hektar di Majalengka termasuk kedalam tanah aset Keraton Kasepuhan Cirebon berdasarkan surat-surat kepemilikanya. Dalam paparan Sultan Sepuh XIV, Keraton Kesepuhan mendukung penuh hadirnya Bandara Kertajati yang akan beroperasi pertengahan 2018 ini. “Dengan hadirnya bandara ini. Kita sejak awal jelas mendukung. Tapi bagaimana kalau kita bisa bersinergi” kata Pangeran Radja Adipati Arief Natadiningrat dalam kunjungannya.
Sinergitas itu harapannya nanti bagaimana potensi yang dimiliki Cirebon khususnya keraton bisa terangkat dari segi budaya dimata dunia. Dia meyakini Bandara Kertajati sebagai gerbang baru Jawa Barat bisa mendongkrak kunjungan wisatawan ke Jawa Barat. “Selain wisata kita juga ingin mengangkat kuliner Jawa Barat atau bisa kuliner nusantara yang bisa dihadirkan nanti di (aerocity) bandara,” ucapnya

Sebagaimana tanah Keraton Kasepuhan di Kota Cirebon mendapat surat izin dari Sultan Sepuh XIV “Ada 1000 warga yang mendapatkan surat izin dan ini kebijakan keraton kasepuhan dalam ketertiban pertanahan di Cirebon, ksususnya tanah milik keraton,” kata Sultan Sepuh Ke-XIV PRA Arief Natadiningrat di Cirebon.
ADVERTISEMENT
Selain itu juga ada 14 petani yang menggarap seluas 76 ribu meter persegi sawah milik keraton yang mendapatkan surat izin untuk menggarapnya. Sultan Sepuh menuturkan pemberian surat izin tersebut upaya mendukung reforma agraria supaya lahan-lahan bisa dipergunakan sebaik-baiknya.
Sultan sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat menginginkan agar BIJB yang berada di Kabupaten Majalengka bisa difungsikan sebagaipusat logistik agar menunjang kawasan industri di Jawa Barat.
Saat ini keluar masuk logistik itu dari Bandara Soeta,ke depan ini bisa di BIJB, sehingga bisa menunjang distribusi barang di Jawa Barat,” Kata Sultan Sepuh XIV

Apalagi sudah dipersiapkan di kawasan BIJB untuk lahan pergudangan tanah seluas 200 hektar. ini akan mendukung industri-industri yang ada di Jawa Barat ikut tumbuh. Apalagi saatini, kata Sultan Sepuh, sudah ada penambahan rainway sepanjang 1,3 km di BIJB yang memiliki lahan 1800 ha tersebut. “Banyak yang perlu dikerjakan untuk mempersiapka diri dalam menyambut BIJB ini,” kata Sultan Sepuh XIV.
ADVERTISEMENT

Sultan Sepuh XIV menggambarkan kawasan industri karawang sudah hampir sesak yang tidak dipersiapkan secara by design. sehingga pentaanya terkesan semeraut. Nah, Sultan Sepuh XIV ingin agar kondisi ini tidak terjadi wilayah Cirebon, dengan kehadiran BIJB. Perlu adanya penataan lebih baik. Harus ada kesiapan dalam mengantisipasi hal ini, juga mengikuti teknologi yang tidak bisa dihindari. “Kalau infrastruktur lengkap, pembangunan dan ekonomi akan berkembang. kita punya pelabuhan yang belum dioptimalkan,” kata Sultan sepuh XIV.