Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Konten dari Pengguna
Kaleidoskop Penjajahan Palestina
19 Februari 2018 17:41 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:19 WIB
Tulisan dari World Trivia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada tiga kata yang menjadi hantu bagi penduduk Palestina; settlement, occupation, dan negotiation. Tiga kata dalam narasi mayoritas media Barat untuk menggambarkan situasi di Timur Tengah, khususnya negeri-negeri terjajah semisal Palestina. Bertujuan membalut kisah penindasan dan perampasan hak yang terjadi hingga mengubah makna penjajahan dengan sangat drastis.
ADVERTISEMENT
Sehingga, pada akhirnya, tercipta pola pikir negeri-negeri di luar Palestina bahwa pertumpahan darah antar dua kubu yang tidak seimbang---Israel dan Palestina, semata hanyalah konflik dua negara, bukan penjajahan.
Seperti dilansir Al Jazeera (2017), dokumen-dokumen perjanjian yang ada sejak berdekade lalu berbicara banyak tentang nasib Palestina, bagaimana kondisi negara dan rakyatnya di bawah kekuatan imperialisme. Ada 34 perjanjian, World Trivia merangkum empat perjanjian yang paling signifikan.
Berikut daftar cuplikan perjanjian pun deklarasi yang membawa Palestina hingga hampir ke titik nadirnya:
1915 - Memorandum Menteri Kabinet Inggris Herbert Samuel
Dua bulan setelah Kerajaan Inggris mendeklarasikan perang terhadap Kesultanan Ottoman, Menteri Kabinet Inggris Herbert Samuel menyiapkan memorandum berisi poin-poin keuntungan yang didapat jika Inggris menganeksasi wilayah Palestina, yang pada itu masuk dalam wilayah kekuasaan Ottoman. Salah satu poinnya, adalah dampak berdirinya negara Yahudi di tanah Palestina, yang menurut Samuel Inggris mempunyai kesempatan untuk membawa "negara yang terkebelakang" menuju peradabannya.
ADVERTISEMENT
1915 - The Hussein-McMahon Correspondence
Dalam rangkaian surat menyurat antara Henry McMahon, diplomat senior Inggris untuk Mesir dan Hussein bin Ali, pemimpin Mekah. Henry menjanjikan negara Arab yang independen jika bersedia makar terhadap pemerintahan Ottoman.
Surat-surat antara keduanya menjadi perdebatan panas ketika dokumen-dokumen Deklarasi Balfour dan Perjanjian Sykes-Picot bocor ke publik. Pihak Arab mengganggap Inggris melanggar janji yang termaktub dalam korespondensi dengan McMahon, bahwa Arab dijanjikan sejumlah wilayah di Timur Tengah, termasuk Palestina. Pihak Inggris membantah, mengatakan bahwa Palestina tidak ada dalam perjanjian dengan Arab.
1916 - Sykes-Picot Agreement
Perjanjian Sykes-Picot merupakan perjanjian rahasia antara Inggris dan Perancis, dinamakan berdasar dua perwakilan yang hadir, yaitu Sir Mark Sykes dari Inggris dan Francois Georges-Picot dari Perancis.
ADVERTISEMENT
Perjanjian ini membagi-bagi wilayah-wilayah kekuasaan Ottoman untuk masing-masing kedua negara, kelak jika Kesultanan Ottoman kalah perang dan runtuh.
Perjanjian ini salah satu yang paling bersejarah bagi Palestina. Karena perjanjian ini, Palestina jatuh ke tangan Inggris.
1917 - Balfour Declaration
Deklarasi Balfour adalah sebuah surat perjanjian yang ditulis Menteri Luar Negeri Inggris Arthur James Balfour atas nama Kerajaan Inggris, berisi restu Inggris untuk mendirikan negara Yahudi di atas tanah Palestina. Surat tersebut ditujukan untuk pemimpin komunitas Yahudi di Eropa, Lord Lionel Walter Rothschild.