Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Pendidikan SMK Penyumbang Pengangguran, Benarkah?
18 September 2023 18:19 WIB
Tulisan dari Wulan Savitri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pendidikan adalah aspek penting dalam menentukan masa depan seseorang dan pertumbuhan suatu bangsa. Setelah menyelesaikan sekolah menengah pertama, banyak siswa di Indonesia memilih untuk masuk ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Namun, sebagian orang berpendapat bahwa lulusan SMK menjadi salah satu faktor yang paling bertanggung jawab atas pengangguran.
Berikut ini beberapa pandangan yang sering dikemukakan untuk mendukung bahwa lulusan SMK berkontribusi paling besar terhadap pengangguran:
1. Relevansi Keterampilan
ADVERTISEMENT
Salah satu kekhawatiran yang muncul tentang pendidikan SMK adalah kurangnya keterampilan yang relevan dengan industri. Beberapa lulusan dianggap tidak memiliki kemampuan berhubungan dengan pekerjaan sehingga sulit bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang dapat diterima.
2. Kualitas Pendidikan
Adapula yang mengatakan bahwa sekolah kejuruan sering mengalami kesulitan dalam kualitas pendidikan. Banyak sekolah kejuruan kesulitan untuk menyediakan fasilitas dan kurikulum yang cukup untuk mendukung pengembangan keterampilan siswa sesuai dengan tuntutan industri.
3. Stigma Sosial
Beberapa orang melihat SMK sebagai pilihan terakhir bagi siswa yang gagal secara akademis. Stigma ini dapat mempengaruhi opini terhadap lulusan SMK sehingga membuat mereka lebih sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai.
Untuk menjawab pertanyaan di atas, mungkin tidak begitu mudah. Di sisi lain, pendidikan SMK telah menetapkan pendidikan berbasis praktik agar dapat terjun ke dunia industri untuk menciptakan keahlian seseorang dengan kemampuan berbeda-beda. Pembahasan ini penting untuk mendekati topik dengan perspektif yang lebih lengkap.
1. Peran Pasar Tenaga Kerja
ADVERTISEMENT
Tingkat pengangguran tidak hanya dipengaruhi oleh pendidikan, tetapi juga kondisi ekonomi dan permintaan pasar tenaga kerja. Jika permintaan di industri tertentu turun, maka lulusan semua tingkat pendidikan akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan.
2. Relevansi Kurikulum
Beberapa pendidikan SMK berupaya meningkatkan kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan industri melalui program praktik industri, kerja sama dengan perusahaan, dan sertifikasi keahlian. Namun, tetap ada hambatan, terutama di bidang-bidang yang mengalami kemajuan teknologi yang cepat.
3. Kualitas Pendidikan
Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar dan sumber daya manusia beragam, Indonesia perlu berusaha meningkatkan kualitas pendidikan dan lapangan pekerjaan yang merata bagi semua tingkatan untuk mengintegrasikan dunia pendidikan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
ADVERTISEMENT
Untuk mencapai tujuan itu, semua pihak, seperti pemerintah, industri, dan sekolah harus bekerja sama memastikan bahwa lulusan sekolah kejuruan ataupun perguruan tinggi dapat bersaing secara efektif di pasar tenaga kerja yang kompetitif.
Dengan demikian, kita tidak bisa memukul rata setiap lulusan SMK karena tingkat pengangguran dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi, permintaan pasar kerja, relevansi kurikulum, dan kualitas pendidikan.