Konten dari Pengguna

Dampak Polusi Udara: Bagaimana Lingkungan Mempengaruhi Kesehatan Kita

wulannurfaz
Mahasiswa Ilmu Keperawatan Semester 1
16 Oktober 2024 12:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari wulannurfaz tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Udara adalah elemen krusial setelah air dalam menjaga kehidupan di bumi. Selain memberikan oksigen, udara juga berfungsi sebagai medium penghantar suara, pendingin untuk objek panas, serta mampu menyebarkan penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Komposisi udara yang ideal terdiri dari sekitar 78,1% nitrogen, 20,93% oksigen, dan 0,03% karbon dioksida. Di samping itu, udara juga mengandung berbagai gas lainnya, termasuk argon, neon, kripton, xenon, helium, uap air, debu, bakteri, spora, dan sisa-sisa dari tumbuhan. Konsentrasi PM2.5 di kota ini mencapai 9,1 kali lipat dari panduan kualitas udara tahunan yang ditetapkan oleh WHO. Pada tanggal 13 Agustus 2024, Jakarta bahkan mencatatkan indeks kualitas udara (AQI) tertinggi di dunia dengan skor 177, yang termasuk dalam kategori tidak sehat.
ADVERTISEMENT
https://cdn.pixabay.com/photo/2020/01/15/09/13/co2-4767388_1280.jpg
zoom-in-whitePerbesar
https://cdn.pixabay.com/photo/2020/01/15/09/13/co2-4767388_1280.jpg
Data dari IQAir menunjukkan bahwa Jakarta sering muncul dalam daftar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Polusi udara ini terutama disebabkan oleh emisi dari kendaraan bermotor, industri, dan pembakaran sampah. Masalah polusi udara ini dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan.
Paparan jangka panjang terhadap polusi udara telah terbukti berhubungan dengan berbagai masalah kesehatan serius. Partikel kecil seperti PM2.5 dapat masuk ke paru-paru dan aliran darah, menyebabkan gangguan pernapasan seperti asma, bronkitis, dan pneumonia. Selain itu, polusi udara yang terus-menerus meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung dan stroke, karena partikel polutan dapat merusak pembuluh darah.
Wanita hamil yang terpapar polusi juga berisiko mengalami komplikasi, kelahiran prematur, dan gangguan perkembangan janin. Paparan berkepanjangan dapat menyebabkan penyakit kronis, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan kanker paru-paru. Anak-anak dan orang tua menjadi lebih rentan, di mana paparan jangka panjang dapat menurunkan fungsi paru-paru pada anak-anak dan memperburuk kondisi pada orang tua.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan mengenai polusi udara menunjukkan bahwa masalah ini merupakan ancaman serius bagi kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Paparan jangka panjang terhadap polutan seperti PM2.5 dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pernapasan, penyakit kardiovaskular, dan dampak negatif pada perkembangan janin. Selain itu, polusi udara juga berkontribusi terhadap peningkatan risiko penyakit kronis dan penurunan fungsi paru-paru, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak dan orang tua. Oleh karena itu, upaya mitigasi dan peningkatan kualitas udara melalui kebijakan yang efektif dan kesadaran masyarakat sangat penting untuk melindungi kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup.