Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Hermawan Kartajaya: Industri Penerbitan Tak Akan Mati, Asal ...
22 November 2017 16:58 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
Tulisan dari Wong Kam Poeng tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
JAKARTA—Dunia penerbitan diyakini tidak akan mati. Hal itu disampaikan Pakar Marketing dan Pendiri MarkPlus, Hermawan Kartajaya, pada acara Business Talk dan Konkerda Ikapi DKI Jakarta, di Hotel Gran Alia, Jakarta Pusat, Rabu (22/11).
ADVERTISEMENT
“Tidak usah khawatir, bisnis dunia penerbitan tidak akan mati,” tegas Hermawan, menanggapi dan menyikapi kencangnya embusan kematian dunia penerbitan, baik media, buku, majalah, maupun lainnya.
Dia menambahkan, walaupun bisnis online saat ini banyak diminati, namun hal itu tidak akan membuat bisnis dunia penerbitan menjadi turun. “Tidak semua orang nyaman untuk membaca melalui versi digital. Masyarakat masih memerlukan bentuk fisik,” ungkapnya.
Menurut Hermawan, yang terpenting dilakukan adalah melakukan diferensiasi atau pembeda. “Terus lakukan inovasi,” paparnya. Sebab, kata dia, dengan inovasi itu maka masyarakat akan mendapat banyak informasi yang lebih inovatif dan yang diperlukan.
Ia mencontohkan beberapa perusahaan yang aktif melakukan inovasi, dan dalam perkembangannya terus berjalan dengan baik. Salah satunya adalah Alibaba.com. Perusahaan milik Jack Ma ini sukses meraksasa karena strategi jitunya dalam mengembangkan bisnis.
ADVERTISEMENT
“Intinya memodifikasi bisnis yang sudah ada dengan teknologi masa kini. Misalnya, memfokuskan dan memasukkan e-commerce dalam bisnis. Kemudian, padukan ruangan dunia maya (website dan online) ke dalam channel offline. Dan yang ketiga, membuat showroom channel online,” tambahnya.
Para pelaku industri penerbitan yang hadir dalam diskusi Business Talk sangat antusias mendengarkan dan menyimak pemaparan tokoh dan pakar marketing, Hermawan Kartajaya. Selain Hermawan, sosok lain yang menjadi pembicara adalah Devi Raissa Rahmawati (Pendiri Rabbit Hole), Tri Nuraini (PR & Marketing Manager Quipper), serta Duardi Prihandiko (Vice President of Digital Marketing Bank Central Asia).
(*)