Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
Pertama Kali Beda Kota Pisah Raga, Bagaimana Keluarga di Perkotaan Merayakannya?
1 April 2025 9:46 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Atin Wulandari20 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Jakarta, 31 Maret 2025 - Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, Lebaran adalah momentum yang sangat dinantikan untuk berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara dikampung halaman. Namun, bagi mereka yang sedang mencari nafkah untuk masa depan anak rela tidak pulang ke kampung halaman.
ADVERTISEMENT
Ditengah keributan takbir dan suasana penuh suka cita, seorang ibu merasakan kepedihan yang mendalam akan kerinduan dan kehangatan saat berkumpul bersama keluarga dimoment yang suci ini. Jarak dan berbagai kendala membuat kerinduan akan keluarga dan tradisi yang biasa ia jalani dikampung halaman semakin menyakitkan.
Namun, semangat untuk memiliki kebersamaan dari jarak jauh tetap menyala seperti kobaran api yang tak akan pernah padam. Mengingatkan kita akan cinta dan kasih sayang yang tak mengenal jarak.
Lebaran tetap dapat dirayakan dengan penuh makna walaupun tidak bertemu secara langsung dengan orang tua dan sanak saudara dikampung halaman. Salah satu keluarga yang memutuskan untuk tidak pulang kampung pada saat Lebaran adalah keluarga Winara.
ADVERTISEMENT
Mereka memilih untuk merayakan Lebaran di Jakarta karena tuntutan pekerjaan dan biaya yang cukup menguras kantong untuk pulang ke kampung halaman.
"Lebaran kali ini saya tidak pulang kampung karena sibuk dengan pekerjaan", kata Winara. "Selain itu, h+3 Lebaran saya juga ada pekerjaan diluar kota dan jika saya paksakan untuk pulang maka waktu bersama keluarga dikampung hanya sebentar dan ongkos yang saya keluarkan semakin banyak".
Meskipun tidak pulang kampung, Winara tetap semangat untuk merayakan Lebaran, ia menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman kerjanya di Jakarta. Vibes Lebaran pun terasa berbeda.
Winara juga tidak lupa untuk menyiapkan makanan khas Lebaran, seperti opor ayam, ketupat, kerupuk, sambel rumahan dan minuman hangat atau dingin yang pas jika dihidangkan dengan makanan khas Lebaran. Dengan begitu, ia bisa mengobati rasa rindu terhadap orang tua dan sanak saudara dikampung halaman.
ADVERTISEMENT
Setelah hidangan selesai dihidangkan, Winara dan keluarga bahkan kerabat kerja menyantap makanan khas Lebaran tersebut dengan candaan yang hangat. Tidak lupa juga ia ikut memeriahkan suasana Lebaran dikota dengan menyalakan petasan, suara petasan dan takbir pun saling bersautan satu sama lain.
"Lebaran pertama saya tanpa keluarga dikampung berjalan dengan lancar, saya merasa senang dan terharu akan keluarga dan teman-teman yang menghibur saya agar tidak larut didalam kesedihan, tapi tetap saja rasanya ada yang kurang", kata Winara, dengan mata yang penuh haru.
Ratusan hingga ribuan suara takbir yang menggema diseluruh Indonesia saling bertautan satu sama lain. Membuat Winara kangen akan kampung halamannya, untuk mengatasi kangen terhadap kampung halaman Winara melakukan aktivitas yang biasa ia lakukan dikampung, tapi kali ini ia lakukan bersama keluarga dikota.
ADVERTISEMENT
Setelah selesai melakukan aktivitas dan membersihkan badan, Winara memutuskan untuk melakukan panggilan video call bersama orang tua dan sanak saudara dikampung halaman, dengan begitu ia bisa sedikit mengobati rasa rindunya dengan keluarga dikampung.
Winara dan keluarga dikota telah selesai melakukan tradisi sungkeman satu sama lain dan melakukan foto bersama keluarga, ia juga sudah Lebaran dengan tetangga dan kerabat dekat rumah. Lalu, Winara memutuskan untuk sungkem secara virtual dengan ibu dan sanak saudara dikampung halaman.
Walaupun menjalani Lebaran dengan jarak jauh bersama keluarga dikampung halaman, tidak menjadi penghambat untuk tetap melakukan tradisi saling memaafkan satu sama lain.
Melihat wajah ibu dan sanak saudara dilayar hp ku tetap bersyukur dan merasa rindu ini terobati karena melihat kebahagiaan yang terpancar diwajah keluarga besarnya. Winara berharap Lebaran tahun depan bisa berkumpul bersama lagi dikampung halaman tercinta.
ADVERTISEMENT
Mari kita jaga semangat dan saling mendukung, karena cinta dan kerinduan akan selalu menghubungkan kita, meski jarak berpisah tidak menjadi penghalang untuk merayakan kebersamaan bersama keluarga dikampung halaman.