Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
5 Model Vertikultur untuk Memanfaatkan Lahan Sempit Secara Efisien
9 September 2024 9:53 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Rivaldi Permana Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apakah kamu ingin menanam tanaman di lahan yang terbatas? Dengan model vertikultur, keinginanmu bercocok tanam di ruang sempit bisa terwujud. Vertikultur merupakan solusi modern yang menggunakan ruang vertikal sebagai tempat budidaya, sehingga cocok diterapkan di area yang tidak luas.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai model atau metode vertikultur yang tidak hanya mudah diaplikasikan, tetapi juga mampu memberikan hasil maksimal. Mari kita simak bersama model-model menarik yang bisa menginspirasi kamu untuk memulai bercocok tanam secara kreatif.
Jenis-Jenis Model dan Metode Vertikultur
Vertikultur adalah teknik bercocok tanam yang efektif, terutama untuk area dengan ruang terbatas. Berikut adalah lima model vertikultur yang dapat kamu terapkan:
1. Model Vertikultur Tempel
Model vertikultur tempel adalah metode yang memanfaatkan dinding sebagai tempat untuk menempelkan wadah tanaman. Media tanam yang sering digunakan biasanya berasal dari barang bekas seperti botol plastik, kaleng, atau kain tak terpakai.
Kamu bisa mengisi wadah dengan pupuk organik, seperti sabut kelapa, untuk menumbuhkan tanaman hias seperti anggrek. Dengan menempelkan wadah di dinding atau pagar menggunakan paku, kamu bisa menghemat ruang tanpa mengurangi fungsi dari tanaman itu sendiri. Metode ini sangat efisien dan cocok untuk lingkungan yang sempit.
ADVERTISEMENT
2. Model Vertikultur Gantung
Model vertikultur gantung merupakan metode menanam dengan menggantung wadah tanam menggunakan kawat atau tali di langit-langit, tiang, atau pagar rumah. Model ini sering ditempatkan di area seperti teras, karena selain mudah dibuat, tampilannya bisa mempercantik lingkungan.
Wadah yang digunakan biasanya ringan, seperti pot kecil atau botol plastik bekas, untuk menjaga beban agar tidak terlalu berat. Selain untuk estetika, model vertikultur ini juga cocok untuk tanaman hias yang mampu memperindah ruangan. Pastikan penempatan wadah cukup mendapat sinar matahari untuk pertumbuhan tanaman yang optimal.
3. Model Vertikultur Bertingkat
Vertikultur model bertingkat dirancang menyerupai tangga dengan posisi tanaman yang bertingkat-tingkat. Desain ini memungkinkan setiap tanaman mendapatkan sinar matahari yang cukup. Kamu bisa menggunakan ruang kecil, seperti tanah berukuran satu meter, untuk menanam hingga 20 tanaman.
ADVERTISEMENT
Metode ini juga merupakan adaptasi dari teknik hidroponik NFT (Nutrient Film Technique), di mana akar tanaman tumbuh dalam saluran yang selalu teraliri air dan oksigen. Dalam vertikultur model ini, setiap wadah tanam disusun secara bertingkat, memberikan kemudahan dalam mengelola pertumbuhan tanaman.
4. Model Vertikultur Rak Bersusun
Berbeda dengan model bertingkat, model vertikultur rak bersusun menggunakan rak sebagai tempat penyimpanan wadah tanaman. Wadah seperti pot, polybag, atau botol bekas dapat disusun secara vertikal di atas rak tersebut.
Model ini sering diterapkan dalam skala besar, seperti industri pertanian, yang dilengkapi teknologi canggih seperti thermohigrometer dan lampu LED grow light untuk mengontrol suhu serta mempercepat pertumbuhan tanaman. Model vertikultur rak bersusun juga bisa menjadi solusi praktis untuk meningkatkan hasil panen di ruang terbatas.
ADVERTISEMENT
5. Model Vertikultur Tegak (Vertikal)
Vertikultur model tegak menggunakan wadah berbentuk silinder, seperti pipa PVC atau kayu, yang diletakkan secara vertikal sebagai penopang tanaman. Setiap sisi penopang diberi lubang untuk menanam bibit menggunakan media seperti botol plastik yang dipotong.
Pada dasarnya, model vertikultur tegak memanfaatkan ruang secara vertikal, membuatnya ideal untuk area yang sempit. Sistem kapilaritas sering diterapkan untuk distribusi air dan pupuk, membantu penyebaran nutrisi secara merata ke seluruh tanaman. Pastikan ada jarak antar lubang pada pipa agar pertumbuhan tanaman tidak saling mengganggu.
Dengan berbagai model vertikultur yang telah dibahas, kini kamu bisa memilih mana yang paling sesuai dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan tanamanmu.
Setiap model memiliki kelebihan tersendiri dalam memanfaatkan ruang, serta kemudahan perawatan. Jadi, jangan ragu untuk menerapkan salah satu dari model tersebut dan mulai bercocok tanam dengan cara yang efisien dan inovatif. Selamat mencoba!
ADVERTISEMENT