Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Gaya Kepemimpinan Wakil Bupati Kepulauan Sangihe yang Meninggal Secara Misterius
20 Juni 2021 15:54 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Muhammad Abdul Latif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sepekan ke belakang, Indonesia sedikit gempar dengan adanya kejadian misterius yang menimpa pemimpin di Kepulauan Sangihe, yaitu Wakil Bupati Kepulauan Sangihe yang bernama Helmud Hontong. Beliau meninggal dunia dalam perjalanannya dari Bali menuju Manado saat menaiki pesawat Lion Air JT-740 melalui Makassar Pada Rabu, 9 Juni 2021.
ADVERTISEMENT
Kepergiannya yang mendadak sontak membuat publik banyak beropini, pasalnya sebelum meninggal dunia, beliau sempat mengirim surat ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang dikirimkan ke Jakarta pada tanggal 28 April 2021 dan ditandatangani langsung oleh beliau. Surat tersebut berisi permintaan Helmud agar Kementerian ESDM membatalkan Surat Izin bernomor 163/K/MB.04/DJB/2021 tentang operasi tambang emas seluas 42 ribu hektare yang diterbitkan 29 Januari 2021.
Pada kesempatan kali ini penulis tidak akan membahas panjang lebar tentang kematian Wakil Bupati Kepulauan Sangihe yang misterius tersebut, akan tetapi penulis akan membahas lebih dalam terkait gaya ataupun sistem kepemimpinan yang diterapkan oleh Wakil Bupati Kepulauan Sangihe tersebut.
Sebelum menganalisis gaya kepemimpinan dari Wakil Bupati Helmud Hontong, alangkah baiknya kita mengetahui teori dari gaya kepemimpinan itu terlebih dahulu. Teori gaya kepemimpinan menurut Yukl (2013) terbagi menjadi lima, yang pertama adalah Task and relation behaviour, yaitu seorang pemimpin yang memfokuskan pada task akan membuat standar kerja yang jelas misalnya dalam hal batas waktu pengumpulan pekerjaan, melakukan pengontrolan dan pengawasan kinerja bawahannya, serta melakukan koordinasi yang sistematis kepada bawahannya. Selain aspek task, terdapat aspek relation yaitu seorang pemimpin akan berperan sebagai pendengar yang baik dari apa yang disampaikan oleh bawahannya serta menerima masukan dan kritik sebagai evaluasi yang diberikan.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, yang kedua adalah Change oriented behaviour yaitu seorang pemimpin yang mampu beradaptasi dan menyesuaikan dengan kondisi lingkungannya melalui langkah-langkah yang inovatif guna mengembangkan kompetensi yang dimilikinya.
Kemudian yang ketiga adalah Partisipative leadership yang mana seorang pemimpin akan mengikutsertakan bawahannya atau pihak lain dalam mengambil keputusan agar terciptanya komitmen yang tinggi dari bawahannya untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan nantinya. Pemimpin akan berusaha untuk melihat pendapat-pendapat yang diberikan oleh pihak lain, kemudian dari pendapat yang ada akan ditetapkan sebuah keputusan.
Lalu yang keempat adalah Transformative leadership yaitu seorang pemimpin akan mampu mengembangkan pemikiran-pemikiran yang inovatif serta memberikan inspirasi dan motivasi kepada bawahannya sehingga secara alami akan membangun rasa hormat dan membangun kepercayaan terhadap atasannya atas kinerja yang dihasilkannya.
ADVERTISEMENT
Terakhir atau yang kelima adalah External leadership behaviour yaitu seorang pemimpin yang mampu membangun hubungan baik dalam menjalin relasi dan mampu menggerakkan orang lain dalam penetapan keputusan yang telah dibuatnya.
Berdasar kepada teori tersebut, dapat dikatakan bahwa Wakil Bupati Kepulauan Sangihe Helmud Hontong merupakan pemimpin yang mempunyai gaya kepemimpinan Task and Relation Behaviour. Pada aspek task, beliau menunjukkan sikap ketegasan dalam suatu standar kerja yang jelas serta mampu melakukan koordinasi yang teratur dengan bawahannya.
Hal ini sejalan dengan apa yang telah dilakukan oleh Pak Helmud Hontong yang mana beliau bersifat tegas terhadap peraturan yang telah dibuatnya kepada para pegawainya dalam melayani masyarakat. Dengan ditegaskannya suatu peraturan, maka akan menciptakan profesionalitas kerja yang ditunjukkan oleh Pak Helmud Hontong maupun setiap pegawainya.
ADVERTISEMENT
Pada aspek relation, Pak Helmud Hontong menunjukkan gaya kepemimpinan yang bersikap terbuka melalui komunikasi dengan warga Kepulauan Sangihe secara komunikatif dan responsif. Dilansir dari rri.co.id Wakil Bupati Helmud Hontong dikenal sangat dekat dengan masyarakat.
Karena kedekatannya dengan masyarakat, Pak Helmud selalu mendapat tempat di hati masyarakat Sangihe. Menurut salah satu warga kepulauan sangihe yang bernama Femmy, beliau merupakan sosok Wakil Bupati yang sangat dekat dengan masyarakatnya yang selalu terdepan dalam memperjuangkan nasib rakyatnya terutama dalam hal pengurusan BPJS. Kemudian warga sangihe lainnya yang bernama Lidya menuturkan bahwasannya beliau merupakan pemimpin yang tidak memandang status terhadap seseorang, oleh karena itulah beliau sangat dekat dan dicintai masyarakat.