Masyarakat vs Society 5.0

wuriindahp
Nama lengkap Wuri Indah Pristiwi, asal Banyumas. Mahasiswa aktif UIN Prof. Saifuddin Zuhri Purwokerto. Berminat dibidang seni dan budaya.
Konten dari Pengguna
14 November 2021 13:47 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari wuriindahp tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Komputer Digital. Foto : iStock, pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Komputer Digital. Foto : iStock, pixabay.
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu menonton serial TV Doraemon? Pastinya sudah kan. Hampir seluruh masyarakat Indonesia pasti mengenal siapa itu karakter Doraemon, boneka kucing tanpa telinga yang datang dari abad ke-21. Sadarkah kamu bahwa sebenarnya kita sudah berada di abad ke-21 itu? Sudah banyak barang-barang yang mirip dengan benda-benda yang dikeluarkan oleh kantong ajaibnya. Namun itu merupakan kemajuan luar biasa yang jika kita tilik kembali ke masa awal pertama pembuatan film doraemon di mana masih sangat terbatas dalam segi teknologi ketimbang sekarang.
ADVERTISEMENT

Apa itu society 5.0

Society 5.0 merupakan kelanjutan dari Revolusi Industri 4.0. Kabinet Jepang dalam Rencana Dasar Sains dan Teknologi ke-5 mengusulkan sebuah inisiatif yang disebut “Society 5.0” dengan visi untuk menciptakan “Masyarakat Super Cerdas”. Melalui konsep Society 5.0 ini manusia diharapkan akan lebih nyaman dan berkelanjutan.
Dahulu, manusia mengumpulkan dan menganalisa informasi secara manual, namun pada era 5.0 ini semuanya terhubung dengan sistem dan langsung teranalisa semua hasil informasi. Hampir semua hal akan masuk ke dalam dunia maya, sehingga seolah-olah kita ada dalam dunia nyata itu sendiri.
Society 5.0 merupakan solusi dari Revolusi Industri 4.0 yang mana pada era ini akan banyak menggunakan teknologi-teknologi canggih yang akan mengurangi jumlah pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga manusia. Sedangkan society pada 5.0 diharapkan akan menciptakan teknologi baru dalam perkembangan teknologi canggih sehingga diharapkan akan mengurangi adanya kesenjangan sosial. Masyarakat tidak hanya menggunakan teknologi saja tetapi lebih berpikir kritis dan mendalam dalam pemanfaatannya
Ilustrasi jaringan sosial di bumi. Foto : pixabay.

Seberapa siap kamu menghadapi society 5.0?

Hal ini bukan hanya tentang siap atau tidak siap, tapi sudah menjadi sebuah keharusan di mana kita memang dituntut untuk bersiap mengikuti arus 5.0 ini. Sebagai masyarakat era ini kita dituntut untuk menguasai TIK guna menunjang berjalannya kegiatan belajar mengajar. Pendidikan merupakan sesuatu yang berkaitan erat dengan adanya society 5.0. Apalagi pendidikan saat ini yang mengedepankan penggunaan digital dalam rangka pembelajaran jarak jauh untuk mengurangi risiko terkena paparan COVID-19. Sehingga, para pelajar era ini harus lebih menguasai bidang teknologi untuk lebih maju dan mengembangkan bakatnya.
ADVERTISEMENT
Jika tak ingin tertinggal oleh zaman, kita harus membiasakan diri menghadapi kebiasaan baru dan meninggalkan cara kerja lama. Pemanfaatan IoT atau Internet of Things dan teknologi menjadi titik fokus utama dalam era ini. Hadirnya internet dan kecepatan search engine melahirkan jenis-jenis keilmuan baru dengan sangat cepat, karena mudahnya akses mencari informasi.
Keseimbangan dalam perkembangan bisnis dan ekonomi lingkungan sosial menjadi prinsip dasar dalam society 5.0. IoT didedikasikan untuk meningkatkan kemampuan kemampuan masyarakat dan menciptakan peluang-peluang baru.Kemampuan seperti ini tidak dapat muncul hanya dalam sekejap namun perlu diasah agar membentuk kemampuan otak berpikir dengan cepat. Mempunyai mindset yang adaptif serta kreatif dan mampu beradaptasi yang akan menjadi pemenang.
Agar dapat beradaptasi di Era Society 5.0 ada lima poin penting yaitu psikologi, fisik, ekonomi, sosial dan ekologis. Era ini menuntut semua aspek lapisan masyarakat berpikir kritis. Kita harus menjalankannya sesuai dengan profesi masing-masing. Pantang menyerah dan terus belajar agar bisa bersama-sama membangun bangsa dan negara. Kita harus terus belajar, mencari ilmu pengetahuan, meng-upgrade skill terutama dalam bidang ilmu pengetahuan teknologi dan informasi.
ADVERTISEMENT

Peluang dan Tantangan

Society 5.0 menawarkan perwujudan masyarakat yang dapat menikmati hidup dan merasa nyaman meskipun ada teknologi yang hebat. Maka dari itu diperlukan pekerjaan yang sesuai dengan society 5.0. dilansir dari akun instagram Ditjen Dikti ada beberapa pekerjaan yang cocok untuk kaum muda milenial yaitu Web Developer karena saat suatu perusahaan memutuskan menggunakan website tentu ada bahasa pemrograman yang hanya dipahami oleh Web Developer. Saat akan menjadi developer kita harus belajar front-end, back-end developer,HTML, dan CSS.
Lalu untuk mendapatkan konsumen dengan cara digital salah satunya adalah dengan menggunakan aplikasi yang dapat dibuat oleh seorang App Developer, di mana ia harus memiliki kemampuan algoritma dan logika pemrograman. Penggunaan aplikasi sangat memudahkan dan meningkatkan jumlah konsumen.
ADVERTISEMENT
Untuk memperluas jangkauan maka diperlukan SEO Specialist yang bertanggung jawab pada pembaruan informasi apa pun untuk mengikuti arus trend. Untuk menarik calon pelanggan dibutuhkan iklan yang dapat dibuat oleh Konten Creator. Setiap orang pasti memiliki media sosial yang berbeda-beda, dalam hal ini seorang Social Media Spesialist bertanggung jawab membuat iklan yang kreatif dan menarik, juga menganalisa feedback dari warganet.
Sudah siap kah Anda menghadapi era society 5.0 ini?