Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Menggali Potensi Diri: Apa yang Saya Pelajari dari Keterlibatan Organisasi?
23 Oktober 2024 12:03 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Zahra Zakiyyah Zamaniy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Organisasi adalah wahana untuk pengembangan soft skills yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui partisipasi aktif dalam berorganisasi, siswa belajar berkomunikasi secara efektif, berkolaborasi dalam tim, memahami pentingnya disiplin diri, manajemen waktu, serta menyelesaikan konflik. Keterampilan ini tidak hanya relevan untuk keberhasilan akademis, tetapi juga memiliki dampak positif dalam perkembangan pribadi siswa dan persiapan mereka untuk dunia kerja.
ADVERTISEMENT
******
Keterlibatan saya dalam organisasi dimulai ketika saya masih bingung dengan potensi diri saya. Terutama saat masa untuk penentuan jurusan masuk perguruan tinggi negeri, saya masih bingung untuk kemana saya akan melanjutkan studi saya. Dari situ saya mencoba untuk mengikuti organisasi dan mencari potensi diri saya. Dari situ juga saya menyadari bahwa berorganisasi bukan hanya wadah untuk mengisi kegiatan dan waktu kosong, tetapi juga wadah untuk menggali potensi diri.
Saat mengikuti organisasi, saya menemukan kecintaan saya terhadap bidang administrasi. Setiap saya melihat sekretaris senior saya mengurus proposal, surat-menyurat, dan memimpin rapat saat mengantikan ketua senior saat berhalangan hadir, membuat saya tertarik untuk menjadi sekretaris dan ingin mengambil jurusan kuliah administrasi. Saat pergantian kepengurusan, saya dilantik menjadi sekretaris. Hal ini tentu saja membuat saya senang karena satu keinginan saya tercapai.
ADVERTISEMENT
Dari pengalaman saya menjadi sekretaris dan ikut organisasi, saya belajar mengenai banyak hal. Saya belajar bagaimana memanajemen waktu antara waktu belajar dan waktu berorganisasi, komunikasi antar bidang organisasi, membuat proposal dan laporan pertanggung jawaban kegiatan, membuat undangan resmi, surat peminjaman, dan lain-lain. Saya juga belajar bagaimana agar proposal kegiatan yang saya ajukan di setujui oleh pihak kesiswaan dan kepala sekolah, membuat laporan pertanggungjawaban setelah kegiatan, dan masih banyak lagi hal yang saya dapatkan dalam berorganisasi. Mengejar persetujuan proposal padahal acara beberapa hari lagi, bingung mengatur sisa uang dari pendanaan kegiatan, dan mencetak undangan dengan jumlah banyak adalah momen berharga bagi saya.
Saat berorganisasi, saya bertemu dengan banyak orang yang hebat yang menjadi teman saya dalam kepanitiaan. Salah satu teman saya mengajarkan saya bagaimana mengatur acara serapi mungkin dan membuat acara tetapi seru dan menarik walaupun acara itu formal. Selain itu, saya juga diajarkan bagaimana menjadi master of ceremony yang baik saat di acara formal. Bagaimana body language yang baik, postur tubuh yang tepat, suara yang pas, dan lain sebagainya. Saya juga bertemu teman yang ternyata walaupun masih berusia muda, dia sudah berani berinvestasi ke perusahaan-perusahaan besar. Dia mengajarkan bagaimana sistem investasi, saham, pentingnya investasi untuk masa depan, bagaimana memilih perusahaan yang cocok untuk berinvestasi bagi pula, dan sebagainya. Tentunya pengalaman ini menambah pengetahuan saya di luar bidang administrasi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dalam berorganisasi saya juga memiliki tantangan. Tantangan yang paling saya takuti saat berorganisasi adalah bertemu dengan teman baru. Dulu saya adalah pribadi yang introvert yang membuat saya canggung dan takut untuk memulai obrolan dengan orang yang baru saya kenal. Tetapi, waktu demi waktu ketakutan saya itu mulai menghilang. Saat bertemu orang baru saya merasa lebih enjoy dan tenang. Mungkin karena selama saya berorganisasi sering bertemu dengan hal baru yang membuat saya lebih berani dan percaya diri dalam memulai obrolan dengan orang baru.
Tentu saja saya juga memiliki tantangan dalam mengatur waktu antara berorganisasi dan belajar. Awalnya, saya takut bahwa dengan mengikuti organisasi saya tidak bisa mengatur waktu saya yang pada akhirnya akan merugikan antara akademik dan organisasi. Namun, justru dalam berorganisasi membuat saya lebih pandai dalam mengatur waktu dan menggunakan waktu sebaik-baiknya. Saya merasa saat mengikuti organisasi saya menjadi pribadi yang lebih disiplin dan ambisius karena saya memiliki prinsip bahwa akademik saya harus bagus dan tugas saya sebagai sekretaris harus berjalan lancar. Oleh karena itu, setiap tugas baik akademik atau organisasi akan saya laksanakan semaksimal mungkin dengan cepat dan tepat.
ADVERTISEMENT
*******
Melalui perjalanan saya dalam dunia organisasi, saya menyadari bahwa potensi diri tidak hanya dapat dikembangkan pada bidang akademik, tetapi juga dapat melalui pengalaman berorganisasi. Dengan pengalaman berorganisasi ini telah mengubah cara saya melihat diri sendiri dan dunia luar. Saya merasa merasa lebih percaya diri, disiplin, memperluas relasi pertemanan, menambah pengetahuan dan wawasan, meningkatkan kemampuan berkomunikasi, membantu menjadi pribadi yang lebih mudah beradaptasi, dan menemukan potensi pada diri saya.
Dari pengalaman saya ini, saya harap pembaca sudah tidak ragu lagi untuk ikut organisasi karena organisasi dapat menjadi wadah untuk menggali potensi diri kita. Di dalam organisasi kita dapat belajar, meningkatkan kemampuan, dan menambah skill. Setiap langkah kecil yang kita ambil, dapat memberikan dampak yang besar baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
ADVERTISEMENT