Konten dari Pengguna

Sinergi Mahasiswa IPB dan Dinkes Kota Bogor Ciptakan Program Remaja Anti Rokok

Wulan Safitri
Mahasiswa IPB University Jurusan Ilmu Keluarga dan Konsumen
8 November 2024 13:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wulan Safitri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Bersama Peserta dan Kader Posyandu Setempat pada Pertemuan Pertama (21/09/24)
zoom-in-whitePerbesar
Foto Bersama Peserta dan Kader Posyandu Setempat pada Pertemuan Pertama (21/09/24)
ADVERTISEMENT
Wulan Safitri, mahasiswa Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, IPB University berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kota Bogor dalam menyelenggarakan program edukasi “GELORA: Gerakan Langkah Optimal Remaja Anti Rokok” yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja terkait bahaya merokok serta keterampilan komunikasi asertif untuk menolak ajakan merokok.
ADVERTISEMENT
Program "GELORA" dilaksanakan di Posyandu Remaja Anggur, Tegal Gundil, Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat. Program "GELORA" dikemas dalam dua pertemuan. Pertemuan pertama (21/09/24) bertema "Cegah Rokok, Selamatkan Masa Depan" dan pertemuan kedua (13/10/24) bertema "Tegas Melawan Godaan Rokok". Kegiatan ini diikuti oleh 11-15 orang remaja Kota Bogor.
Edukasi mengenai Bahaya Merokok bagi Remaja (21/09/24)
Pada pertemuan pertama, kegiatan diawali dengan pre-test untuk mengukur pengetahuan awal remaja tentang bahaya rokok. Kemudian, mereka disuguhi video edukatif yang menggambarkan konsekuensi merokok pada kehidupan sehari-hari. Setelah itu, mereka mengikuti sesi sosialisasi yang memberikan informasi mendalam tentang jenis-jenis rokok, kandungan zat berbahaya dalam rokok, dampak kesehatan yang ditimbulkan, serta cara untuk menghindari pengaruh lingkungan yang dapat mendorong seseorang untuk merokok.
ADVERTISEMENT
Pada akhir pertemuan pertama, para remaja diajak membuat pohon harapan, di mana mereka menuliskan pesan anti-rokok sebagai simbol komitmen pribadi untuk menghindari rokok. Pertemuan pertama ini ditutup dengan post-test, yang bertujuan untuk mengukur perubahan pemahaman peserta setelah menerima edukasi.
Membaca Ikrar Remaja Anti Rokok sebagai Bentuk Komitmen untuk Menjauhi Rokok (13/10/24)
Pertemuan kedua difokuskan pada peningkatan keterampilan remaja dalam menolak ajakan merokok melalui komunikasi asertif. Pertemuan ini juga diawali dengan pre-test untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta tentang komunikasi asertif. Selanjutnya, remaja diberikan edukasi tentang pentingnya komunikasi asertif dalam menolak ajakan merokok dari teman sebaya. Mereka belajar bagaimana memberikan respon yang tegas dan positif ketika dihadapkan pada situasi yang menekan, sehingga dapat percaya diri untuk menolak ajakan merokok.
Agar lebih interaktif, program ini menyertakan sesi role-playing, di mana remaja mempraktikkan keterampilan komunikasi asertif dengan skenario yang telah disiapkan. Hal ini memberikan mereka pengalaman langsung dalam menghadapi situasi nyata yang mungkin mereka temui di lingkungan sosial. Setelah role-playing, acara dilanjutkan dengan ikrar remaja anti-rokok. Para peserta secara bersama-sama mengucapkan janji untuk menjauhi rokok dan menjalani gaya hidup sehat sebagai bentuk komitmen terhadap diri sendiri dan orang-orang di sekitar mereka.
Foto Bersama Peserta dan Kader Posyandu Setempat pada Pertemuan Kedua (13/10/24)
Materi edukasi dikemas dalam bentuk video edukasi, slide presentasi PowerPoint, dan buku saku yang akan menambah pemahaman peserta. Keberhasilan program ini terbukti dari hasil evaluasi yang menunjukkan peningkatan skor post-test dibandingkan dengan pre-test. Hasil ini menunjukkan bahwa peserta memahami dan mampu menerapkan materi yang diberikan selama kegiatan berlangsung.
ADVERTISEMENT
Selain membekali peserta dengan pemahaman dan keterampilan praktis, program “GELORA” juga mendukung tujuan dari Peraturan Daerah (Perda) Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Nomor 4 Tahun 2013 yang bertujuan untuk melindungi remaja dari dampak buruk rokok.
Program "GELORA" yang berkolaborasi antara mahasiswa IPB dan Dinas Kesehatan Kota Bogor ini sangat relevan untuk terus dilakukan, sehingga dapat meningkatkan kesadaran remaja akan pentingnya kesehatan dan menjauhkan diri dari perilaku berisiko, seperti merokok. Program ini diharapkan dapat menjadi upaya preventif dalam mengurangi prevalensi merokok di kalangan remaja Kota Bogor.