Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Eksistensi Virtual Reality Sebagai Media Pembelajaran di Sekolah, Efektifkah?
28 Agustus 2023 18:22 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Lailatul Towilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam dunia pendidikan sudah banyak sekali terobosan baru yang terus berkembang mengikuti perubahan zaman yang semakin modern. Hal tersebut juga dapat diketahui dengan berkembangnya suatu penemuan baru yang membantu dalam dunia pendidikan saat ini, ya sebut saja Virtual Reality (VR).
ADVERTISEMENT
Virtual Reality sendiri merupakan sebuah media yang memberikan kita sebuah pengalaman belajar yang menyenangkan dengan menggunakan fitur ilustrasi yang membuat kita merasakan pengalaman belajar baru serta dapat mengeksplor dunia yang begitu luas. Banyak sekali manfaat yang didapatkan dengan media pembelajaran VR ini termasuk memperkenalkan media pembelajaran yang lebih canggih kepada peserta didik agar ia dapat melek secara teknologi.

VR ini memiliki beberapa keunggulan dalam pembelajaran seperti membuat lingkungan belajar lebih kolaboratif, efektif dan menyenangkan. Dimana dengan hadirnya VR ini tentunya dapat membuat siswa lebih banyak berinteraksi dengan lingkungan virtual tanpa terkendala jarak dan waktu. Serta dengan adanya media pembelajaran ini siswa mendapatkan sebuah pengalaman belajar yang lebih berkesan dan jauh lebih menarik di bandingkan sebelum mereka menggunakan Virtual Reality
ADVERTISEMENT
Sekarang pula eksistensi dari VR ini sudah mulai digunakan di indonesia sebagai pendukung pembelajaran. Virtual Reality ini memang banyak sekali keunggulan dalam mendukung serta memberikan fasilitas kepada peserta didik dikelas, seperti halnya contoh dalam sebuah kelas sedang mengadakan pembelajaran sejarah dengan materi peninggalan masa lampau yang sudah lama terjadi seperti contoh candi Borobudur. Dengan adanya VR ini kita yang hanya berada di dalam kelas saja bisa menyaksikan keindahan dan kemegahan dari candi Borobudur ini.
Tentunya hal tersebut juga memberikan sebuah dampak yang positif terhadap guru karena mereka tidak terlalu kesulitan dalam menjelaskan sebuah materi di dalam kelas saja tanpa harus turun langsung ke lokasi candi tersebut. Karena biasanya jika ingin melihat suatu tempat maka sekolah akan menyiapkan acara seperti study tour agar mendukung para siswanya untuk belajar ke sebuah lingkungan yang baru. Namun hal ini sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada yang lebih efektif yaitu dengan menggunakan Virtual Reality (VR)
ADVERTISEMENT
Namun yang masih menjadi sebuah pertimbangan yaitu apakah VR ini sudah efektif dalam menunjang pembelajaran di kelas? Seperti yang sudah diketahui VR ini mengandalkan media digital. Biasanya para murid akan sangat senang jika berhubungan dengan teknologi apalagi jika dikaitkan dengan teknologi yang semakin berkembang saat ini. Namun disamping itu, dengan ketenaran dari media pembelajaran ini, muncul permasalahan yaitu peserta didik malas dalam hal membaca buku cetak yang disediakan oleh pihak sekolah.
Hal ini dapat diketahui dalam sebuah penelitian studi tahun 2018 dari PISA (Program for International Student Assesment) menunjukkan sebuah skor rata rata kemampuan membaca keseluruhan dari anak anak di Indonesia berada pada urutan ke 74 dari 79 negara OECD ( Organisation for Economic Co-operation and Development).
ADVERTISEMENT
Bahkan menurut UNESCO (The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization) menyatakan bahwa minat membaca sangat rendah yaitu 0,001 %. Dari hasil tersebut sudah sangat terlihat sekali betapa mirisnya dan juga rendah minat membaca dari siswa di seluruh Indonesia. Bahkan kebanyakan buku cetak hanya dibaca pada saat guru sedang menjelaskan dikelas saja, namun tidak di baca ulang ketika berada di rumah. Hal tersebut juga menjadikan siswa malas membawa buku paket pelajaran ke sekolah. Bahkan masih banyak juga yang tidak membawa pulang buku paket kerumah, namun ditinggalkan di meja sekolah.
Biasanya siswa cenderung menyukai membaca dari gawai yang mana lebih mudah dan dapat dibaca dimana saja, bukan berarti buku tidak bisa dibaca dimana saja. Namun hal ini lebih menekankan kepada kemudahan dalam melakukan kegiatan. Tentunya hal ini cukup menjadi sebuah permasalahan serius yang harus dituntaskan dan dicari sebuah jalan keluarnya karena jika diteruskan maka akan menjadi masalah dan mungkin dapat bertambah buruk. Seperti yang sudah terlihat dari hasil riset diatas.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya kehadiran VR dalam menunjang pembelajaran di sekolah sah-sah saja karena media memang digunakan untuk memudahkan untuk mempermudah pembelajaran. Namun siswa juga harus diajarkan dan dibiasakan untuk selalu membaca buku, karena hal tersebut dapat meningkatkan pemahaman siswa terutama dalam hal menambah kosakata dan daya imajinasi peserta didik. Ketika mereka mulai memahami suatu kalimat dalam sebuah buku maka hal itu mampu meningkatkan imajinasi anak dan dapat meningkatkan kecerdasan anak dalam hal berpikir dan berimajinasi
Pembelajaran dengan media VR memang sangat diminati dan efektif, namun disini lain pendidik juga harus pandai-pandai dalam membagi waktu. Waktu yang dimaksud disini ialah pembagian waktu untuk pembelajaran menggunakan media VR dan juga pembelajaran menggunakan buku. Buku diperlukan agar siswa tidak kehilangan budaya akan literasinya.
ADVERTISEMENT
Selain peran dari pendidik, dibutuhkan juga peran orang tua disini. Orang tua berperan sebagai pemantau anak di rumah, apakah waktu anak lebih banyak digunakan untuk membaca buku atau justru lebih banyak digunakan untuk bermain gadget. jadi yang dapat disimpulkan disini tentang eksistensi dari penggunaan VR sendiri itu boleh boleh saja tetapi disini sebagai pendidik juga harus paham bahwa kita masih memiliki budaya literasi yang rendah, tentu hal itu harus diperjuangkan dan di terapkan dalam pembelajaran sekolah. boleh saja memakai media VR namun kegiatan membaca buku tidak boleh dilupakan.